Sekarang mereka melanjutkan perjalanannya lagi .Rasya berada di belakang aira, rasya melihat aira yang kedinginan
"Ni pakai aja jaket gue" tawar rasya sambil memberikannya kepada aira
"Nggak usah kak makasih" tolak aira
"Nggak, pakai" ucap rasya tegas dan dingin, kalau rasya udah dingin itu nggak bisa di tolak lagi
"Terus lo gimana" tanya aira
"Gue nggak papa" balas rasya
"Makasih" balas aira tersenyum senang lalu memasangkannya
Setelah 1 setengah jam mereka berjalan
"Kita istirahat di sini aja dulu" ucap aira
"Oke" ucap mereka serempak
Mereka berhenti sejenak untuk mengurangi rasa lelah yang mendalam. Setelah beberapa lama mereka melanjutkannya lagi
Sekarang sudah pagi jam 6 dan mereka baru sampe di puncak
"Waahhhh indahnya" ucap aira
"Wau bagus nya" ucap bila
"Keren" ucap oki
"Sempurna" ucap aidil
"Nggak sia sia kita jalan sejauh ini" ucap renggi
"Gue bahagia" teriak fiza
Mereka semua mengamati keindahan yang udah tercipta sesempurna itu, awan yang masih menutupi gunung dan dengan matahari muncul setengah
"Perjuangan yang terbalaskan" ucap mila
"Nggak rugi kita kesini" ucap bila
"Baiklah rekan rekan kita telah sampai di sini, di tempat kita berpijak ini, jangan pernah melupakan semua pengorbanan dan perjuangan kita" ucap aira terharu karena mereka akhirnya sampai di tempat yang indah ini
"Sekarang di sini, di atas gunung rinjani ini, kita menorehkan kenangan dan Kebersamaan sesama kita " lanjut aira dengan mata yang berkaca kaca
"Kebahagiaan yang hakiki " ucap oki
Semuanya saling berpelukan kecuali rasya yang hanya memandang pemandangan dari atas
"Dek foto bertiga yuk" ajak renggi kepada aira
"Oke" balas aira lalu berjalan ke arah si kembar dan foto bersama
"Ai foto berempat yuk" ajak mila
"Kuy" ucap mereka serempak
Setelah selesai aira berfoto dengan sahabatnya dan abangnya, dia mendekati rasya yang masih duduk sendiri sambil menikmati pemandangannya
"Hai kak, gue duduk sini ya" ucap aira kepada rasya
"Silahkan" balas rasya tersenyum
'Senyumnya bikin meleleh' ucap aira dalam hati
"Kok ngelamun " ucap rasya menyadarkan aira
"Ohhh nggakk kakkk" gugup aira
"Apa lo ada masalah" tanya aira ragu ragu
"Hidup ini nggak ada yang nggak punya masalah" ucap rasya menerawang
"Gue nggak tau kenapa gue gini, gue nggak tau kenapa sikap gue berubah, gue ngerasa ada yang berubah dalam diri gue sendiri" lanjut rasya
"Mungkin lo punya masalah di masa lalu" ucap aira
"Lo benar, gue lari dari kenyataan masa lalu gue yang rumit" ucap rasya sendu
"Emang masalah lo berat amat" tanya aira
"Lebih dari berat sampai gue berubah karenanya " ucap rasya
"Emang sih gue nggak tau masalah di masa lalu lo, tapi gue kasian liat lo, dulu lo yang bilang kalau gue nggak boleh lari dari masalah sedangkan lo lari juga, sejak lo bilang gitu gue nggak lemah lagi, gue bangkit dan nyelesain masalah gue sampai kelar bukan lari" ucap aira
"Masalah gue lebih berat dari lo ini tentang jiwa bukan hati kayak lo dulu" ucap rasya
"Gimana gue tau beratnya masalah lo, kalau lo nggak mau cerita ke gue" ucap aira
"Lo pernah nggak ngerasain orang yang lo sayangi pergi dan nggak akan kembali lagi" tanya rasya
"Gue sih belum pernah ngerasain" ucap aira lembut
"Gue itu sebenarnya punya kembaran, namanya risya, dulu pada waktu umur gue sama risya 15 tahun, kita pergi ke taman dan tiba di taman risya liat pacarnya sama temannya mesra mesraan terus dia lari dan akhirnya dia ketabrak saat lari" ucap rasya
"Maaf gue nggak maksud apa ap_" belum sampai aira melanjutkan perkataannya langsung di potong oleh rasya
"Nggak papa, dan lo tau gimana perasaan gue saat itu, gue dan risya selalu bareng bareng, nggak pernah kita pisah dan waktu gue liat dia yang berlumuran darah di tengah jalan itu gue kayak hilang nyawa setengah, sejak saat itu gue nggak mau yang berhubungan dengan kata cinta lagi, gue nggak mau semua terulang lagi yang sama pada risya ke gue, gue benci dengan cinta karena cinta gue kehilangan risya" ucap rasya sambil mengeluarkan air mata
'Whatt dia nangis' ucap aira di dalam hatinya
"Lo nggak boleh salahin siapa siapa di sini, karena itu memang takdir, lo harus kuat dan jangan lemah, percuma lo nyalahin cinta karena cinta itu nggak salah" ucap aira
"Terus siapa yang salah, kalau bukan cinta itu risya akan ada di dekat gue selamanya" ucap rasya
"Dengan lo nyalahin cinta, apakah risya akan kembali, nggak sama sekali" ucap aira
"Gue nggak tau lagi harus apa, rasanya gue percuma hidup kalau separuh jiwa gue nggak sama gue" ucap rasya
"Terus orang tua lo dan teman teman lo apa" tanya aira
"Dia juga butuh lo, apa lo nggak nyadar di sini masih banya orang yang butuh lo, untuk apa lo nyalahin takdir percuma" lanjut aira
"Gue nggak tau lagi, gue coba buat lupa tapi itu nggak bisa " ucap rasya
"Lo harus punya niat dan keyakinan, percuma kalau lo nggak punya niat yang kuat buat keluar dari sana" ucap aira
"Gue akan coba, makasih ya" ucap rasya sambil meghapus air matanya
"Okeh, kalau lo butuh bantuan gue akan bantu lo kok" ucap aira sambil tersenyum
Rasya membalas senyum aira
"Eekkhhmm" ucap mereka serempak membuat aira dan rasya menatap ke mereka tajam
"Eh sorry ke ganggu" ucap mila
"Apa sih, kita nggak ngapa ngapain kok" ucap aira
"Terus ngapain tatap tatapan " ucap renggi
"Isshh bang rese lo mah" ucap aira kesal
"Udah ketauan ngeles juga" balas rangga
"Lo juga bang sama aja" katus aira
"udah udah Maaf ganggu kita cuma mau bilang kapan turunnya, ini udah mau malam" ucap oki melerai
Rasya dan aira liat ke langit ternyata hari sudah mau malam sedangkan mereka masih di atas Setelah itu mereka memutuskan untuk turun ke bawah
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Yang Dulu Ada (AiRasya)
Teen FictionTiba di tempat yang sunyi, rasya meraih tangan aira sehingga kaki aira pun terhenti dan berbalik menatap orang yang menahan tangannya "Apa sih lo " ujar aira kesal pada rasya "Gue mau ngomong " balas rasya "Ya udah ngomong aja, ngak usah pake tari...