Rutinitas mingguan,aku mengunjungi pesantren adikku ,semua bermula dari sini saat aku mengenalnya,saat rasa itu tiba tiba tercengang dalam dada,aku selalu memikirkannya,dan ah,,,mengapa aku selalu gugup saat berhadapan dengannya
"Mbak,mbak,mohon maaf bisa tolong panggilin Filza Anastasya nggak Mbk??"
Pintaku pada seorang wanita yang baru saja keluar dari ndalem dengan membawa beberapa kitab yang berada di tangannya"Oh filza, iya saya satu kamar dengan dia" ucap wanita itu dengan senyuman dan rona merah di pipinya saat aku terus menatapnya
"Oh..maaf..iya,saya tungu di pengiriman" ucapku sedikit salting
Beberapa menit kemudian akhirnya Filza datang
"Udah lama kak"
"15 menit yang lalu" jawabku singkat
"Mama sama papa gak ikut kak?"
"Enggak,kamu disuruh pulang"
"Hah,ngapain??"
"Ada urusan keluarga, kamu tinggal pamit aja ,soalnya udah di izinkan sama papa"
"Ndadakan banget sih,urusan apaan si"
"Udah deh buruan"
"Iya"
"Eh tunggu,,tadi kamu di bilangin siapa kalau kakak kesini?"
"Di bilangin sama teman kamar aku"
"Iya,namanya siapa"
"Ih kepo ya..."
"Udahla,susah ngomong sama si curut"
"Tuh kan mulai lagi,katanya udah janji mau kalem sama adik terunyuk ini,gak mau ejek ejekan lagi?"
"Iya iya maaf,udah deh buruan siap siap"
"Oke" ucap Filza sebelum akhirnya ia kembali kekamar untuk siap siap pulang
Sepulangnya dari pesantren aku bertanya lagi pada Filza saat ia di kamarnya
"Ih,kakak nih ngotot ya dari tadi kalau mau kenal ya kenalan sana sendiri" kata filza sedikit kesal karna aku mengganggunya menonton drama korea kesayangannya itu
"Yaudah,kalau gak mau bilang siapa namanya,bakalan nyesel ntaar malem"
"Emangnya ada apa nanti malam?"
"Kepo"
"Ih,nyebelin!,namanya rahma anak ustadz subhi"
"Ohhhh anak ustadz ? pantesan lugu banget di lihat dari wajahnya"
"Emangnya kenapa,kakak suka ya,,,aku bilangin aja???"
"Gak usah sotoy,,oke"ucapku kemudian aku keluar dari kamarnya Filza
Rahma,gadis khumairah,nama yang cantik,seperti orangnya,
Ini kali pertama saat aku melihat wanita,bayangan wanita itu selalu ada,entah bisa si bilang lebay atau apalah,ku pikir benar saat mulai memikirkanmu ada rasa tersendiri menurutku,
Ah sudahlah semua wanita juga seperti itu saat pertama kali aku mengenalnya,,
Ada ada saja aku ini.....Dan itulah awal aku bertemu dengannya setelah itu aku lebih sering ke pesantren walau hanya beralasan kangen sama filza,tapi sebenarnya juga ada maksud tertentu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Rembulan
Teen FictionMuhammad Bryan Anggara A Laki laki usil calon dokter ini harus mengalami nasib yang sama seperti adiknya yaitu di jodohkan,akibat rasa traumanya dalam mencinta,ia ragu untuk memilih pasangan hidupnya hingga tak ada cara lain untuk membujuknya cepat...