-•°•-
.
.
.Matahari mulai menyembunyikan cahaya. Membiarkan Bulan bersama-sama dengan Bintang. Seraya angin malam berembus, seorang perempuan duduk santai merenungkan apa yang telah terjadi hari ini. Namun, hal itu menjalar pada sosok yang tidak mengisi harinya sekarang. Bukan karena suka,apalagi rindu. Dia hanya teringat akan kejadian darmawisata. Setelah dipikir-pikir, dia belum ada mengucapkan terima kasih pada Rey, karena telah menolongnya waktu itu.
Hingga dia mengambil benda canggih dari saku baju, untuk menghubungi lelaki itu. Namun setelah sekian detik, tidak ada jawaban yang ia terima. Dia berusaha mencoba berkali-kali, tetapi hasilnya tetap sama. Akhirnya, ia memutuskan untuk memanggil Rey dari rooftop kamar.
"Rey, muncul woy! Ini perintah dari nona cantik loh!" teriaknya menunggu si pemilik nama menampakkan batang hidung.
Seperkian detik hanya suara tawa penuh hinaan jangkrik yang terdengar. Mungkin ucapannya belum berhasil memancing lelaki itu.
Mungkin dia perlu kata-kata buaian.
"Woy, Rey! Muncul kek, gue lagi kangen sama lo!" Volume suaranya semakin bertambah kencang. Namun, suara dering telepon berhasil mengusiknya.
Wajah yang semula berbinar-binar,seketika menciut ketika melihat nomor yang tertera di layar ponsel. Tertulis jelas, ada dua kata, Ibu Negara. Siapa lagi kalau bukan ibunya.
Dengan malas dia menekan tombol hijau. "Halo, Mah, kenapa nelepon Val malam-malam kayak gini?"
"Harusnya mamah yang bilang kayak gitu! Ngapain kamu teriak malam-malam? Mamah, dari bawah sampai dengar suara kamu tahu!"
Sontak Val menjauhkan telinganya dari ponsel. Suara itu bisa saja merusak indra pendengarannya.
Dia mengerucutkan bibir. "Iya, Mah. Val, minta maaf. Lagian Mamah kayak gak pernah muda aja."
"Kok malah bahas itu? Biar Mamah kasih tahu ya ... mamah itu juga pernah muda, tapi gak sampai kayak kamu yang teriak-teriak gak jelas. Malu tahu kalau didengar sama tetangga."
"Ngapain malu? Orang tetangga sendiri aja congekkan," respons Val enteng.
Sang ibu menjawab dengan sinis. "Apa kamu bilang?"
"Eh, gak apa-apa kok, Mah. Val, salah bicara."
Terdengar suara helaan napas dari seberang telepon. "Val, lebih baik kamu istirahat. Kayaknya kamu kelelahan, makanya rada gak nyambung kayak gitu."
Val merasa tidak terima dengan pemahaman sang ibu. Namun, hal itu ia urungkan mengingat perbincangan mereka akan semakin panjang jika dia menanggapinya.
"Iya, deh, Mah. Val istirahat dulu," ucapnya dengan suara penuh tipu muslihat. Tanpa menunggu balasan dari wanita itu, dia langsung memutuskan panggilan secara sepihak.
Kini dia kembali ke tujuan sebelumnya. Baru saja dia hendak membuka mulut, tetapi langsung ia urungkan.
Entar kalau teriak dimarahi sama Mamah lagi. Lebih baik gue langsung ke rumahnya aja daripada rempong.
Dengan kecepatan laju, dia menuju lantai bawah, dan langsung menyelamatkan diri dari pantauan sang ibu. Hingga dia berdiri tepat di gerbang rumah lelaki itu. Perlahan dia membuka pintu gerbang, dan memberanikan diri melangkah.
Tanpa menunggu lama dia langsung menekan tombol bel yang ada di dekat pintu.
Hening.
Dia mencoba sekali lagi.
Hasilnya tetap sama.
Hingga bel kesepuluh, hanya keheningan yang menjawab.
Saat memegang kenop pintu, dia sedikit terkejut, ketika menyadari pintu tersebut tidak terkunci. Bahkan hal itu membuatnya berpikir untuk melangkah jalan pulang. Terlebih ini juga bukan hal penting. Namun, dia tetap mengambil langkah maju. Bisa saja dia lupa jika menundanya.
Dengan pelan dia memberanikan diri untuk membuka pintu. Dan hal pertama yang ia lihat adalah ...
Ruangan gelap.
Dia menyalakan lampu ponsel, mengingat akan phobianya terhadap gelap.
Dengan langkah hati-hati ia memasuki ruangan--mencari sumber sakelar. Awalnya, Val sedikit bingung dengan kondisi ruangan. Namun, dia berusaha berpikir positif. Mungkin saja Rey sedang tidak ada di sini, tetapi langakahnya terhenti ketika dia tersandung sesuatu.
Dia langsung mengarahkan cahaya lampu ponselnya ke arah bawah.
"Rey?!"
-•°•-
.
.
.TBC
Kayaknya aku selalu up setiap malam minggu.
Ketahuan banget aku jomblonya. 😂
Jangan sedih buat tim Ragi. 😘
Dan buat tim Rey, kira2 ini bisa jadi pengobat rindu kalian gak ya? 😂 walaupun Rey gak ada ngomong 😂
Mau next kilat? Aku tunggu 55 vote 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
IYA, LO!
Teen Fiction#1 in teenfiction 26/12/19 #4 in asik 05/02/19 Amazing cover by @kimfina14 Aku bukanlah playgirl! Aku hanyalah perempuan yang bingung di zona cinta segitiga ini. (ᴖ◡ᴖ)♪ SAY HELLO TO BUCIN!!