Pekerjaan ini ...

103 7 0
                                    

Kian hari, Milan semakin dekat dengan Reyhan. Mereka sering menghabiskan waktu bersama. Seperti belajar bersama, istirahat makan bersama, dan tentu saat pulang sekolah juga bersama. Reyhan sangat menjaga Milan. Dan tentu ini membuat Milan semakin bahagia.

Milan tahu, ia menjadi begitu egois. Setidaknya untuk David. Tapi hati memang tak pernah bisa berbohong. Ia hanya tak ingin memberi harapan, yang jelas-jelas tak sanggup ia penuhi.

Milan duduk melamun di pinggir taman sekolahnya. Sesekali ia memutar-mutar botol jus tomatnya. Ia pun kembali memikirkan David, sudah dua minggu David tidak masuk sekolah. Dan bahkan, tidak pulang kerumah. Ini tentu membuat Milan, menjadi sedikit mencemaskannya.

"Kamu melamun lagi." kata seseorang dari belakang.

Milan yang sudah sangat mengenal suara itupun tersenyum seraya menoleh.

"Kamu sudah datang, Rey." ucap Milan.

Reyhan pun duduk di sebelah Milan, seraya menyerahkan jus mangga yang ia beli tadi sewaktu di kantin.

"Minumlah ... Jangan hanya meminum jus Tomat. Kamu harus memiliki beragam menu, agar asupan tubuhmu kian bagus."

Milan terlihat ragu untuk menerima pemberian Reyhan. Karena ia memang hanya bisa minum darah.

"Untuk apa kamu repot-repot, Rey ... Aku tahu, untuk membayar uang sekolah saja, kamu harus banyak mengerjakan pekerjaan paruh waktu. Tanpa kamu membelikan apapun untukku, aku sudah senang dengan bisa melihatmu." kata Milan.

"Apa maksudmu? Kamu adalah pacarku. Meski aku kesusahan, tetap saja sesekali aku ingin bisa memanjakan pacarku sendiri. Dan kamu tidak boleh menolaknya." kata Reyhan dengan senyum yang menawan

Merasa tidak enak, Milan akhirnya menerima pemberian Reyhan.

"Terima kasih." balas Milan.

Sebenarnya bukan hanya sekali atau dua kali, Milan mendapat makan dan minum dari Reyhan. Dan Milan sendiri tidak mampu untuk menolak kebaikan hatinya. Tapi tetap saja, tubuhnya sekarang adalah vampir. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau minuman manusia, sama halnya menimbun racun baginya.

"Belakangan ini kamu sering kali pucat. Apa kamu sakit?"

"Oh ... Tidak, aku baik-baik saja kok." jawab Milan berusaha tetap ceria. Reyhan pun mengelus rambut Milan dengan sayang.

"Hemm ... Bagaimana aku mengatakannya, ya? Aku ... Sangat mencintaimu, Milan. Entah kenapa, Setiap melihatmu, aku seperti sudah terikat padamu. Aku bahkan tidak bisa berpaling darimu. Ini aneh, bukan?"

Milan tersenyum haru. Ia mungkin memang bukan Reyhan, kekasih vampirnya, tapi ... perasaan Reyhan yang sekarang, masih sama seperti Reyhan yang dulu.

"Nanti malam aku Ada pekerjaan. Mereka bilang, ini bisa menghasilkan gaji yang lumayan. Aku pikir, aku ingin  bekerja di sana. Jika memang gajinya besar, aku tidak lagi harus mengambil 3-4 pekerjaan paruh waktu lainnya. Cukup bekerja di malam hari. Dengan begitu, kita bisa memiliki waktu lebih lama untuk bersama, dan juga ... Kita bisa menghabiskan akhir pekan bersama."

"Pekerjaan apa itu?" tanya Milan.

Mendengar itu, Reyhan pun buru-buru menengok ke kanan dan kiri, seolah tak ingin ada orang yang mendengarnya.

"Tapi, jangan bilang siapa-siapa ya! Jadi ... dari yang aku dengar, ini adalah pekerjaan yang dibuat pemerintah secara diam-diam. Semacam organisasi, yang bersifat melindungi. mereka membutuhkan banyak tenaga muda, untuk melakukan pekerjaan ini. Jika nantinya aku terpilih, aku akan dilatih untuk menjadi kesatuan dari organisasi tersebut. Terdengar keren, bukan?"

Ya, aku Vampir!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang