Rencana

2.4K 146 3
                                    

Yogi langsung membaringkan istrinya dengan lembut di ranjang. Punggung sang istri bersandar di bantal empuk.

"Hmm.. apa kamu mau tidur sayangku..?" tanya Yogi samping mengusap pipi istrinya lembut.

"Hmm.. " gumam Linda pelan. Matanya memang berat, perutnya sudah kenyang terisi oleh makan siang. Tapi, ia tidak akan tidur langsung karena habis makan. Ia mengamati mata suaminya yang menatap dirinya dengan penuh rasa kagum atau cinta? Entahlah, ia belum mengetahu apakah sang suami mencintai dirinya.

"Baby.. kalau kamu mau tidur, ya silahkan saja. Namun, aku ingin mengatakan bahwa setelah acaranya Amel, kita juga akan mengadakan syukuran atas pernikahan kita. Ya.. untuk mengenalkan kamu pada keluargaku yang lainnya. Mereka semuanya banyak di Yogyakarta, juga termasuk ayahku. Bagaimana pendapat kamu sayang?" tanya Yogi lembut sambil merapikan rambut yang berada di dahu sang istri.

Linda terdiam karena pertanyaan itu. Ia memang sudah menikah dengan Yogi. Tapi, tidak ada acara yang terselenggara di rumah dirinya. Ibunya hanya tahu kalau ia menikah demi mendapatkan uang untuk membiayai ayahnya yang dulu sakit kanker. Ibunya itu merasa sangat bersalah karena membiarkan sang anak perempuan seolah menjual dirinya demi biaya pengobatan. Ia dulu setelah memberitahukan bahwa dirinya sudah bersuami, berdebat dengan ibunya karena tidak menjadikan mereka sebagai wali. Namun, setelah tahu penyebabnya, sang ibu menangis dan memaafkan tindakan Linda.

"Baby..?" suara Yogi memanggil Linda lembut.

Mata Linda mencari mata suaminya, ia sangat berharap suaminya ini mencintai dirinya sebagai seorang wanita yang tercipta untuk lelaki ini. Tapi, suaminya ini tidak pernah mengatakan hal itu.

"Hmm.. apakah akang yakin untuk mengenalkan aku kepada keluarga mas. Saya ini hanya wanita biasa mas, saya takut tidak sebanding dengan keluarga akang yang berada ini. Akang dari keluarga Munandar, dan itu sangat berpengaruh pada diri akang." ungkap Linda lembut.

"Kamu perlu di koreksi baby, aku bukan dari keluarga Munandar, ayahku bukan terlahir dari keluarga Munandar. Ayahnya Haris dan Amel yang terlahir dari keluarga Munandar." ungkap Yogi dengan pelan. Yah, ayahnya Yogi itu hanya bersaudara tiri dengan ayahnya Haris dan Amel. Neneknya Yogi menikah lagi dengan seorang lelaki dari keturunan abdi dalem Yogyakarta setelah sang suami, kakeknya Haris meninggal. Nah, terakhir yang ia ketahui, ternyata kakeknya ini orang penting di Yogyakarta dan sudah memawariskan berapa hektar tanah di Yogyakarta. Sekarang tanah itu semuanya milik ayahnya. Dan, ayahnya mewariskan kepada dirinya membuat dirinya seperti juragan tanah.

"Oo.." balas Linda paham.

"Tidak usah khawatir baby. Walaupun kita tidak ada hubungan dengan keluarga Munandar, tapi darah keluarga juga lebih kental." ucap sang suami bermakna.

Linda tersenyum lembut karena ucapan suaminya, ia mengulurkan tangannya untuk menarik leher lelaki itu. Ia kemudian mengecup pelan pipi Yogi.

"Terima kasih kang.. Aku sangat berterima kasih atas semua yang kang lakukan demi mempercepat permulihan mata juga kaki saya ini." bisik Linda di pipinya Yogi.

Yogi memalingkan wajahnya sehingga bibir sang istri menempel di bibirnya.

"Sama-sama sayang, aku juga berterima kasih pada kamu karena kamu telah percaya pada diriku ini." bisik Yogi sambil menjulurkan lidahnya untuk menyusuri bibir lembut sang istri.

Linda jadi mendesah, ia menarik leher suaminya untuk berpegangan. Yogi tersenyum senang, ia merebahkan istrinya dengan lembut.

Yogi membuka mulut istrinya ketika hawa panas tubuhnya sudah mulai menguar. Ia menikmati rasa Linda, ini akan menjadi hidangan pencuci mulutnya.

MENCINTAI JANDAKU?{Geng Rempong : 6}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang