🎵Serendipity
Pagi yang sangat cerah membuat jimin bersemangat untuk beraktivitas
Kini ia akan belajar hidup terbiasa sendiri
"Ah yellow book milikku dimana ya hm"
Sambil merogoh isi tas yang ia kenakan sewaktu pulang dari London untuk mencari buku harian miliknya ia bersenandung mengikuti lagu yang ia putar
"let me love let me love you"
Jimin terus mencari buku miliknya
Ma bear called you...
Jimin meraih ponselnya dan menerima telpon dari seulgi
"Selamat pagii"
"Ah oppa selamat pagi"
"Kenapa kau menelponku sepagi ini chagi?"
"Aku ingin bertanya kepadamu pagi ini jim, dengarkan aku ya"
Jimin terdiam dan mulai mendengarkan pertanyaan-pertanyaan seulgi dari mulai sedang apa?, sudah makan atau belum?, dan banyak lagi. ya pertanyaan itu yang biasa dilakukan seorang kekasih ketika saling perhatian
Jimin tersenyum mendengar beruangnya begitu bawel
"Halo jim, halo, apakah kau masih disitu? Apakah kau mendengarkan aku?"
"Ah bersiaplah sayang aku akan menjemputmu satu jam lagi, ingat itu"
Setelah memutuskan percakapan mereka jimin kembali mencari buku kesayangannya itu
"Dasar wanita bawel, seperti eomma saja" jimin tersenyum
-
"Beraninya dia mematikan panggilan begitu saja huh, lagi pula untuk apa menjemputku memangnya mau kemana, dasar kurcaci tampan" -seulgi
Seulgi begitu kesal dengan perlakuan jimin yang aneh hari ini, ia segera bersiap sesuai perintah kekasihnya
Ia menggunakan rok selutut dan kaos bewarna kuning dengan rambut yang dikuncir
"Apakah jimin akan mengajaku berkencan hm" gadis itu tersenyum didepan cermin
Line
Seulgi-ya~ aku akan ke rumahmu sekarang, sampai jumpa
Ne oppa, hati-hati ya~
-
Bel rumah jimin tekan dengan semangat, ia merindukan kekasihnya. Keputusan untuk menghabiskan waktu seharian dengannya jimin rasa sudah cukup
"Tunggu sebentar!" Seulgi berlari kecil menuju pintu untuk membukakan pintu
Sebelum ke rumah seulgi, jimin tak lupa dengan hadiahnya, jimin mampir ke toko bunga dan memilih bunga mawar untuk diberikan kepada seulgi
"Jimm?"
Seulgi memeluk jimin erat,rasanya ia sangat rindu melakukan ini
"emm sayang kau membuatku sesak saja" jimin terkekeh dan membalas pelukan seulgi
"Aku tak peduli oppa" Seulgi menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik jimin
"Ah baiklah sayang aku punya sesuatu untukmu, apakah akan terus seperti ini hm"
Seulgi menaikan wajahnya dan menatap jimin
"Tak usah menatapku seperti itu, aku juga sangat merindukanmu chagi"
Bibir jimin mendarat di dahi gadis itu dan melepaskan pelukannya
"Ini untukmu"
"Wah terimakasih untuk bunga hari ini oppa"
Jimin tersenyum dan mengusap pucuk kepala seulgi
"Baiklah,apakah aku boleh membawamu sekarang?"
"Ah tentu saja, tunggu sebentar aku akan mengambil tas ku dulu"
Seulgi mencium pipi jimin dan berlari ke dalam rumahnya untuk mengambil tas kecil miliknya
"Dasar kau"
-
"Kita akan kemana jim?"
"Aku akan menculik bidadariku ini hahaha"
"Culik aku, bawa aku kemana pun kau pergi wahai pangeran"
Suara tawa sepasang kekasih memenuhi mobil yang sedang melaju di jalanan
"Dengan senang hati" jimin dan seulgi terkekeh
Seulgi menatap jimin begitu lekat selama perjalanan, ia merasa jimin sudah baik-baik saja dan ia merasa senang untuk hal itu
"Jangan memandangiku seperti itu huh, harusnya aku yang memandangmu, kau curang chagi. Dan kau tau? memandangi pangeran sepertiku itu akan menyebabkan hamil, kau harusnya berhati-hati"
Seulgi hanya diam dan tersenyum melihat kekasihnya mengomel
-
"Jangan perlihatkan kelemahanmu pada dunia,jim."
-Seoul'20okt
🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
,-gwaenchana || ᴶᴵᴹᴵᴺ°
Fanfiction"Aku takut, aku tidak pernah merasa hidup untuk diriku sendiri, apakah mati bisa membuatku lebih berani?",-seoul . . . cerita ini menggabungkan Serendipity dan Lie. Jimin menganggap Seulgi sebagai serendipity (obat) Namun Jimin menyembunyikan pender...