Hari yang di tunggu-tunggu oleh Shali pun tiba. Hari ini, Shali sengaja memakai seragam sekolah dengan sangat rapih berbeda dari biasanya, rambut dikuncir, memakai parfum diseluruh tubuhnya, dan tentu saja sarapan dengan wajah yang sangat bahagia hingga papah nya Shali pun heran dengan tingkah anak terakhirnya ini.
ShaliPOV
"Shali, kamu kenapa? Kok kayaknya lagi seneng banget." Tanya papah
"Eng.. engga apa-apa kok pah ini abis baca berita lucu jadinya ketawa deh hehe." Ucapku berbohong
"Ah masa sih?." Tanya papah masih penasaran dengan sikapku hari ini
"Ihh beneran kok, papah kepo deh hahaha." Ucapku yang tertawa sambil mengunyah roti yang disiapkan oleh papahku
"Yaudah deh kalo papah gaboleh tau, udah sana berangkat. Udah dateng kan ojek online nya?." Tanya papah
"Iya pah, udah nih udah di depan rumah. Kalo gitu aku berangkat dulu ya pah, Assalamualaikum". Ucapku sambil salim kepada papahku
"Iya hati-hati ya Shali, Waalaikumsalam". Ucap papah sambil mengantarku ke gerbang depan rumah
Kalian pasti bertanya-tanya kan kenapa papah ku yang mengantar ku ke depan gerbang dan membuatkan sarapan? Ya tentu saja, aku hanya tinggal bersama papah dan ketiga kakak-kakak ku. Mereka bertiga tentu saja sudah mempunyai keluarga masing-masing, dan hanya akulah yang masih menempuh perjalanan yang sangat jauh. Mamah ku sudah lama tiada, beliau meninggal karena suatu penyakit yang sudah cukup lama di deritanya. Sekian lah singkat cerita tentang keluarga ku yang bisa kalian ketahui.
Kalian pasti tahu mengapa hari ini aku sangat gembira! Tentu saja hari ini aku akan bertemu pujaan hati ku yaitu Kak Danish, hari ini Ia akan berolahraga di lapangan depan kelasku. Yang berarti, aku bisa sangat puas memandanginya dari atas tanpa Ia ketahui kurasa hahaha.
*Neeeeeettt... Neeeeeettt*
Bel istirahat pun berbunyi, tanpa basa-basi lagi aku langsung keluar kelas dan berdiri di balkon depan kelasku ya tentu saja untuk melihat pujaan hatiku sedang berolahraga. Sungguh, ini adalah pemandangan yang indah di sekolah ku. Terserah kalian mau menyebutku berlebihan atau apa yang pasti Ia memang sungguh indah.
"Shaliiii... lo gamau istirahat?." Tanya Aliza sambil berteriak dari dalam kelas
"Engga Al, lo aja sama anak-anak." Jawabku tanpa mengalihkan pandanganku dari Kak Danish
"Lo gamau makan juga Shal? Serius?." Tanya Aliza lagi, kali ini Ia menghampiriku
"Iya serius udah Al lo aja sana, gue lagi serius nih." Ucapku, lagi-lagi tanpa mengalihkan pandangan dari Kak Danish
"Lo lagi liat apa si Shal?." Tanya Aliza sambil melihat kebawah
"Ohhhh ternyata dia yang gangguin jam istirahat lo kali ini, hmm oke-oke gue ga akan ganggu lo lagi. Silahkan menikmati pemandangan indah lo Shal." Ucap Aliza sambil beranjak menjauh dariku
"Iya iya udah sana gih." Ucapku, tetapi kali ini aku membalikkan wajah ku ke Aliza
Lalu aku balik lagi memandangi Kak Danish dan teman-temannya yang sedang bermain bola di lapangan, tetapi ketika aku sedang asyik memandangi Kak Danish tiba-tiba Kak Danish melihat ke atas dan menoleh ke arah ku sambil tersenyum manis. Lalu aku hanya menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastika Ia tersenyum kepada siapa, tetapi di balkon lantai 2 ini hanya ada aku yang sedang melihat ke arah lapangan. Ya H-A-N-Y-A A-K-U. dan kejadian itu tidak hanya sekali, tetapi berkali-kali Kak Danish tersenyum kepadaku! Oh sungguh hari yang sangat indah. Tanpa basa-basi aku membalas senyumannya dengan hanya senyuman kecil, karena tentu saja aku sangat malu dan tidak tahu harus berbuat apa, alhasil aku hanya tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
J a r a k (yang tak terlihat)
Teen FictionJ-a-r-a-k Ada yang terlihat, J a r a k Ada juga yang tak terlihat. tergantung bagaimana kalian menyimpulkannya.