Terlanjur salah

19 2 0
                                    

Grekkk krekkk grekk

Radit yang tak sadarkan diri bagai pasrah tubuhnya di bawa kemana mana diatas ranjang yang di dorong oleh beberapa suster dan seorang wanita yang samar samar mukanya, kepala belakang radit yang sudah bercucuran darah dari belakang sekolah hingga rumah sakit itu semakin parah, disusul oleh bang Ando di belakangnya yang terbaring lemas dan seakan akan tak berdaya lagi karna terlalu banyak kehilangan darah, sedangkan Reyhan dibawa ke kantor polisi oleh warga sekitaran belakang sekolah untuk diinterogasi tentang kejadian sebenarnya

"Silahkan jelaskan kejadian yang sebenarnya agar kami bisa menanganinya dengan baik" dengan suara berat sang polisi yang membuat hati Reyhan gentar dan ketakutan membuat Reyhan memilih untuk berbohong
"Jadi pak gini kejadiannya, tadi saya lagi jalan sama abang saya, trus tiba tiba Radit muncul dan bilang kalo kami ga kasih dia 100 ribu kami bakal dipukuli, jadi abang saya gak terima digitukan, abang saya diajakin ribut, trus dia di pukuli baru saya ambil balok buat pukul si Radit biar berhenti pak, jadi gitu kejadiannya pak"
"Apa betul ceritanya seperti itu??"
"Iyah pak betul pak"
"Baiklah, tetapi untuk sementara ade kami tahan sampai saudara Radit sadarkan diri dan menyampaikan pendapat dan ceritanya agar kita mendapat penjelasan yang sebenar benarnya"
"Kok gitu pak, saya sudah jujur pak"
"Kami harus bertindak tegas untuk kejadian ini, ini bukanlah masalah sepele karena sudah termasuk dalam rencana pembunuhan, dan anda juga tidak memiliki bukti ataupun saksi yang lainnya untuk membenarkan cerita anda, jadi untuk sementara anda kami tahan"

Sementara di rumah sakit

"Radittt"
"Dimana anak ku!!"
"Tenang bu tenang, dokter sedang mengusahakan yang terbaik untuk anak ibu, sebaiknya ibu duduk dengan tenang sampai proses penyelamatan selesai"

Nyieet krek
Suara pintu ruang operasi terbuka

"Dokter, dokter, gimana keadaan anak saya dok"
"Untuk saat ini anak ibu masih bisa bertahan karena dia memiliki tubuh yang terlatih, namun terjadi pendarahan yang parah dalam otak anak ibu, dan juga kita membutuhkan pendonor darah karena anak ibu kehilangan banyak sekali darah saat dalam perjalanan menuju rumah sakit dan juga saat ini rumah sakit tidak memiliki golongan darah ab, jadi kami meminta ibu untuk segera mencarikan pendonor darah sesegera mungkin"

Perempuan yang datang bersama Radit saat menuju rumah sakit hanya dapat melihat ke arah pintu ruang operasi dengan seribu pertanyaan di kepalanya
"apa yang harus kulakukan??, apakah aku harus kesana??, bagaimana keadaan Radit??"
Dia terus bertanya dalam pikiranya sendiri sampai dengan seorang polisi memanggilnya
"Dek, bisa ikut kami sebentar ke kantor polisi??"

"BERBOHONG HANYA AKAN MENAMBAH MASALAH, LAYAKNYA MASUK KE KANDANG SINGA DAN MENGAMBIL MAKANANNYA"

Ericoyoda

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LELAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang