Pagi yang sunyi, aku bergegas keluar kamar dan menuruni tangga setelah sebelumnya berjuang menahan kantuk akibat sedikitnya kesempatan ku untuk terlelap
keadaan rumah ku benar-benar berbeda, tidak banyak aktifitas yang biasanya mengundang perhatianku
walau demikian meja makan tetap terisi penuh dengan berbagai jenis makanan
aku memutuskan duduk disalah satu kursi tepat setelah melihat shinwoo yang tengah tersenyum dan melangkah kearah ku dengan beberapa pelayan bersamanya
"selamat pagi tuan" sapanya dengan penuh semangat
"dimana semua orang?"
aku mengambil sebuah apel merah dan memakannya tanpa berniat untuk memotongnya menjadi beberapa bagian terlebih dahulu
"rumah sakit"
"kau menemukan sesuatu?"
"sesuatu?"
"tentang kejadian tadi malam"
"tidak. belum. kurasa ini akan sulit"
"tak apa, jangan terburu-buru, aku memberi mu banyak waktu"
shinwoo mengangguk paham lalu membuka jurnal kegiatan ku hari ini
"untuk sejenak, mari kita lupakan tentang pekerjaanmu. kembalilah ke dalam kamar dan beristirahat, semua jadwal pertemuan akan di batalkan"
"apa kau tidak memikirkan tentang keselamatanku?"
"aku memintamu untuk tetap tinggal agar kau terhindar dari hal-hal yang merepotkan, itu adalah salah satu upaya untuk melindungimu"
"siapa yang bisa menjamin aku akan tetap hidup jika berada di rumah ini? apa kau lupa tragedi gadis yang telah mati semalam? aroma darahnya bahkan masih sangat menyengat. ada banyak kemungkinan yang akan terjadi, semua pengawal dan pelayan yang ada di sini sama sekali tidak bisa melindungiku, bahkan untuk melindungi diri mereka sendiri saja mereka tidak mampu"
shinwoo nampak berfikir, keputusannya untuk membuatku berada dalam situasi yang aman memang patut di apresiasi, namun terdapat beberapa hal yang menghancurkan teorinya kali ini
setelah cukup lama diam, aku bangkit dari tempat nyamanku dan melangkah menuju pintu utama
"berada ditempat yang ramai adalah solusi yang cukup baik"
shinwoo mengikutiku dengan langkah yang lebih besar
"apa kita harus mendatangi pusat perbelanjaan?"
"tidak. ada tempat yang cukup nyaman, tidak terlalu bising dan tentunya selalu ramai di datangi pengunjung bahkan di awal tahun sekalipun"
hingga 30 menit setelahnya. aku, shinwoo dan sekitar 4 pengawalku melangkahkan kaki di sekitar koridor rumah sakit yang ramai seperti teoriku sebelumnya
"dimana ruangannya?"
"siapa yang ingin kau temui? kakekmu? pelayan dan pengawalmu?"
aku menghentikan langkahku
"untuk apa aku menemui mereka?"
shinwoo menghembuskan nafas dengan kasar, dia mencoba mengatur tatapan matanya agar tetap lembut dan tenang
"lalu siapa yang ingin kau temui?"
"kwon soonyoung, permen kapasku, dimana dia?"
shinwoo mengambil ponselnya dan mengetik beberapa nomor hingga tersambung dengan orang yang tengah aku rindukan
"kwon soonyoung dimana kau?"
" ... "
sebuah kesia-sia'an yang sangat menguras waktu dan tenaga
KAMU SEDANG MEMBACA
This is my life🍁[MINSOON] [END]
Fanfictionkata kuncinya hanya satu "hindarilah penyesalan" 。 。 Boys Love Mingyu X Soonyoung [MINSOON]