Karena tersesat di rumah besar nan mewah itu, membuat Miracle terjerat dalam sebuah ikatan berduri yang tidak bisa terlepas.
Bahkan miliknya yang paling berharga harus terenggut begitu saja.
Sean dan Miracle berciuman singkat sebelum akhirnya pulang. Mereka pun berjalan beriringan menuju tempat parkir. "Katakan padaku, dari mana kamu belajar menari seperti itu?" Tanya Sean ingin tahu dengan senyum nakalnya. Miracle tersenyum malu sembari menunjukkan sebuah video online yang dia lihat dari ponsel miliknya. "Lakukan sekali lagi nanti di rumah." Seketika Miracle melempar tatapan tidak setujunya dengan menahan malu disana. Dan Sean pun tertawa lepas melihat wanitanya seperti anak kucing yang menggemaskan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu harus melakakunnya." Timbun Sean berusaha merayu Miracle agar mau melakukan tarian tadi di kamarnya nanti. Tapi sayangnya wanita itu menggelengkan kepala berkali-kali dengan senyum lebarnya. Karena Miracle terus saja menggeleng-gelengkan kepala menolak permintaan Sean. Lelaki itu pun tidak terima. Dari belakang tangan kanan Sean mendorong tengkuk leher Miracle lalu diarahkan kesamping kanan supaya bibir Miracle menyentuh bibirnya dan Sean bisa melumatnya tanpa penolakan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan menolak ku lagi..." Desis Sean setelah mengakhiri ciumannya.
* Romantisme mereka berdua tidak berhenti dari situ saja. Sesampai di kamar Sean. Ia menagih permintaannya supaya Miracle melakukan tarian di taman tadi. Meski tidak ada tiang, setidaknya tubuh Miracle masih bisa menari-nari. Memang awalnya Miracle tidak menyetujuinya, tapi karena Sean terus mendesak dan merengek akhirnya ia pun menuruti permintaan lelaki bastard ini. Dengan memperlihatkan ujung bahunya yang terekspos bebas. Miracle tersenyum menggoda dengan tatapan menggoda pula. Tentu saja mata Sean terpaku oleh sesosok wanita di hadapannya ini. Rasanya ingin segera mengajaknya bercinta. Senyum tergoda pun terukir di wajah tampan itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanpa di komando, Miracle mulai melenggak-lenggok kan tubuhnya berjalan kearah Sean dengan gerakan sensual. Tapi sayangnya ketika langkahnya hampir mendekati Sean, kaki Miracle justru tersandung oleh kakinya sendiri sehingga tubuhnya ambruk sampai tersungkur ke lantai.
Gubrak!!!
Ups. Otomatis kesan seksi hilang seketika karena Miracle terjatuh. Dan Sean langsung melepas tawa yang tiba-tiba keluar begitu saja, sehingga ia harus menahan tawanya dengan menutupi bibir dengan salah satu pergelangan tangan agar tidak terlalu menyinggung Miracle. Sadar dirinya ditertawai, Miracle mendongakkan kepala menatap Sean dengan tatapan kesal. Ups. Sean seketika berusaha diam dan tidak tertawa lagi. Kemudian ia membantu Miracle untuk berdiri. "Mmh, ya...masih terlihat sedikit seksi..." Mimik wajah Sean seakan-akan menimbang penilaian untuk Miracle yang kemudian keduanya saling menatap lalu saling melepas tawa. Kemudian Sean mengangkat tubuh Miracle keatas sandaran sofa agar tinggi mereka sejajar. Tangan Miracle yang melingkari leher Sean mempermudah lelaki bastard itu menjamah leher jenjang Miracle. Mereka saling bercumbu rayu hingga berakhir diatas ranjang. Oh sungguh, seperti candu yang ingin lagi dan lagi. Kini kepala Miracle berada dipangkuan lelaki bastard itu usai melakukan percintaan. Kemudian Sean menceritakan apa yang terjadi ketika Miracle dibuatnya mabuk waktu itu. Dan memang sengaja Sean melakukannya agar ia bisa bercinta dengan Miracle. "Yah, begitulah. Aku tidak bisa menahan diri. Alih-alih memberi solusi tentang kalung yang kamu anggap hilang itu. Dan ya, kamu mabuk. Lalu aku pun menggencarkan rencana yang tak terduga itu."
Oh, sangat pantas lelaki ini disebut bastard. Kesal Miracle tak menyangka. Sedangkan Sean hanya bisa tersenyum jahil sekarang, lalu mengajak Miracle untuk berciuman lagi yang kesekian kalinya. Sungguh licik lelaki bastard ini. Ia baru berkata jujur setelah Miracle bisa menerima dirinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* Keesokan paginya, dibawah kucuran air shower. Miracle membasahi dirinya. Hampir di sekujur tubuhnya terdapat kissmark yang diberikan oleh Sean. Sungguh luar biasa lelaki bastard itu memberi tanda seakan menyatakan kepemilikannya. Tiba-tiba Sean datang mendekap menghampiri dirinya sembari mengecup singkat pundak Miracle. "Morning, sweetie..." Sapa Sean yang dibalas senyuman oleh Miracle. Tangan Sean pun mulai bergerilya ke sekujur tubuh Miracle. Ia balikkan tubuh Miracle agar mereka saling bertatapan kemudian Sean bisa mencecap gundukan kembar disana. Aarrgghh. Lelaki ini sangat mahir membuat Miracle melayang-layang. Dan lelaki ini sama sekali tidak memiliki rasa lelah. Karena sepertinya ia berniat bercinta lagi dibawah kucuran air ini. Satu jemarinya kini masuk kedalam pusat inti Miracle. Dan keluar masuk disana. "Are you like it, huh?" Bisik Sean yang dibalas dengan anggukan kepala sekali. "Kamu akan sangat menyukainya, sweetie.." setelah cukup puas jemarinya bermain didalam sana. Sean mengangkat tubuh Miracle sehingga kaki wanitanya melingkar pada pinggangnya. Lalu Sean memasukkan kejantanannya disana. Rasa luar biasanya kini sama-sama menyengat mereka dalam nikmat. Dan lebih nikmat lagi ketika Sean mulai menekan-nekan tubuhnya agar mereka menyatu lebih dalam lagi. Kucuran air menambah suasana semakin bergairah karena Sean semakin menggencarkan gerakannya. Beberapa saat kemudian Sean menurunkan Miracle lalu mengangkat satu kaki Miracle dengan tangan kanannya kemudian memasukkan lagi kejantanannya. "Mmhhp... Oh...Miracle..." Berlahan Sean menggerakkan pinggulnya hingga akhirnya ia mempercepat ritme disana sampai akhirnya mereka sama-sama mencapai klimaks. "Oohhhh,, yeeaahhh.... Ohh... Miracle... Really like a miracle..." Merekapun kini saling berpelukan dibawah kucuran air. Merasakan sisa sentuhan-sentuhan yang masih tertinggal di kulit mereka.