NIELWINK||part3

1.3K 154 9
                                    

.
.
.
.
.
'Maaf karena aku telah membohongimu, aku tidak bermaksud melakukan ini, tapi aku juga tidak sanggup menolak permintaan Euigeon'
.
.
.

"Oppaa, ini semua salahmu, kalau aku sampai terlambat, aku akan menyeretmu masuk ke dalam dan bertanggung jawab."

Jihoon merengut sebal, pasalnya ini sudah pukul 8 lebih dan bel masuk adalah jam 8 pas.

Daniel ia hanya bisa menghela napas saat mendengar gadis di sampingnya yang terus bicara tanpa henti.

15 menit kemudian mobil mereka memasuki sekolah jihoon. Jihoon bersih kuku tidak ingin turun jika  pria di sampingnya tidak turun.

Dan dengan berat hati daniel akhirnya mengalah.

Pria itu turun dan langsung di ikuti oleh jihoon di sampingnya.

"Kau tidak akan terkena hukuman walaupun aku tidak ikut turun."

Ucap daniel tanpa menatap gadis yang saat ini sedang memamerkan giginya sambil mengedipkan matanya saat menatap daniel.

"Aku hanya ingin memastikannya denganmu oppaa, bagaimana jika guruku menghukum untuk membersihkan toilet?"

Jihoon menggandeng lengan daniel dan berjalan dengan senyum bahagia tanpa memperdulikan wajah daniel yang seperti ingin menjitak kepalanya.

Semua atensi tiba-tiba tertuju pada mereka, satu persatu kelas yang mereka lewati berakhir dengan para siswinya yang keluar dari pintu kelas hanya untuk melihat daniel lebih jelas.

"Woah, tampan sekali!"

"Apa itu kakak dari anak baru itu?"

"Dia seperti model!!"

"Bahunya sangat lebar!!"

"Lihatt tubuhnya, dia pasti sering ngegym!!"

"Woah, seperti darah campuran!"

Sekolah jihoon seketika menjadi riuh karena kedatangan daniel.

"Anak baru, apa dia kakakmu!"

Teriak seseorang dari belakang. Jihoon menghentikan langkahnya, dia meniup poni depannya mencoba menahan amarah.

Jihoon melepas kaitan tangannya dengan daniel dan memutar balik tubuhnya, ia menampilkan senyum manis.

"Dia calon suamiku, kalian masuklah ke dalam kelas nanti kalian bisa di hukum."

Jihoon menyelipkan rambut yang menutup setengah wajahnya di telinga dan menampilkan senyum cantik miliknya sambil sesekali menggerakan tangannya seperti mengusir serangga.

Gadis itu berbalik dan mengumpat.

"Dasar genit!"

Dia kesal bukan main, ia melihat daniel yang sedang menatapnya dengan bingung.

"Jangan tersenyum! Dan jangan tatap mereka!"

Seru jihoon seperti memerintah.

"Kapan aku melaukannya?"

Daniel membela diri. Dia berjalan lebih dulu meninggalkan jihoon yang masih mematung tidak percaya.

"Ahhh! Aku pasti sudah gila karena mengajaknya kesini."

Jihoon mengacak rambutnya kesal, dia pun segera mengejar langkah daniel yang sudah lebih dulu di depannya.
.
.
.
"Terima kasih, aku akan sering mengunjungimu."

Daniel tersenyum simpul sebelum pergi meninggalkan ruangan kepala sekolah.

Jihoon dia menunggu daniel di depan pintu ruang kepala sekolah dengan raut wajah kesal.

NIELWINK||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang