Hai semuanya~
Maaf atas tiada kabar update untuk beberapa waktu ini. Aku kebetulan memiliki kesibukan yang tidak bisa ku tinggalkan.Tapi saat ini aku sudah memiliki waktu luang dan berencana untuk mengupdate novel ini karena banyaknya pembaca dibanding ekspektasi aku.
Aku juga berencana menterjemah novel GLUTTON BERSERKER dengan sedikit pengubahan alur yang akan ku publikasikan paling lambat pekan ini.
¤¤¤
Hari berikutnya, aku sedang berburu zombi di lantai dua Nihonium seperti rutinitas harian.
Semenjak aku memulai menggunakan pistol, aku merasa aku dapat terus menembakannya dengan tanpa masalah.
Ketepatan ku dalam menembak juga meningkat, jika aku tidak terkena serangan kejutan, aku dapat menggaransi serangan aku akan mengenai tepat di kepala mereka.
Aku juga berlatih beberapa serangan taijutsu
Pukul, tendang, dan lempar.
Jika aku ditahan musuh, dibanding bereaksi dengan menembak mereka, aku lebih baik menggunakan taijutsu.
[serangan kejutan lagi huh! Mereka suka menggunakan trik itu di lantai ini]
Disana, dinding yang tiba-tiba runtuh, mendadak satu zombi keluar dan menyerbu ku.
Aku gunakan tangan kiri ku yang sedang kosong dan menggenggam kepalanya.
Sambil memegang kepala zombi, aku menodongkan pistol ke antara dua bola matanya dan menembaknya dengan gesit.
Walaupun serangan tadi mengejutkan aku, tapi itu tidak cukup untuk menaklukkan ku.
Dengan pengalaman barusan, aku melanjutkan perburuan zombi dan mendapatkan seed/biji dari mereka.
Akhirnya, kekuatan ku naik menjadi A.
Pada siang hari, aku pergi ke lantai 3 Dungeon Teruru.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, aku memutuskan untuk berburu sendirian.
Dan aku bersyukur aku melakukannya sendiri.
Karena pada lantai ke tiga, semua petualang perempuan yang telah aku temui baru saja melewati ku dengan gesit.
Bahkan petualang lain pun berlari dari lantai ini.
Kelompok petualang perempuan tersebut berlari dengan sangat kencang seakan ada sesuatu yang mengerikan mengejar mereka dari belakang.
Ku memusatkan fokus ku kearah belakang mereka, dan apa yang kulihat membuat ku merinding!
Itu adalah slime berbentuk kecoak, ukurannya setengah dari telapak tangan orang dewasa!
Walaupun itu adalah slime, tapi tubuhnya berwarna hitam mengkilap, dan bunyi berdesir dapat di dengar ketika mereka bergerak di lantai.
Tidak heran bila mereka melarikan diri. Selain bentuknya yang mengerikan, tapi juga jumlah mereka yang luar biasa.
Tapi kemudian aku berpikir, ini bisa menjadi latihan yang bagus untuk ku.
Jadi kemudian aku memosisikan diri dengan senjata ku, aku membidik ke arah musuh umat manusia dan - bang!
Meleset!
Peluru yang meleset itu semakin membuat musuh umat manusia marah.
Mereka berlari kearah ku - dan terbang!
[uooh!]
Aku cepat-cepat menghindar.
Menakutkan! Itu benar-benar menakutkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Although I Am Only Level 1, but with This Unique Skill, I Am the Strongest
FantasyPenulis: Miki Nizuna Ryota Sato yang meninggal karena terlalu banyak bekerja di sebuah perusahaan ilegal kemudian berteleportasi ke dunia lain, tapi dibebani dengan ketidaknyamanan bahwa levelnya ditetapkan pada 1. Meskipun dia tidak bisa meningkatk...