CHANYEOL POV.
Bagaimana dia bisa tahu nomorku? Astaga aku merindukannya. Apa aku langsung ajak dia bertemu dengan ku?
"Ya! Yeoll-ie! Apa kau masih mendengarkanku?". Seketika lamunanku buyar.
Aku tersenyum dalam diam,aku masih tak menyangka bahwa aku bisa mendengar suaranya kembali.
"Ne, aku masih mendengarkanmu. Ah, bagaimana kabarmu? Apa kau sehat?". Tanyaku.
"Ne,aku baik baik saja dan aku sehat sekarang. Ngomong-ngomong,Aku mendapatkan nomormu dari daftar siswa angkatan kita. Kau tau? Aku berharap nomor ini masih aktif dan benar saja kau masih menyimpan nomor ini selama bertahun tahun". Jelasnya. Astaga jadi dia berusaha mendapatkan nomorku? Ya ampun, bagaimana jika aku tiba tiba ganti nomor? Pasti aku tak akan bisa berbicara dengannya seperti saat ini.
"Syukurlah, kau menelfonku ada apa? Apa kau sudah kembali ke Korea?" Tanyaku lagi.
"Kau benar yeoll-ie,aku sudah kembali ke Korea. Apa kita bisa bertemu sekarang? Omo! Aku sudah tak sabar melihat perkembangan mu Park,kkk". Dia sudah tak sabar ingin menemuiku? Jinjjayo?. Tiba tiba saja hatiku berdegup kencang. Apa perasaan ini masih ada untuknya? Ya tuhan. Terima kasih kau telah mengabulkan permintaanku.
"Tentu saja bisa. Bagaimana kalau kita bertemu di cafe terdekat sungai han?". Tawarku. Aku jamin dia akan setuju. Akan ku pastikan kesempatan ini tak akan aku sia sia kan.
"Baiklah,mari kita bertemu kembali Chanyeoll - ie". Tuh kan, sudah kuduga dia akan menerima ajakkanku. Aku memutuskan telfonnya lalu bergegas ke dalam kamar chen yang sebenarnya bajuku berada di lemarinya.
Aku masuk ke kamar chen. Mataku melihat chen yang sedang duduk sambil memainkan handphone nya tak lama ia ikut menatapku. Kami berdua saling bertatap tatapan. Entah kenapa hatiku berdegup dengan sangat kencang seolah olah ingin jatuh dari tempatnya. Perasaan apa ini? Bukankah barusan hatiku bergedup kencang saat dia mengajakku bertemu? Namun, kenapa rasanya ada yang berbeda?.
Chen menundukkan kepalanya lalu ia kembali memainkan HP nya. Aku tak mengerti kenapa sikapnya kini berubah?. Lebih baik aku segera bersiap siap.Membuka lemari chen setelah itu mengganti bajuku di depan chen. Mataku kembali melihat chen. Kulihat pipinya memerah dan dengan senyuman kecil di bibirnya. Dia sedang apa?.
"Ya,sejak kapan kau menjadi orang yang tak waras seperti ini?". Tanyaku pada chen. Chen melihat ke arahku.
"Aku masih waras,urusi saja urusanmu jangan ikut campur dengan urusanku!". Jawab chen dengan ketus. Anak ini kenapa? Kesambet setan atau gimana?. Ah sudahlah abaikan saja mungkin dia sedang PMS. Eh? Memang nya dia yeoja? Ck kau ini chan.
Setelah aku mengganti pakaianku,aku menghampiri chen sebentar.
"Chen, kau tak menanyakanku ingin pergi kemana?". Tanyaku penasaran. Kulihat dia berhenti dengan aktivitas mengetiknya lalu dia menoleh kearahku dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Apa hak anda untuk menanyakan hal itu kepada saya?". Nyesel nanya tadi. Aku menghela nafas dengan kasar setelah itu aku keluar dari kamar chen. Sungguh menyebalkan.
.
CHEN POV
Setelah kepergian Chanyeol,aku menghela nafas panjang. Sebenarnya,aku ingin meminta nya untuk mengantarkanku ke toko buku namun niatku urungkan setelah mendengar percakapan dia dengan seseorang beberapa menit yang lalu.
"Tentu saja bisa. Bagaimana kalau kita bertemu di cafe terdekat sungai han?"
Bertemu di sungai han? Siapa orang itu? Sepertinya chanyeol menyukainya sehingga dia terlalu semangat untuk mengganti pakaian dengan senyum idiotnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Boyfriend || ChanChen ✔️[END]
Fanfiction"Chen" "Apa?" "Jujur ya jujur" "Jujur apa?" "Saya suka sama kamu chen. Saya suka sama kamu sejak kamu peduli sama keadaan saya,kamu selalu kasih perhatian ke saya,saya suka cara kamu tersenyum,saya suka cara kamu ngehibur saya,saya mau kamu jadi pel...