23

134 27 1
                                    

Waktu telah menunjukan pukul 19.50 wib. Askar sudah berulang kali mengajak Kirey pulang, tetapi perempuan itu tetap enggan dan ingin terus melihat pertandingan ini sampai selesai. Kirey bilang, dia sudah meminta izin kepada papihnya kalo dia menonton sepakbola bersama Askar di sekolah. Memang tidak ada masalah, papihnya mengizinkan untuk Kirey tetap disana. Tapi bagi Askar ini tetap tidak baik, Kirey bisa sakit karena kelelahan.

"Cuma empat puluh menit doang Skar" Kirey masih enggan beranjak dari tempatnya.

"Empat puluh menit diwaktu normal. Kalo wasit kasih waktu tambahan satu jam gimana?"

Ah gila sekali. Tidak pernah ada wasit yang memberi waktu tambahan selama itu. Rata rata paling hanya 3 menit.

"Gamungkin selama itu. Aku pengen tetep disini!" Kirey menegaskan.

Oke, lebih baik Askar mengalah. Daripada dia harus bermusuhan kembali dengan Kirey, lalu merayunya susah payah untuk memaafkannya. Percayalah, Askar kemarin hampir putus asa hubungannya akan hancur dengan Kirey. Untung saja tidak benar benar terjadi.

Disisi lain, para pemain Gazala mulai memasuki lapangan. Ada wajah wajah optimis disana. Sebenarnya penguasaan bola lebih dominan Gazala, tetapi tim lawan juga tidak bisa diremehkan.

Dyaris berteriak kencang menyemangati teman teman lainnya, dia adalah sosok kapten yang luar biasa. Sepertinya dia memang terlahir untuk menjadi seorang pemimpin. Pemimpin di rumah tangga Kirey, cocok kayanya.

Priittt

Pertandingan kembali di mulai.

Bola kini dikuasai anak anak SMK, nomber tujuh terus menggiring bola sampai ke jantung pertahanan, dia jugalah yang mencetak goal pertama SMK. Liukkan dan gocekkannya menipu pemain Gazala, dia begitu mudah melewati semua lawan. Tetapi saat si nomber tujuh itu akan melewati Dyaris, dengan segala ketenangannya Dyaris berhasil mengamankan bola.

Dyaris mengoper bola jauh kedepan. Diterima Alfi, lalu Alfi memberikan umpan daerah kepada Arka. Ruang cukup kosong, mungkin karena Counter Attack yang begitu cepat membuat pemain SMK belum semuanya berada di daerah pertahanan mereka.

Arka berlari sangat kencang dengan bola yang terus dalam penguasaanya. Dia menerobos masuk sampai ke kotak penalti dan berhadapan langsung dengan penjaga gawang lawan. Arka melihat pergerakan Dion sedikit dibelakangnya, dia mengambil keputusan untuk melakukan Back Heel. Saat bola diterima Dion, maka setelahnya tribun penonton kembali bergemuruh.

Dion merubah skor menjadi 2-1. Terasa lebih mudah dibandingkan babak pertama. Asupan materi dari pelatih di ruang ganti sangatlah berpengaruh bagi mereka. Dion berlari melakukan selebrasi, pemain lainnya mengejar lalu berhenti. Sujud syukur dilakukan bersama sebagai tanda syukur yang resmi.

"Ka Arkaaaa!" Teriak Kirey begitu semangat.

Gol terjadi memang dari kaki Dion. Tapi kerja keras Arkalah yang menyebabkan keretakan dari pertahanan lawan. Kecepatan larinya, gerakan cantik mengecoh kiper SMK, semua yang Arka lakukan sangatlah kelas! Tolong, pelatih timnas U19, rekrut Arka. #becanda

Kembali kepertandingan,
Gazala terus menerus membombardir pertahanan tim lawan. Dari segala arah bola dialirkan. Kelebihan yang dimiliki Gazala adalah kedua sayap yang sama sama aktif mengirimkan umpan, baik Arka maupun Ken, keduanya berperan penting dalam setiap peluang.

Priiitt

Wasit mengangkat kartu kuning ke depan pemain smk bernomber punggung 99. Dia melakukan sliding tackle, tetapi berbuah pelanggaran. Kakinya tidak menyentuh bola, tetapi menyentuh kaki dari Ken. Saat Ken terjatuh, meski dia baik baik saja, wasit menganggap usaha si nomber 99 itu berbahaya, berpotensi membuat lawan cedera.

DIA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang