17

3.6K 533 62
                                    

Suara alunan musik klasik mulai terdengar diseluruh penjuru ruangan dari salah satu hotel ternama itu. semua mulai berdansa di tengah – tengah ballroom yang telah disediakan.

Kedua insan yang baru saja mengikrarkan janji setia mereka masih sibuk menyalami satu persatu para undangan yang terus berdatangan.

Aku sedang tertawa menanggapi lelucon para oppadeul yang sedang berkumpul bersama dengan istri dan anak – anaknya.

Kami pasti selalu berbagi cerita dari yang sedang hangat diberitakan sampai hal – hal yang tidak penting.

"hey, kalian tidak mungkin bersenang – senang tanpaku kan?"

Kami langsung tertawa melihat sang pemilik acara datang menghampiri kami. Aku tau Taehyung oppa butuh hiburan juga.

"Kim Taehyung.."

Aku melihat ke arah orang yang memanggil oppaku. Aku bahkan familiar dengan suara ini.

Aku membulatkan mata ketika melihat pria yang tidak ingin ku lihat lagi selanjutnya mendekat ke arahku.

Aku langsung bersembunyi di balik punggungnya Taehyung oppa karena Taehyung oppa berdiri tepat di sebelahku.

"hey, Jeon Jungkook." sapa Taehyung oppa.

Jeon Jungkook? for the god shake, selama 2 minggu lebih aku memikirkan pria ini siang ataupun malam, aku baru tahu namanya Jeon Jungkook.

it's really silly, right?

"Selamat buat pernikahanmu" ucapnya sembari tersenyum. Aku jarang melihat dia tersenyum seperti itu. oh ini mulai tidak benar.

"kau harus segera menyusul." Ujar Taehyung oppa.

Perkataan Taehyung oppa membuatku sakit. Tidak tahukah oppa, dia yang membuat yeodongsaengmu segila ini?

"Jeon Jungkook, kau tidak menyapa kami juga?" aku mengenali suara berat dari Namjoon oppa. eh, Namjoon Oppa juga mengenalinya.

Aku mendengar suara tawanya. Percis sama saat pertama kali aku mendengar suara tawanya. Aku merindukan tawanya.

"eh, tentu saja aku tidak lupa untuk menyapa mantan teman – teman main sepak bola waktu kecilku. Taehyung, Yoongi Hyung, Namjoon hyung, Hoseok Hyung, dan Jimin Hyung"

Apa? Mereka sudah mengenal sejak kecil.

Mereka tertawa bersama.

"hey, kau belum mengenal anggota keluarga kami yang baru kan?" tanya Jimin oppa.

Oh tidak, aku ingin kabur rasanya tapi akan begitu mencolok. Bagaimana ini?

"yang ingin kalian jodohkan padaku kan? Maaf sekali aku sudah punya pilihan dan kau tahu itu Kim Taehyung." Ujarnya.

Dia sudah punya pilihan? Secepat itu kah dia melupakanku? Rasanya hatiku seperti ditimpa beban berton – ton.

"perempuan yang selalu berganti kepribadian itu kan? Aku tidak tahu seleramu begitu buruk." Cibir Taehyung oppa.

Dia tertawa. Dia menyukai perempuan yang sudah diketahui Taehyung oppa?

"ah, kau bodoh. Adik kami sangat cantik. Dia saja kuliah ditempat kau bekerja." Ujar Hoseok oppa.

Aduh, tolong jangan katakan apapun oppadeul.

"benarkah? Kenapa aku tidak tahu hal itu?" tanyanya.

Yoongi oppa mulai mendapatku yang sedang bersembunyi dibalik tubuh Taehyung oppa.

"Yerimie, kenapa kau di sana?. Kenalkan dulu teman lama kami." Ujar Yoongi oppa yang langsung menarik pergelangan tanganku.

Aku tak berani melihat wajahnya. aku hanya berani melihat wajah Taehyung oppa. Taehyung oppa bingung melihat ku yang menunjukkan wajah anehnya.

"Kim Yerim? jadi Kim Yerim adik kalian?" tanyanya dengan bingung.

Aku melihat Taehyung oppa ingin aku memperjelas ini semua.

"ya, kau mengenalnya?" tanya Yoongi oppa.

Aku masih tidak berani menatapnya.

"dia, perempuan yang ku ceritakan kepada Taehyung, Yoongi hyung."

Sontak aku kaget. jadi, aku perempuan yang berkepribadian banyak itu? jadi, dia sudah melihatku sebelum aku melihatnya?

"tunggu dulu. Jangan – jangan pria yang kemarin.." Taehyung oppa menggantung perkataannya. Ku lihat dia langsung menutup mulutnya.

Aku semakin menunduk.

"Ya! Jeon Jungkook! aku tidak akan memberimu ampun untuk hal itu." ujar Taehyung oppa yang langsung memperlihatkan wajah marahnya. Dia juga sudah mulai menaikkan lengan bajunya.

Ini benar – benar diluar kendali. Wendy Eonni, Eunbi Eonni, Jennie Eonni, Seulgi Eonni, Irene Eonni. Tolong aku!

Aku melirik ke arah Jungkook yang sepertinya bingung, kecewa, menahan rindu atau apapun saat mata kami saling bertemu dalam beberapa detik. Setelah itu, aku tidak berani menatapnya lagi.

Appa dan Eomma datang menghampiri kami. Ah, syukurlah eomma dan appa datang tepat pada waktunya.

"eh, Jeon Jungkook kau datang juga." sapa appa.

Taehyung oppa langsung mengepalkan tangannya. Aku sudah hapal kebiasaannya. Begitulah cara dia menahan amarah.

Dia tersenyum ke arah appa lalu sedikit membungkuk.

"ya. Ahjussi – ahjumma, apa kabar?" tanyanya.

Sial. Pria ini dekat dengan appa juga!

"kabar baik. Kau apa kabar? Kapan menyusul Taehyung?" tanya Appa balik.

Dia tersenyum. Hah, pertanyaan appa seperti ingin membunuhku.

"kabar baik, ahjussi. Aku akan menyusul Taehyung segera." Jawabnya.

Dia akan menikah? Dengan siapa? Lalu, bagaimana aku? eh, bukankah aku ada si Lai Guanlin itu?

"wah, siapa ini calonnya?" tanya eomma dengan nada menggoda.

Aku terperangah saat mendengar pertanyaan eomma. Yah, siapa calonnya? Aku jadi penasaran.

Sebuah tangan menarik tanganku dengan kasar. Aku membulatkan mata saat tahu tangan itu menarik tanganku.

"Kim Yerim calon saya. Mohon izinnya, Ahjussi – ahjumma"

Appa dan eomma sontak kaget begitu juga oppadeul. aku masih tidak mengerti kenapa semua orang begitu kaget.

Tapi, beberapa saat aku sadari,

"Apa?!"

end




































































ya nggak lah (2)

tbc

Love Scenario✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang