chapter 23

361 27 0
                                    

"Minum dulu hyung"

"Gumawo"

Baekho sedang berada di dalam apartement jimin. Baekho memaksa ingin mengantarkan pulang jimin dan jungkook. Padahal, jimin sudah menolaknya.

"Hyung, kookie ke kamar dulu"

"Hm..."

Jimin mengangguk pada jungkook. Kini tinggallah jimin dan baekho berdua di ruang tamu.

"Sekarang lagi sibuk sama apa jim?"

Baekho membuka jalan pembicaraan mereka dengan santai.

"Lagi sibuk ngurusin toko yang di myeongdong hyung"

"Toko?"

"Iya. Jimin buka toko kue disana"

"Oh..."

Jimin hanya mengangguk sebagai jawabannya. Pernyataan baekho seakan menjadi akhir pembicaraan. Suasana kali ini memang begitu canggung. Entah karena baru bertemu lagi atau apa itu.

"Jim?"

"Ah? Ne?"

"Gua mau nepatin janji 2 tahun lalu"

"Janji?"

"Hahaha. Ternyata gak berubah ya. Selalu pelupa"

"Ih bukan lupa hyung... tapi jimin gak inget..."

"Hahaha. Janji gak bakalan isi hati gua untuk orang lain kecuali lo yang ada di hati gua"

"Mwo?"

Seperti memakai over brush, wajah jimin sedikit memerah atas kalimat yang di keluarkan baekho padanya.

"Gak perlu jawab sekarang. Mungkin kita akan beradaptasi ulang karena uda 2 tahun ini kita gak ketemu"

"..."

"Gua harap lo juga tepatin janji lo. Oh iya, nomor lu berapa?"

Baekho memberikan ponselnya pada jimin untuk memasukan nomor ponsel jimin.

Beberapa angka telah dimasukkan di ponsel baekho oleh jimin.

"Uda hyung"

"Ne"

"Ngomong ngomong, kerjaan hyung gimana kalo hyung sendiri disini?"

"Perusahaan pusat uda di pindahin kesini. Jadi biar lebih bisa nemuin lo"

"Mwo?"

"Hahaha"

Baekho dengan mudahnya menjulurkan tangannya pada pipi jimin dan mencubitnya.

"Ih sakit..."

"Abisnya tuh pipi kaya mochi..."

"Ini pipi hyung bukan mochi"

"Terserah deh. Yang penting bagi gua ini mochi"

"Yayaya"

Drrt...

"Yeoboseo?"

"..."

"Ne. Arraseo. Gamsahamnida"

Baekho memutuskan panggilan pada ponselnya. Sedikit menekan sesuatu pada layar ponselnya dan kembali menatap jimin.

"Jim. Gua ada klien yang dateng ke kantor. Gua pamit ya"

"Iya hyung. Hati hati"

Senyuman khas milik baekho mulai dilontarkan kembali pada jimin. Lalu baekho meninggalkan jimin di ruang tamu.

Jimin terus memerhatikan punggung baekho hingga akhirnya lenyap terhalang oleh pintu.

"Masa lalu nih?"

Jungkook muncul dari dalam kamar menuju dimana jimin berada.

Jimik tak memberikan jawaban untuk jungkook. Tidak ada jawaban yang ingin diberikan pada jimin.

"Yaudah kalo gak mau cerita. Mau ramyeon?"

"Hm... boleh deh"












.
.
.
.
.




"Nak, aku ingin pesan 2 potong choco lava ya"

"Bawa pulang ahjumma?"

"Ne"

Jungkook membungkus 2 potong kue tersebut dalam tempat yang berbeda. Tak lupa jungkook memasukkan sebuah mini cake sebagai bonus untuk pelanggannya.

"2000₩ ahjumma"

"Ah ne..."

"Gumawo. Datang lagi ya..."

Ahjumma itu lah orang yang menutup antrian saat ini. Keadaan toko bisa dibilang ramai. Namun tidak seramai beberapa hari yang lalu.

"KOOKIE, BAWA KUENYA KELUAR"

"NE..."

Jungkook langsung menuju dapur untuk mengambil kue yang telah matang.

"Yang disana kasih toping diluar aja"

"Oke. 25 menit lagi jam makan siang. Hyung mau apa?"

"Samain?"

"Kaki ayam?"

"Keren!"

Jungkook langsung keluar sambil membawa beberapa loyang untuk disusun di etelase depan.

Selesai menyusun, jungkook melanjutkan membuat toping pada kue yang jimin pinta.

"Permisi, tiramisunya ada?"

"Ne? Sebentar ya... HYUNG TIRAMISU UDA JADI BELOM?"

Sang pembeli hanya bisa menatap heran pada jungkook.

"Hehehe. Ini cara kita buat komunikasi ahjussi"

"UDA NIH"

jungkook berlari ke dalam dapur dan mengambil tiramisu cake yang sudah selesai dibuat.

"Satu potong ya. Dan satu cangkir pho cha panasnya ya"

"Ne. Tunggu sebentar ya"
"1.400₩"

Ahjussi itu langsung menuju meja nya untuk memakan kue dan teh pesanannya. Sementara jungkook melanjutkan mengisi toping kue.

"Kookie, pesen kaki ayamnya sekarang aja"

"Hyung aja sana. Kookie lagi urusin ini"

"Hm.."
Drt...
"Aku pesan kaki ayam satu dengan 2 botol soju ya. Ke love cafe"

"..."

TBC

Maafkeun kalo di sini kurang menarik. Tapi ini salah satu jalan buat menuju chapter selanjutnya...

Vomen jangan lupa ya sayang😚

what is our status? #wattys 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang