Dari kejauhan Alya tercengang menatap Erosh dan Mega. Dia memang tidak tau apa yang terjadi di antara mereka berdua bahkan tidak peduli. Tapi melihat apa yang baru saja mereka berdua lakukan Alya langsung memandang jijik. Bisa-bisanya mereka melakukan adegan mesra di depan umum, bahkan lebih dari sekedar berpelukan. Mendadak kebencian Alya terhadap Erosh semakin besar.
What the... Dasar cowok mesum! Batin Alya kemudian memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya. Alya melihat mereka masih saling menatap.
ㅡBWYㅡ
Pukul dua dini hari, Alya sudah menyelesaikan pekerjaannya dan keluar dari tempat kerjanya. Dia diantar Dio lagi sampai ke halaman depan kafe. Semenjak ada peristiwa yang menimpa Alya di tempat kerjanya, Dio selalu menemaninya sampai dia mendapat taksi untuk pulang ke rumah."Sorry ya Yo, jadi ngrepotin lo." Ucap Alya. "Makasih juga udah nemenin gue."
"Yaelah Al, sante aja dong. Keselamatan sahabat gue nomer satu." Jawab Dio.
Alya tersenyum. Dia dan Dio masih berdiri menunggu taksi yang melintas di depan cafe. "Oh iya, gimana kabar Vera?" Tanya Alya mencari topik pembicaraan sembari menunggu.
"Baik Al, dia lagi isi sekarang." Dio memelankan suaranya, terlihat malu. Vera yang dimaksud adalah istri Dio.
Alya menutup mulutnya kaget. "Yang bener?"
Dio mengangguk dan Alya langsung kegirangan.
"Selamat ya Yo, mau jadi Papa bentar lagi." Alya menepuk lengan Dio pelan.
"Thanks Al, doain ya."
"Siap!" Alya mengacungkan dua jempol tangannya sekaligus.
Nampak dari kejauhan sebuah mobil yang tidak asing lagi bagi Alya maupun Dio mendekat ke arah halaman kafe. Alya dan Dio memandangnya bersamaan.
"Hai..." Erosh keluar dari mobilnya.
"Erosh, ada apa?" Tanya Dio sedikit terkejut. "Ada yang ketinggalan?"
"Emm.. Gue mau jemput Alya." Erosh melirik ke arah Alya.
Wajah Alya mendadak berubah kesal. Melihat wajah Eros, dia jadi teringat kejadian memuakkan tadi yang seharusnya tidak dia lihat. "Gue bisa pulang sendiri naik taksi." Jawabnya ketus.
Erosh menaikkan kedua alisnya. "Lo yakin mau pulang sendiri? Papa udah nungguin di rumah."
Papa? Batin Alya kaget. "Papa, maksud lo papa.."
"Iya, papa masih di rumah. Tadi pagi dia batalin perginya, ada sesuatu yang harus di urus di sini." Jelas Erosh.
Dio garuk-garuk kepala tidak paham. Apa yang sebenarnya Erosh dan Alya bicarakan. Dan siapa yang di maksud Papa di sini? Apakah papanya Alya? Atau papanya Erosh? Kenapa mereka berdua memanggilnya Papa? Bukannya mereka belum mengenal dekat?
"Nggak mungkin!" Alya panik. Bagaimana dia harus menjelaskan pada Papanya kalo dia pulang selarut ini.
"Yang jelas kalo lo pulang sama gue, semuanya bakalan aman. Gue udah pikirin alasannya." Kata Erosh dengan entengnya.
Shit!! Alya menggigit bibir bawahnya. Bagaimana ini? Haruskah untuk kedua kalinya dia terpaksa diantar Erosh lagi? Di saat tadi dia sudah merutuki perbuatannya? Tapi bagaimana juga nasibnya jika sampai Papanya tahu soal pekerjaannya? Alya tidak bisa menjelaskan apapun saat ini.
"Gimana?" Tanya Erosh memastikan jawaban Alya.
"Gue pulang sama lo." Jawab Alya dengan terpaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE WITH YOU (END)✔
RomanceAlya yang saat itu masih kecil tidak tahu bahwa kepindahannya ke rumah yang baru adalah karena Papanya bangkrut. Dia juga tidak tahu bahwa alasan Papanya menikah lagi adalah karena Mamanya pergi meninggalkannya, ㅡmeninggalkan Alya serta adik kembarn...
16. MODUS ATAU BAIK HATI?
Mulai dari awal