Asuka Katsuie - 13

1 2 0
                                    

Chapter 1: Asuka Katsuie
Part 13: Don't Make Me Jealous!

****

Kubuka mataku---setengah terbuka maksudku. Punggung tangan dan kakiku terasa hangat, seperti ditusuk oleh panah cahaya. Tempat masih sama seperti yang aku lihat sebelum aku tertidur: di koridor sekolah, di luar kelasku. Warna jingga akan sinar senja menembus kaca, menyelimuti seluruh koridor sekolah. Pakaianku yang semula berganti kaos olahraga atletik kini kembali mengenakan seragam sekolah. Aku harus segera pulang melihat suasana sekolah sudah sepi penghuni. Tapi aku....

"Huft, aku masih pengen tidur!"

Malas sekali tubuh ku untuk sekedar berdiri ataupun menoleh dalam sandaranku pada tembok. Aku berniat tidur lagi, tapi getaran serta nada dering di smartphoneku malah meleburi bayang kantukku. Argh, siapa lagi yang---jangan-jangan yang nelpon hari ini... aku harus mengangkatnya! Kuambil dan kuusap asal, memencet ikon speaker di layar smartphone. "Halo, Katsuie! Kau---"

"Kau ini, lihat dulu dong nama kontaknya!"

Tunggu, apakah ini---kutekan sejenak tanpa memerdulikan ocehan unfaedah sang penelpon itu. Layarnya menyala, mencantumkan nomor tak dikenal saat istirahat: Maina. "Iya iya, d-dengerin dulu. Aku pikir tadi---"

"Udah, gak usah banyak ngoceh. Cepetan pulang, aku sudah nunggu kamu di gerbang sekolah!" Dan alhasil dia memutuskan telponnya. Kekehan hambar terdengar berat di pendengaranku. Mataku masih tertuju pada layar smartphone yang baru saja meredupi wallpaper.

"Maina?"

Tak ada reaksi. Apa ini? Segera aku berdiri mengambil tas jinjingku, rasanya ingin ku berkata..... "KYAA! BANGSAT!" sebelum aku melangkah lalu.

Argh! Saat aku ketemu sama Maina, siap-siap saja ku ulurkan kedua tanganku untuk menjabat dan membantingnya sebagai ucapan selamat! Dan smartphone yang masih aku genggam, aku ingin sekali meremuknya dan memasukkannya ke tong sampah! Karena aku orangnya baik hati, aku mendesah gusar memasukkan benda pipih ini ke saku rok.

Ngomong-ngomong soal Katsuie. Entah kenapa pandanganku malah ke atas, menatap langit-langit yang seolah-olah menayangkan kejadian tadi.

Kau tahu kenapa aku menulis seperti itu? Karena aku cemburu padamu.

Kenapa dia harus cemburu padaku? Apa aku pernah berdekatan dengan seseorang? Haha, urusan aku dekat dengan cowok manapun juga itu bukan urusan dia. Kenapa sampai segitunya? Senyum meremehkan ala Sanada ini mulai jadi image-ku.

Cukup aku yang mengetahui siapa orang yang aku maksud.

Tapi, tidak baik juga kalau dia menyimpan bara cemburu di hatinya. Lagipula, aku bukan kekasihnya, dan dia tak punya hak untuk cemburu padaku. Alasan logis sih menurutku, tapi perasaan ini... kenapa semua ungkapan logisku ini seakan-akan dilalap habis oleh perasaan suka? Tidak! Jangan memikirkan itu lagi! Yang terpenting sekarang, bagaimana caranya agar aku bisa membujuk Katsuie untuk pergi ke acara reunian TK sama-sama.

"Yo, Hyunchi!" Seruan itu spontan membuatku celingak-celinguk, ya seperti baru sadar dari koma. Tak terasa aku sudah ada di gerbang sekolah. Namun suara melengking bak loli itu, ke mana batang hidungnya?

"Woi." Seseorang menepuk bahuku. Siapa tadi? Alamak, wajahku berkeringat dingin! "Aku di sini lho, Hyun."

Astaga! Apakah yang menepuk bahuku ini... penjahat?! Refleks aku berbalik dan menjerit ketakutan melihat seseorang yang asing di mataku tengah menyengir kuda seraya melambaikan tangannya. Dan di situ pula aku menjerit panik sampai loncat dan jatuh jatuh tersungkur.

Wanita itu berkacak pinggang dengan wajah kesalnya. "Kau ini apa-apaan? Ini aku, Kobayashi Maina! Memangnya aku ini hantu?!" Dia mengomeliku dengan nada oktaf tinggi.

Aidoru!! [Cerpen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang