#11

4.1K 997 124
                                    

Hari Mingyu-ku dingin, kalian?

Mari gengs, vote dulu sebelum membaca. Jangan demennya nge-scroll tapi gak ninggalin jejak sepercikpun hohoho~


Sungguh, aku ngetik ini sambil dengerin salah satu lagu yang sebenarnya maknanya sedikit nyess (?)


Kalo kalian pecinta ballad dan ngikutin Davichi - 두 여자의 방 (Two Women's room) tuh dalem banget atau Davichi - 너라서 (because it's you) oke juga hohoho...

Sudahlah...

Happy reading ❤️












Lelah.


Sungguh aku lelah dengan hari ini.


Rasanya pagi tadi aku masih baik-baik saja, tapi semua yang terjadi beberapa hari ini benar-benar membuatku lelah. Otakku berjejalan antara memikirkan pekerjaan, dengan masalah pribadiku yang belakangan benar-benar membuatku lelah.


Seandainya semua itu bisa hilang semudah aku pergi keluar dan makan malam lalu melupakan segalanya.


Nyatanya itu semua adalah khayalan.


Sesaat aku benar-benar membenci diriku karena memiliki kepribadian yang over-thinking. Segala yang tak seharusnya kupikirkan justru malah semakin kupikirkan. Dalam situasi yang terjadi belakangan ini, segalanya menjadi gumpalan benang kusut sampai aku tak tahu harus meluruskan benang yang kusut itu mulai dari mana.


Semua ini benar-benar membuatku tak mampu berpikir dan berakhir dengan selalu bertanya pada diriku sendiri tanpa adanya solusi.


Karena tak mampu menyelesaikannya, solusi akhir yang bisa kulakukan adalah menangis.


Menangis mungkin tak menyelesaikan segalanya, karena aku  akan tetap mendiamkan permasalahan itu tanpa memikirkan jalan keluarnya.


Yang kutahu hanyalah menangis dan melegakan hatiku.


Seandainya aku bisa memilihpun aku juga tak ingin menangis. Aku terlihat lemah ketika menangis, dan aku benar-benar tak mampu memikirkan solusinya. Aku hanya mampu meratapi nasibku yang rasanya ingin sekali untuk dikasihani oleh Tuhan.


Tapi bagaimanapun semua masalah haruslah kita yang mengakhiri.


Dan aku tak dapat mengakhirinya juga.


Pada akhirnya, aku menangisinya lagi.


"Kau menangis??" kejut suara wanita yang baru saja masuk ke dalam kamarku dengan piyama biru muda polos yang dipakainya.


Ia terlihat segar setelah mandi. Aku melihatnya, dan aku menyadari bagaimana ia begitu cantik dan memiliki porsi tubuh yang juga tak kalah cantiknya.


Seung Cheol tak mungkin tak tergoda olehnya jika ia melihatnya dengan cara pandangku tadi. Tapi aku masih tak tahu dari sisi manakah Seung Cheol bisa menyukainya sampai mereka memiliki hubungan di belakangku.


Foolish || Choi Seung CheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang