chapter 15

16.8K 651 3
                                    

Saat ini seluruh siswa dan siswi tengah berkumpul untuk mendengarkan arahan dari guru pembimbing terkait acara selanjutnya.

Mereka akan berpencar menjelajahi hutan, melewati berbagai rintangan dan hambatan yang sudah di persiapkan oleh panitia. Mereka akan berjalan menelusuri hutan sambil mengumpulkan bendera yang sudah dipasang diberbagai sudut hutan.

Mereka akan berkelompok, dalam satu kelompok terdiri dari empat peserta, mereka bebas memilih kelompok mereka masing masing. Nathan akan berkelompok bersama Syifa, Nana,  dan Ardan pastinya.

"Kita satu kelompok ya"ujar Nathan yang disetujui oleh Syifa Nana dan Ardan

"Kamu gak boleh jauh jauh dari aku ya, jalanannya licin, bahaya"tegas Nathan yang diangguki oleh Syifa

"Oke anak anak, kita mulai dari sekarang!"ujar pak Budhi memulai perjalanan

Mereka menelusuri hutan dengan hati hati, karena jalanan yang licin oleh tanah dan terjal karena banyak bebatuan yang cukup tajam.

"Yuk!"Nathan menggandeng tangan Syifa dan mereka bejalan bersama sama diikuti Nana dan Ardan dibelakangnya

Mereka mulai mengumpulkan bendera benderanya dengan semangat dan antusias. Terkadang mereka akan berlari ketika melihat bendera, dan didepannya terdapat kelompok lain yang posisinya lebih dekat dengan bendera itu, takut didahului.

Ketika ditengah perjalanan, tali sepatu Nathan lepas, akhirnya mau tak mau ia berhenti terlebih dahulu untuk mengikat tali sepatunya.

"Kalian duluan aja, tar gue nyusul, tapi ati ati ya"ujar Nathan diangguki oleh yang lain.

Syifa Nana dan Ardan melanjutkan perjalanan, meninggalkan Nathan dibelakang yang tengah mengikat tali sepatunya, serta sedikit membersihkan tanah yang menempel dialas sepatunya karena jika terlalu banyak tanah yang menempel sepatunya akan menjadi berat untuk berjalan.

Ditengah perjalanan Syifa dan kedua temannya, melihat Vebi yang berada dihadapannya tengah melipat kedua tangan didepan dada, dan ada tiga dayang di belakangnya. Syifa hendak melewati mereka begitu saja, tetapi segera dicegat oleh Vebi.

"Lepasin!"Syifa menghempaskan tangan Vebi yang mencekalnya.

"Gak, gue gak bakalan lepasin lo, sebelum lo, lepasin Nathan buat gue!"tajam Vebi

"Udah deh nyet, lo....."Ardan hendak membantu Syifa, tetapi dihentikan oleh Vebi

"Lo gak usah ikut campur!"ucap Vebi

"Mau lo apa sih, kan lo yang udah selingkuhin Nathan, terus ngapain lo kejar kejar dia lagi?"ucap Syifa seraya berusaha melepaskan cekalan Vebi ditangannya

"Karna gue masih cinta sama dia!"

"Cinta? Lo cinta sama Nathan apa sama hartanya om Fathan?"sinis Syifa membuat Vebi geram

Vebi melepaskan cekalannya dan menggunakan kedua tangannya untuk mendorong Syifa. Syifa hampir terjungkal, jika saja tidak ada lengan kokoh yang menahan tubuhnya dari belakang.

****

Nathan baru saja menyusul istri dan kedua temannya, ketika melihat istri dan kedua temannya berhadapan dengan Vebi dan ketiga temannya, ia segera berlari menghampiri mereka. Ketika sudah dekat, ia terkejut karena Syifa didorong oleh Vebi dan hampir terjungkal, ia segera menangkap tubuh istrinya dari belakang.

"Kamu gak apapa?"tanya Nathan khawatir seraya menatap bola mata Syifa, Syifa hanya mengangguk, ia shock dengan apa yang dilakukan oleh saudara angkatnya.

Nathan membantu Syifa untuk berdiri tegak, ia mengusap kepala istrinya lalu memeluknya erat.

"Lo apa apaan sih? Lo gak cukup nyakitin perasaan gue?. Gue bilang lo gak usah ikut campur urusan keluarga gue, lo gak usah deketin gue lagi, dan lo gak usah ganggu kehidupan gue sama Syifa lagi. Kalo lo nekat ganggu kehidupan gue sama Syifa, lo bakalan tau akibatnya!"tekan Nathan lalu pergi bersama istri dan kedua temannya.

 My Hubby #2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang