Aku akan melindungimu, Yu- Chan.
BOOOM!!!!
Suara ledakan terdengar.
"Yu-san!!" Teriak Shinoa yang menyadari asal ledakan itu. Ya!
Tepat didepan mereka. Shinoa, Mitsuba, Yoichi, dan Kimizuki tercengang.
Detik sebelumnya mereka melihat Mika yang akan menculik(?) Yu, padahal vampir itu sudah hampir dapat dikalahkan.
Tapi detik kemudian sebuah panah bercahaya biru melesat didepan mereka dan tertancap didepan Mika yang menggendong Yu, disaat bersamaan panah itu meledak.
Shinoa mematung, saat melihat jalan didepannya runtuh kebawah, dan baru teringat dibenak. Kereta bawah tanah.
Yah! Mereka jatuh ke dalam lorong kereta bawah tanah.
"Mereka di bawah! Cepat! Temukan Yu!!" Print ah Shinoa kepada 3 temannya yang lain.
Anggukan mantap diberikan.
Ketiga orang itu berpencar, berusaha mencari jalan masuk ke dalam runtuhan itu.
Yu! Bertahanlah!!
****************
Di Dalam reruntuhan atau.. Di lorong kereta bawah tanah.
"E–nggh..." Pemuda bersurai gelap berdiri dari reruntuhan.(?)
Yu meringis sakit, tangannya tergores. Tadi Ada apa sih
Ah!! Mika!!!
Segera Yu berjalan kearah Mika yang bersandar di dinding lorong, beberapa runtuhan batu menimpa kaki kanan Mika.
"Mika?!" Yu memanggil.
Yu menyingkirkan batuan itu dan berjongkok didepannya.
"Mika!!" Yu sedikit berteriak. Masih belum ada reaksi.
"Mika?!" Teriaknya lagi.
"Ngh.. Ah?!! Yu- chan? Kau baik² saja?!" Mika dengan cepat atau khawatir(?) Langsung berdiri–ingin memastikan Yu baik² saja– tapi belum berdiri tegak sempurna. Mika kembali terjatuh.
"Jangan bergerak dulu! Lebih baik kau khawatirkan dirimu!" Ucap Yu.
Mika memegang kaki kanan bagian tulang kering(?) Yang mengeluarkan darah.
"Kau terluka."
"Kita dimana?" Tanya Mika.
"Sepertinya di lorong kereta bawah tanah," jawab Yu melihat sekeliling.
Mika hanya memandang datar lorong kereta.
"Sebaiknya Kita segera keluar dari sini," ajak Yu.
"Hm.."
Mika mencoba berdiri, tapi terjatuh lagi.
"Ah! Biar kubantu.." Yu memapah Mika untuk berdiri.
Dia selampangkan tangan Kiri Mika diatas lehernya, dan berjalan perlahan.
.
.
.
.
.
.
.
1 km kira² Yu dan Mika sudah berjalan menyusuri lorong itu.
"Sepertinya, aku melihat cahaya.." Ucap Yu dengan mata girang– seperti mendapat sebuah berlian–.
Bruuk..
Mika tersungkur ditanah.
"Ah?! Mika! Ada apa?! Kau–" pertanyaan Yu terputus saat sebuah tangan mencengkeram kerah baju Yu.
"Mi-mika! Kau kenapa?!" Tanpa sadar tubuh Yu dibanting ke dinding lorong.
Yu sempat meringis sakit, tapi itu tidak ia pikirkan. Yang sekarang ia pikirkan adalah Mika, Yah.. Keluarganya sendiri. Ada apa dengan Mika? Sifatnya aneh. Mungkin ini pertama kalinya Yu melihat Sifat asli Mika sebagai seorang vampir.
Mika masih dalam memegang kerah baju Yu, maniknya biru menatap tajam menusuk, seolah- olah meminta sesuatu.
"Mika?" Tanya Yu.
Mika perlahan memajukan wajahnya, mulutnya sedikit terbuka menampakan Gigi taringnya.
"O-Oi Mika!! Apa yang kau lakukan?!!" Teriakan Yu Kali ini membuat Mika tertarik dari alam bawah sadar.
"A-" suaranya tercekat.
"Mika Ada apa?" Tanya Yu lagi.
"Maaf, hiks.. A-apa aku.. Melukaimu?" Tanya Mika, wajahnya tertunduk sedikit semburat merah dipipi kanan kirinya. Menahan Malu, rasa bersalah, dan.... Nafsu.
"Ada apa Mika? Apa kau–" belum sempat Yu menyelesaikan kalimatnya, Mika kembali terjatuh.
Kedua tangannya menutupi wajah, dia malu... Merasa bersalah.
"Mika?"
"A-aku baik- baik saja.." Ucap Mika, tangannya tak lagi menutupi wajahnya. Mika segera berdiri dan melanjutkan jalannya, walau tubuhnya sempoyongan.
Dan..
Terjatuh.
"Mika!!!"
Mika memegang bahunya yang mencium dinding lorong.
"Mika!! Ka-kau pasti butuh darah Kan?!" Tanya Yu dengan pekanya.
Mika tersentak, gawat..
Mika mulai menegakkan tubuhnya lagi.
"Tidak, Yu.. Aku hanya– sedikit terluka akibat ledakan tadi.." Ucap Mika memastikan.
Yu menatap lekat- lekat salah satu keluarganya.
"Kau bohong.." Ucap Yu..
Terasa pupil mata Mika mengecil.
"Kau bohongkan?!" Tanya Yu lagi.
Mika menunduk.
"Tuh Kan.. Kau bohong, Mika!"
"Tidak! Sungguh aku baik- baik saja!" Mika meyakinkan lagi. Tapi Kali ini Yu mendekatkan diri dengan Mika.