Twenty three

656 107 20
                                    

Why do you always hurt me when I start feeling comfortable?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kelopak mata milik Jihoon secara perlahan terbuka, dilihatnya sisi sebelahnya namun tidak sesuai dengan harapan.

Kosong, dia sendirian disini.

"Brengsek." gumam Jihoon pelan. Air mata mulai memenuhi pelupuk matanya. Untuk sekali lagi, dirinya kembali terbuai oleh pesona Bae Jinyoung. Hingga akhirnya, dia dibuang setelah semua yang telah mereka lewati bersama. Jihoon menghapus air matanya kasar, dia harus cepat pergi dari hotel ini sebelum bertambah sakit hati.





























Langkah Jihoon sedikit tertatih. Sungguh, Jihoon sangat ingin menyiksa dirinya yang begitu terlihat murahan di hadapan sang mantan suami. Seharusnya dia tidak pernah percaya lagi kepadanya.

Sekali brengsek akan tetap seperti itu bukan?

"Jihoon!" Itu adalah seruan Daniel, bersama Jihoo di belakangnya.

"Daniel.." Jihoon tak mampu menahan isakannya, air matanya tumpah begitu saja begitu melihat Daniel. Menandakan keluh kesah yang telah dirasakan.

"Jangan menangis, ini titipan Jinyoung untukmu." Daniel menyerahkan sebuah kotak serta sepucuk surat kepada Jihoon.

Maafkan aku, ketika kau menerima surat ini sudah dipastikan aku tidak berada di Jepang lagi.
Jihoon.. terimakasih untuk semuanya, kau telah mengajarkanku apa arti mencintai yang sesungguhnya. Aku sangat menyesal, setelah kau meninggalkanku aku sangat hancur.. selama 7 tahun aku berjuang mencarimu hingga takdir mempertemukan kita kembali. Aku sangat bahagia, kau bisa hidup dengan normal setelah semua yang aku lakukan padamu. Aku juga bersyukur, kau menjaga Jihoo dengan baik. Aku yakin dia adalah anak kita, terimakasih telah membesarkan Jihoo. Dia sangat mirip denganmu! Aku harap dia bisa menjagamu kelak. Aku juga turut berbahagia, aku lihat Daniel melamarmu kemarin. Semoga kau berbahagia bersama Daniel♡ aku menitipkan kedua malaikatku kepadanya. Aku tidak pulang ke korea, aku sudah memutuskan untuk kembali ke London. Jadi, kau tidak perlu takut jika suatu saat akan bertemu denganku lagi. Satu lagi, kita tidak pernah berpisah secara resmi. Jadi, aku akan meminta pengacaraku untuk mengurus perpisahan kita besok.

Aku mencintaimu,

Bae Jinyoung.

Jihoon meremas surat tersebut, air matanya mengalir kembali. Tidak, dia tidak menginginkan ini.

Semua ini salahnya.

Semua ini hanya karena egonya.

Seharusnya dia memberi satu kesempatan pada Jinyoung lagi.

Tanpa berpikir panjang lagi, Jihoon berlari keluar dari hotel berniat menyusul Jinyoung di bandara. Tidak memperdulikan panggilan Daniel maupun Jihoo. Yang ada dipikirannya hanyalah satu yaitu ; Bae Jinyoung.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dengan langkah tergesa, Jihoon memasuki bandara dilihatnya papan informasi. Seketika dirinya menjadi lemas, ia terlambat. Pesawat Jinyoung telah berangkat 5 menit yang lalu.

"Jihoon? Ngapain disini?" ucap Woojin.

"W-Woojin! Mana Jinyoung?"

"Telat, dia udah berangkat barusan." jawaban Woojin hanya membuat Jihoon semakin putus harapan.

"Kenapa sih jadi orang plinplan amat?" cibir Woojin.

"Asal kamu tau, Jinyoung juga ngerasain sakit waktu kamu ninggalin dia.

"J-Jinyoung sakit?" Jihoon tak percaya.

"Ya, dia depresi berat sampai kena sedikit penyakit jiwa. 7 tahun ini dia berjuang buat sembuh, hingga akhirnya dia sembuh dan udah sedikit lupa tentang kamu. Tapi dia ketemu sama kamu lagi, baru kali ini aku lihat dia bebas dari obat penenang yang selalu dia konsumsi semenjak dia ketemu kamu dan Jihoo tapi sayangnya, kamu nolak dia. Pergi ke London cuman suatu alibi biar bisa ngelupain kamu lagi. Juga, kamu harus tau setelah kamu nolak dia.. Jinyoung kambuh lagi." Jihoon terbelak mendengar penjelasan Woojin. Jadi, selama ini Jinyoung menderita karenanya?


Perhatian, untuk kerabat penumpang pesawat GT-xxxx tujuan London. Segera menuju bagian informasi karena pesawat mengalami hilang kontak. Terimakasih.

"Itu.. bukan pesawat Jinyoung kan?"

"Tunggu disini." Woojin berlari menuju bagian informasi. Sementara Jihoon berdoa, semoga Jinyoung baik-baik saja.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Sekitar 2 chap bakal ending. Aku udah tetepin endingnya, maaf kalo gak sesuai harapan kalian nanti :(

-30/11/2018

Jikyung

Hate youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang