selamat pagi dunia, itu lah yang ingin aku ucapkan untuk di pagi hari yang cerah ini, seperti anak-anak biasa lainny, menuju meja makan dan sarapan pagi, serta menuju ke kampus.
Aku pun mulai membiasakan diri untuk menyapa orang lain terlebih dahulu, untuk menjadi orang yang berbeda dari sebelumnya, agar menjadi lebih baik lagi.
Dengan suka cita aku menyambut pagi yang cerah ini, berjalan hingga berkilo meter jauh nya, aku jalanin demi sampai ke kampus, yang biasa nya aku menggunakan angkutan umum.
Setiba nya di pagar kampus, aku datang agak cepat, tidak terlambat, dan tidak kepagian, aku mengucapkan selamat pagi kepada badung.
Badung yang lewat di sampingku tersedak oleh sepotong roti untuk sarapan pagi, dia pun kaget dan tidak percaya, tidak biasa nya menyapa orang lain duluan, merasakan seperti ada hal yang tidak biasa pada diriku.
Nadya yang sedang duduk dan berbincang-bincang kepada temannya pun, tidak segan-segan untuk aku sapa dulu, seluruh perempuan yang ad di samping nadya pun ikut terheran.
"Eehh, eehh, lihat tuh tumben tu anak mau menyapa dulu", ujar salah satu perempuan.
"Eehh, iyaa juga nad, whats wrong with him nad?, ujae Paul yang seorang pria sendiri d sana.
"Lah kenapa pada nanya guee si, emang gue emak ny?", nyeleneh nadya, sambil tersenyum tipis yang di pancarkan dari bibirnya.
Tapi, di samping itu ada beberapa orang yang tidak senang dengan perubahanku, yaitu Andreas dan Parno.
"Sialan tu anak masih berani-berani nya nongolin muka di sini, awas aja kalau berani nempel-nempel ke nadya", ketus Andreas
"Tenang aja ndre, gue selalu ada buat lu, gue bantu sikat, kalau dia macem", nyelenh Parno.
Yap, itu lah mereka berdua sebelum tujuan nya tercapai mereka selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sebuah tujuan yang ingin mereka capai.
Andreaspun masih belum menyerah untuk mendapatkan Nadya, Andreas pun menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, hingga Nadya merasakan ketakutan karena di ikutin terus menerus.
Andreas pun akhir nya menemukan nadya yang berjalan sendirian, lalu mengikuti dari belakang, tanpa ia sadar aku sudah menyadari ny, aku pun membuntuti nya, Hoo hoo hoo, tidak semudah itu ferguso!.
Upss, lupaa ini bukan serial Telenovela, tapi ini cerita gue sendiri.
Aku pun berhenti tak jauh dari jarak mereka, aku pun membiarkan dan mendengarkan terlebih dahulu, apa yang sedang mereka bicarakan.
Andreas pun menarik paksa tubuh Nadya seolah-olah membuat Nadya memeluk tubuhnya, lalu mendekap tubuhnya Nadya, Andreas pun sedikit menelan air ludah dari tenggorokan nya.
Andreas pun mencium Nadya, mengecap bibir tipisnya, namun tak lama kemudian Nadya pun memberontak.
"Apaan si lu Ndre, d tempat sepi gini main ciam-cium aja, sambil menendang kemaluannya Andreas.
"Aauuch, tunggu nad, lu kan kemaren juga begitu di depan umum sama irham padahal lu tau gue suka sama lu"
"Ehh, masih engga ngaca juga lu, lu udh playboy sekarang berani-berani nya beginiin gua, sambil menampar Andreas.
"PPPPLAAAKK, PPPLAKK"
"BUUGH", Andreas pun terjatuhTak tahan karena sudah dikasari, andreas pun mengambil ancang-ancang, aku pun datang melerai dan menahan Andreas.
"Cukupp, ndree, lu udh keterlaluan sama perempuan kalau udh begini", ketus aku berkata
Andreas pun berniat ingin memukulku dengan refleks tubuhku menghindar, dan membalas pukulan Andreas, dan membawa kabur Nadya menuju ke dalam ruangan kelas.
YOU ARE READING
" TETAPLAH BERSAMA DIRIKU"
Teen Fiction"Aku adalah seorang kutu buku, susah bergaul, terkadang temen-temenku hanya memanfaatkan aku demi keuntungan mereka, akan tetapi setelah menemukan dambaan hati, apakah kehidupanku bisa berubah 180°, dan apakah aku seorang kutu buku laiak untuk menda...