TITIK HITAM

12.4K 438 6
                                    

Suci berjalan menuju ruangannya, semua orang memandangnya dengan tatapan yang seperti menghina. Suci sudah mengalami ini sejak dia mengalami nasib buruk, dia pun sudah terbiasa dengan hal ini.

Dia bekerja di sebuah perusahaan konstruksi, dia bekerja sebagai skretaris di perusahaan itu. Meski dia memiliki aib, namun dia tetap diterima di kantor itu, ini pun bukan tanpa alasan. Alasannya adalah pemilik kantor ini adalah seseorang yang telah menghamilinya. Laki - laki itu tidak ingin menikahinya tapi dia tidak membuat Suci tambah menderita, dia tetap memberikan pekerjaan itu agar Suci tetap punya penghasilan untuk menghidupinya. Dia tidak punya pilihan lain, dia harus tetap bertahan hidup dan untuk tetap bertahan hidup dia butuh pekerjaan ini. Dia menyiksa dirinya dengan harus bertemu terus dengan laki - laki yang membuatnya seperti ini, terlebih lagi dia tidak memberikan status yang jelas.

Suci masuk ke sebuah ruangan, seorang laki - laki sedang duduk di sebuah kursi direktur sambil menaikkan kakinya diatas meja.

"kamu baik - baik aja kan?," tanya laki - laki itu.

"Iya," jawab Suci dengan tatapan menunduk.

"Kalau kamu butuh apa - apa, bilang sama aku"

"Aku cuma butuh kamu nikahin aku, Ram. Supaya aku punya status yang jelas"

"Tidak untuk itu Suci!. Waktu kamu memutuskan untuk tetap pertahankan anak itu, aku terima keputusan itu tapi kalau untuk menikah. Jangan mimpi!"

"Tapi, anak ini tetap punya ayah kan," ucap Suci sambil memegang perutnya.

"Hahahahahah, anak itu?. Nanti aku akan cari ayah yang baru buat dia, pokoknya aku enggak akan buat nasib kamu bertambah buruk"

"Rama, ini anak kamu dia berhak punya nama Mahastra nanti"

Rama berjalan mendekati suci, dia mengelus perut suci dan berlutut.

"Iya kamu memang anak aku, tapi maaf ya. Saya enggak bisa jadi papa kamu, kamu juga enggak bisa dapat nama Mahastra"

Lanjutan kisah ini tersedia di google playbook.
Link ada di profile

COMPLICATED (tersedia di Playstore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang