Bab 2

38 6 0
                                    

*Authorpov.

Kriiing... Kriiing... Kriiing...

Bel tanda istirahat telah berbunyi, semua murid berlomba-lomba membeli makanan di kantin SMA Bakti Nusa terutama murid yang sedang menjalani masa orientasi siswa.

Line

Naura : Gue tungguin elo di belakang sekolah

Tidak lama kemudian, seorang pria datang menghampiri Naura yang sedang duduk termangu beralaskan rumput-rumput nan hijau.

"Ngelamunin yang jorok lu ya?" canda Davin untuk mencairkan suasana.

Davin adalah sahabat Naura sejak kecil. Hampir setiap hari mereka lalui dengan bersama. Bagi Davin, Naura adalah adiknya dan begitu juga sebaliknya.

"Ih, apaan sih lu. Enggak ya!" elak Naura.

"Terus ngapain bengong?" tanya Davin.

"Nggak papa" jawab Naura seadanya.

"Yaudah kalau gak ada apa-apa gue balik ke kelas yah" Davin hendak bangkit dari duduknya, namun di tahan oleh Naura.

"Kok gitu sih? Gue 'kan belum punya teman di sini. Lo kok tega sih ninggalin gue?" ucap Naura dengan ekspresi wajah yang dibuat sesedih mungkin.

"Ngapain juga gue di sini kalau lu nggak mau cerita?"

"Bukannya gak mau ce..."

"Gue tau elo Ra, Lo gak bisa bohongin gue" potong Davin dengan cepat.

"Sini deh gue bisikin" ucap Naura dengan pelan.

Davin pun menuruti ucapan Naura dengan mendekatkan telinganya ke wajah Naura, pertanda ia telah siap untuk dibisik. Namun sebelum Naura mengucapkan satu kata pun, sebuah tangan langsung mendorong tubuh Naura agar menjauh dari Davin.

"Lo apa-apaan sih?" ucap Naura tak suka.

"Davin. Lo kok sama anak baru ini sih?" tanya wanita cantik dengan baju seragam yang super ketat dan rok yang super pendek.

"Princes, lo ngapain di sini?" tanya Davin heran.

"Aku ngikutin kamu" ucap wanita yang bernama Princess itu.

Naura yang tidak tau dia siapa, hanya berdiri menatap wanita itu dengan tatapan tak suka dan kedua tangan yang dilipat di dada.

"Ngapain lu ngikutin gue?" Davin menaikkan sebelah alisnya.

"Aku 'kan pacar kamu" ucap princes dengan manja seraya hendak mencium bibir Davin namun dicegah oleh tangan Davin sendiri.

"Sorry, lo bukan tipe gue" ucap Davin dengan tegas lalu menarik tangan Naura untuk pergi meninggalkan tempat itu.

"MURAHAN!!!" ejek Naura saat melewati tubuh Princes yang saat itu sedang kesal, dan bertambah kesal dengan ejekan yang dilontarkan oleh Naura.

Saat perjalanan menuju kelas Davin, dalam benak Naura bertanya-tanya 'Siapa Wanita tadi? Kenapa kelihatannya Davin sangat tidak suka padanya? Kenapa Wanita itu menyebut dirinya sebagai pacar Davin?'. Dengan ragu-ragu, akhirnya Naura pun bertanya. "Emmm, Dav. Tadi ituuuu... "

"Waaaahhh, Daviiin"

"Siapa sih cewe itu?"

"Yang di samping Davin siapa yah?"

"Ya ampun, Daviiin. Ganteng bangeet"

"Daviiin"

"Davin, sini. Singgah di kelas aku"

"Beruntungnya cewe yang di samping Davin"

"Dav, mereka ini kenapa sih? Kesurupan massal apa gimana sih?" bisik Naura sambil terus berjalan menyusuri koridor sekolah yang penuh dengan wanita-wanita sinting yang sangat tergila-gila pada Davin.

"Tenang, mereka itu fans gue" bisik Davin dengan sombong membuat Naura tersenyum miring dan mendorong pinggul Davin menggunakan pinggulnya, lalu berlari meninggalkan Davin yang masih tersenyum memikirkan tingkah konyol Naura barusan.

Disisi lain, mereka tidak sadar bahwa ada sepasang mata yang tak suka pada kedekatan mereka.

###

Drrt... Drrt... Drrt...

Suara handphone Naura berbunyi dan memperlihatkan nama Davin di layarnya. Dengan cepat, naura memencet tanda hijau untuk mengangkat panggilan dari Davin.

"Halooo" ucap Naura dengan semangat.

"Di mana?"

"Lagi di kelas nih. Sabar yah. Gue beresin buku-buku gue dulu"

"Yaudah"

"Lo sendiri di mana?"

"Gue di parkiran mobil nih. Lu tau 'kan di mana parkiran mobilnya?"

"Aduh, gue gak tau lagi. Makanya, elu sih tadi pagi ninggalin gue"

"Ya udah iya, maaf yah Naura cantik imut. Jadi, gue ke kelas lo nih ya sekarang?"

"Gak usah deh, nanti gue tanya-tanya aja sama orang"

"Hmmm" Davin hanya bergumam dan langsung mengakhiri percakapannya dengan Naura.

Naura bergesas membereskan barang-barangnya yang tergeletak di mejanya.

"Hai Naura. Lo masih ingat gue 'kan? Gue Adit yang tadi lo tolongin ituu" Adit menghampiri meja Naura dengan senyuman cerianya.

"Oh" jawab Naura seadanya karena saat ini dia sedang sibuk merapikan buku-buku dan barang-barang mosnya.

"Lo pulang sama siapa? Mau gue antar gak? Anggap aja sebagai ucapan terima kasih gue karena lo udah tolongin gue tadi"

"Ah gak perlu dit. Makasih" tolak Naura seraya memakai tas punggungnya. "Gini aja, kalau lu emang mau berterima kasih, bagaimana kalau lu anterin gue ke parkiran mobil?" tawar Naura.

"Iya gak papa. Kebetulan gue juga mau ke sana" ucap Adit antusias.

"Oh, ayolah" ajak Naura sambil menarik pergelangan tangan Adit dan berlari meninggalkan kelas itu.

***

Hai gaes, minta vote dan comentnya dong biar aku jadi semangat nulisnya😁

***

Nuh Davinnya Naura😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang