gamon

858 88 0
                                    

"DIA DATENG KE RUMAH LO" suara Asma meninggi denger cerita Acha tentang datangnya Wooseok kemarin.

Gara-gara Wooseok dateng segala planning Acha buyar semua. Padahal dia niatnya pengin bersih-bersih rumah. Tapi berakhir mojok di kamar.

Bahkan dikirain Yanan, Acha itu pergi ke luar. Eh ternyata keluar kamar udah kayak setan.

"emang cowok bangsat semua, kecuali kakak sama papa" Arin buka suara.

"Gue ga bangsat anjir. Aku anak rajin dan baik yang polos" protes Seungkwan.

"Ya emang lo cowok, Kwan" kata Andin yang datang sambil bawa es teh.

Seungkwan langsung manyun aja. "Perasaan lo udah liat deh Kak gue cowok apa nggak" kata Seungkwan enteng. Ambigu sumpah.

Semua pada balik liat Acha. Dia itu anaknya santuy, tapi sekali gamon ya gini.

"Terus pas si Wooseok dateng lo apain?" tanya Andin

"Ya ga gue apa-apain lah, lo kira gue gila ngapa-ngapain mantan" jawaban Acha ga kalah ambigu. Sumpah ya suasana gini masih aja pada mau nglawak.

"Besok-besok itu otak kasih anti virus, biar ga ngeres mikirnya" timpal Asma.

"Tapi ya kenapa Wooseok tiba-tiba dateng lagi, secara kan lo putus udah beberapa bulan, dan dia dari awal juga ga menunjukkan mau minta maaf atau gimana" komentar Arin.

"Iya ya Rin ga kayak mantan lo yang nguber mulu minta balikan" tambah Seungkwan.

Arin mukul kepala Seungkwan make sendok, "ga ada hubungannya"

"Gue juga ga tau. Au dah bodo amat. Mau dia ke rumah gue kek, mau ke rumah hantu gue juga ga peduli" kata Acha yang langsung bangkit dari duduknya.

"Tapi lo ga baper lagi kan?" tanya Andin.

Acha ga jawab. Dia langsung aja pergi buat balik ke kelas. Sementara temen-temennya cuman mandang Acha.

"Gue yakin di belum beneran move on dari Wooseok" kata Andin dan disetujui sama anak yang lain.

---

Acha jalan ke kelas. Sumpah ya moodnya ancur total gara-gara Wooseok kemarin. Dia jalan ke kelas dengan tampang ngambang. Fikirannya ga jelas dari kemarin.

"He Cha awas" bersamaan suara itu ada yang narik Acha. Acha sedikit kaget, soalnya pikirannya emang ga konek dari tadi.

Acha ngelihat siapa yang narik dia, dan itu Younghoon.

"Lo kenapa? Awas, lo tadi hampir nabrak tiang parkiran"

Acha cuman senyum bego. Malu banget anjir. "Hehehe gue laper kali ya"

Younghoon ketawa, "Lo baru jalan dari kantin udah laper lagi"

Acha nepok jidatnya sendiri, "Iya ya kok gue lupa"

Mereka pun jalan bareng ke arah kelas mereka. "Ada masalah? Kayaknya lo aneh banget?" tanya Younghoon.

Acha diem bentar, "Ada sih, cuman ga penting-penting banget"

Mereka ngelanjutin jalan. "Nih makan aja" Younghoon ngasih coklat ke Acha. Awalnya Acha cuma natap itu coklat, tapi Younghoon narik tangannya buat nerima ini coklat. "Udah makan aja"

Acha senyum. Tau deh kalo sama Younghoon bawaannya pengin senyum aja, soalnya cogan bro. g.

"Makasih ya. Udah lama juga gue ga makan coklat" Acha nyimpen coklatnya di saku, ya masak mau dimakan sekarang sambil jalan.

Kamu akan menyukai ini

          

Ditengah obrolan mereka ada adek kelas yang lewat.

"Halo Kak Younghoon"

Gila cuman Younghoon yang disapa. Acha yang jelas kelihatan ga diliat sama sekali. Padahal Acha sama temen-temennya juga termasuk jajaran cewek hits sekolah.

"Gila, jalan sama lo pesona gue ketutup" goda Acha.

"Ga gitu juga kali. Mungkin adek kelas tadi sungkan mau nyapa lo"

"Lah kenapa sungkan?"

"Lo kan terkenal ganas Cha"

Acha mukul lengannya Younghoon, "anjir, lo sekali ngomong pedes ya"

Nggak kerasa mereka udah sampai di depan kelasnya Acha. "Gue duluan ya Hoon" dan Acha masuk kelas sementara Younghoon jalan terus menuju kelasnya.

Ditengah perjalanan tiba-tiba ada yang ngerangkul Younghoon, "Ya ampun Kyeom. Lo ngagetin sumpah" kata Younghoon.

Dokyeom malah mrenges lebar, "Bau-baunya ada yang pdkt nih?"

Younghoon ngerutin dahinya, "Ha? Maksud lo?"

Dokyeom nepok Younghoon, "Ya elah, lo ganteng pinter tapi kalo masalah gini lemot amat. Dah ah yuk ke kelas" Dokyoem narik aja Younghoon ke kelas.

"Dasar aneh lo" bales Younghoon.

---

Pelajaran selesai. Anak-anak berlarian keluar kelas buat pulang. Acha jalan sama Asma dan Andin ke depan. Sementara Arin udah kabur duluan, soalnya abangnya dah mau pergi.

"Panas gini enaknya makan es pisang ijo kali ya" kata Asma.

"Lo kayak Seungkwan aja makan mulu yang dipikir. Mana tadi malem jam sepuluh kemurah nyeret gue buat beli nasi goreng, deket terminal itu"

Acha nepuk Andin, "Jangan-jangan adek lo nyidam"

"Se ga jantan Seungkwan, emang bisa?"

Mereka pun ketawa bertiga nistain Seungkwan.

"Mulai gila ya lo pada" lah ini yang dinistain dateng akhirnya.

"Yeu apaan sih lo bilang aja kepo sama yang kita omongin" bales Acha

"So tau lo"

Ditengah cekcok mereka hadir sosok yang paling tidak ingin mereka temui untuk sekarang. Khususnya Acha.

Wooseok dateng ke sekolah Acha. Jelas anak SMA Harapan juga tau hubungan Acha sama Wooseok. Alhasil bisik-bisik tetanggapun terdengar diantara mereka.

Wooseok jalan mendekati Acha sama temen-temennya. Seungkwan yang lagi bawa motor rasanya pengin oleng. Andin sama Asma cuman bisa megangin Acha.

"Hey, udah pulang kan?" sapa Wooseok

Tiga cewek itu pada diem, alhasil Seungkwan yang harus nge-jawab, "Udah nih, Seok. Ini juga mau pulang."

Wooseok natap Acha, yang ditatap malah ngalihin pandangannya. "Pulang bareng gue yuk, Cha" tawar Wooseok

Acha masih diem.

Andin udah mau ngomong tapi ditahan sama Acha. "Gue udah ada temen balik. Sorry" kata Acha.

"Udah nunggu disini, Cha. Yuk pulang" tiba-tiba ada suara yang datang dan narik Acha dari lingkaran yang memanas itu. Orang itu langsung narik Acha ke motornya yang juga udah ada di gerbang.

Semua yang ada disitu melongo. Termasuk temen-temen Acha. Soalnya yang narik Acha itu Younghoon. Nggak ada yang percaya ini terjadi. Bisikan anak-anak yang ada disekitar semakin kencang dan melebar. Pasalnya Younghoon seakan menjadi tokoh baru dalam kisah ini.

Younghoon ngasih helmnya ke Acha. Sementara Acha yang pikirannya masih bingung nerima dan make begitu aja.

"Gue pulang dulu" kata Acha yang langsung naik ke boncengan motornya Younghoon.

Motor Younghoon meninggalkan arena sekolah. Anak-anak masih speechless dan cuman bisa melongo. Hingga akhirnya terbuyarkan sama suaranya Wooseok.

"Kalo gitu gue cabut duluan" kata Wooseok ninggalin SMA Harapan dengan perasaan kecewa dan

cemburu.

"GIMANA BISA YOUNGHOON NARIK ACHA BEGITU" kata Seungkwan yang langsung turun dari motor.

Asma cuman geleng-geleng ga percaya. Ya bayangin deh Younghoon itu ga pernah loh kayak begini. Dia dan Acha ga deket, dan ngapain coba narik Acha kayak tadi. Asma juga yakin kalo mereka ga janjian pulang bareng.

"Lah si Younghoon mana?" kata Juyeon yang dateng ke gerbang.

"Sama Acha" jawab Andin.

"Sama Acha gimana dah?" si Juyeon kayaknya belum bisa nangkep situasi yang ada sekarang.

"Younghoon pulang sama Acha"

"HA?!? Gimana ceritanya. Lah si bangsat kok gue malah ditinggal pulang duluan"

"Lo pulang sama Younghoon?" tanya Asma

"Iya lah orang gue tadi berangkat sama dia. Lah gue tinggal ke toilet bentar aja udah minggat bocahnya"

Semua yang dari awal disitu kayaknya mulai paham sama situasi yang tercipta. Akhirnya mereka pun buyar meninggalkan Juyeon dengan kebingungannya.

"Lah kok pada mau cabut. GUE GIMANA WOEE"

"Udah naik gojek sana, mblo" kata Dokyeom yang langsut cabut sama Asma.

"Bangsat ya semua. Si Younghoon juga. Awas kalo ketemu, gue remek lo tai ayam"

---

AKU PADAMU | YOUNGHOON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang