Part 2 - Awal Pendekatan

33 7 2
                                    

Tak terasa 1 bulan telah berlalu, dan ingatanku tentang peristiwa di kelas popi semakin memudar. Dan kini aku tengah bersiap siap untuk pelantikan osis. Membayangkan diriku menjadi bagian dari organisasi itu sudah membuatku senang bukan kepalang.

Tetapi ada satu yang membuat semangatku yang berapi-api ini menciut, yaitu karna mengetahui bahwa anak baru di kelas Popi juga akan menjadi anggota osis, itu berarti aku akan sering berpapasan dengannya.

Setiap tahun, ketika pelantikan OSIS, kami selalu mengadakan Latihan Dasar Kepimpinan (LDK). Kali ini LDK akan diselenggarakan di tepi danau yang tak jauh dari sini

Dan hari yg ditunggu pun tiba, aku dan beberapa rombongan OSIS berangkat menuju danau menggunakan Bus. Aku langsung mengambil tempat duduk yang strategis agar bisa menikmati pemandangan nantinya. Dan disaat aku ingin menghadap ke belakang dengan niat melihat Feli, tiba-tiba seseorang menghalang pandanganku.

"Bahhhhh" anak baru mengagetkanku. Membuat tatapan kami beradu sempurna.

Rahang yang kokoh dengan dagu yang simetris, benar-benar perpaduan yang sempurna. Dan mengeluskan sedikit senyuman sehingga tercipta sempurna lesung pipi yang dimilikinya.

Deg

Dengan cepatku alihkan pandanganku. Kurasakan kebencian yang makin mendalam. Lalu cepat-cepat mengambil handphone untuk menghilangkan rasa kesalku.

Saat aku ingin mengajak teman sebangku Popi berselfie ria, ternyata Altha sudah mengambil tempat dimana Popi duduk. Dan itu yang ngebuat rasa kesal ku yang makin mendalam.

"Apaansih lu duduk disini?"

"Gimana ya, kalo kita 1 organisasi itu kan harus saling mengenal. Jadi gua pengen tau nama lu boleh ga?" dengan senyuman yang tulus menunjukkan lesung pipinya

"Hmm, Kayla Ferlisya" kataku cuek sambil berjabat tangan

"Ooo, Kayla. Gua gak perlu kenalan kali ya. Kan secara gua udah dikenal 1 sekolahan" Dengan senyuman angkuh

"OH" tegasku dengan mata sinis

"Gak, gak. Bercanda gua, sensian banget sih lu jadi cewe"

"Terserah" aku memalingkan pandanganku ke jendela

"Yaudah, ni gua mau kenalan. Nama gua Zidan Aldiansyah Altha. Panggil aja gua Altha" sambil berjabat tangan

Usai berjabat tangan, Altha pun memecahkan keheningan dengan mengajak kayla ngomong.

"Gua mau foto sama lu dong" sembari mengeluarkan hp canggihnya

"Males"

"Gitu amat lu" dengan muka yang dikasihani dengan memanyunkan bibirnya

"Maksa banget sih"

Altha bergegas mengeluarkan handphone nya "Udah jangan bacot, 1 2 3 cisssss" dengan menampakkan deretan gigi nya yang rapi dan putih

Jujur ini suasana yang risih menurutku, karna udah banyak sorotan mata yang melirik aku dan Altha. Tapi dengan santai Altha menggangguku didepan banyak orang.

Tibatiba teman kelas Altha memecahkan keheningan diantara kami
"Ciee ada yang lagi pdkt nih woii"

"Cieee ciee" semua orang bersorak ria

Tetapi aku tak menggubrisnya

Selama diperjalanan tidak henti-henti mereka mengejekku.

Sampailah kami di danau yang sekarang ingin dikunjungi, tiba-tiba dengan cepat Altha mengambil tas yang aku genggam dan berlari. Dengan cepat aku mengejar nya
"Ih Altha, balikin tas gua" sksd banget sih nih orang kata ku dalam hati

Kamu akan menyukai ini

          

"Kejar dulu, baru gua balikin"

"Jangan kayak bocah deh" aku lari sekencang-kencangnya

"Biarin" Altha tak mau kalah berlari sekencangnya

Akhirnya Altha mengembalikan tas kayla karna tak tega melihat wajahku yang memelas.

Usai meletakkan barang, kami pun disuruh untuk mengganti baju
Semua peserta LDK sudah berbaris rapi yang dipimpin oleh Pembina OSIS. Seluruh anggota sudah mendapatkan kelompok nya masing-masing. Untungnya aku dan Altha tidak satu kelompok

"Duduk dikelompoknya masing-masing" Ucap Pembina OSIS mmenggunakan TOA

"Siap buk" Serentak peserta menjawab

Seluruh peserta diwajibkan untuk mengikuti Games yang sudah tersusun rapi yang direncanakan oleh Panitia.
Sebelum games dimulai, Panitia memberikan waktu 15 menit untuk bersiap-siap.
Saat aku mulai termenung ditepi sungai. Lagi-lagi pria silesung pipi mengejutkanku dan mendorong kuat tubuhku kedalam sungai.
Spontan aku menarik tangan sipendorong tersebut.

Byuarrrrr *suara air

Cepat-cepat Altha beranjak keluar dari air, dan aku masih menenggelamkan muka kedalam air yang sangat dingin.

"Kayy, keluar cepatan. Ntar kena marah sama panitia" Altha memberikan kode supaya aku keluar dari dalam air

Aku tak menggubrisnya.

Disaat Altha melirik kiri kanan untuk memastikan ada panitia. Cepat-cepat aku menarik kaki nya.

"KAYLAAAA" Teriak Altha. Kayla langsung beranjak keluar dari air dan berlari secepatnya.

Akhirnya sepanjang perjalanan Altha mengutuk Kayla dikarenakan hanya dia sendiri yang dihukum panitia untuk mengangkat  semua perlengkapan games.

"Awas aja lu kay" mendengus kesal Altha dalam hati

Selama berlangsungnya games, aku selalu terlihat ceria dan heboh. Apalagi dalam menunjukkan yel-yel, aku selalu menjadi orang terdepan untuk memimpin. Beda sekali dengan Altha yang hanya rusuh untuk membuat tim nya kalah.
Usai bermain games, seluruh peserta dipersilahkan untuk Sholat Dzuhur dan makan bersama.
Setelah itu kami diperbolehkan mandi-mandi disungai.
"Kay, mandi dekat sana yok" Ucap popi seraya menunjuk tempat tersebut

"Kuy pop" Dengan semangat 45 kayla melangkahkan kakinya yang mungil

Diperjalanan menuju tempat itu, Altha dengan santai menyandung kaki kayla yang membuat kayla terjatuh. Lagi lagi terjadi perang mulut antara Kayla dan Altha.

"Apaansih lu, ganggu gua mulu tau ga?" Kayla seraya membersihkan celananya yang kotor

"Lu itu ya kay, garagara lu gua dihukum sama panitia tuk angkat barang-barang games"

"BODO AMAT" ucap aku ketus

"Pokoknya lu harus berlaku adil dengan gua. Kalo ga, gua bakal kaduin sama panitia kalo lu juga tadi kecemplung kesungai bareng gua"

"Jangan dong, gua lagi capek banget siap games" aku langsung mengubah nada bicaraku tuk dikasihanin

"Kalo gitu, lu harus turutin kemauan gua" Altha tersenyum kemenangan

"Cepetan, apa mau lu? Gua gak punya waktu luang buat ngomong sama lu" purapura melihat jam tangan

"Lu harus nganterin gua setiap hari usai pulang sekolah" Altha mengeluarkan senyuman liciknya

"APA?!!! Yang benar aja lu gua harus nganterin lu pulang. Kan lu punya supir" aku terkejut dengan permintaan gila Altha

"Terserah lu sih mau nganterin atau kena hukum sama Panitia"

"Licik lu" Kayla menatap Altha dengan tatapan kebencian

"HAHAH makanya jangan main-main sama gua" Altha melipatkan kedua tangannya

Kayla masih terdiam dengan permintaan Altha. Seketika kayla tak banyak bicara seusai games berakhir.

                                ***

Hari ini hari yang dibenci seluruh umat anak sekolahan dikarenakan harus mengikuti Upacara Bendera. Beda dengan aku yang sangat menyukai upacara, karena aku selalu ditunjuk untuk menjadi petugas Upacara Bendera.
Setelah mengibarkan bendera dengan lancar, kurasakan denyut-denyut dikepalaku dan alhasil aku pingsan.
Didalam UKS, sudah ada sosok pria yang menungguku sampaiku bangun. Perlahan aku buka mata
"Gimana? Dah baikan?" Altha dengan nada sedikit khawatir. Yah kayla sangat terkejut melihat keberadaan Altha yang setia menunggu nya

"Ngapain lu kesini? Pergi sana masuk kelas" aku memalingkan mata karna tak suka dengan keberadaan Altha

"Dasar gak tau terima kasih. Udah untung gua gotong badan lu kesini"

"Gua gak bakal sehat dengan kehadiran lu disini"

"Gak tau berterima kasih banget sih lu jadi cewe"

"Makasih" dengan nada cuek kayla

Kayla sangat malas berdebat dengan Altha, karena itu hanya membuat tenaga kayla makin berkurang. Ruangan hening seketika
Karna tak ada suara, Altha menatap dengan jeli mata kayla. Baginya mata kayla selalu menyimpan kenyamanan dan ketenangan yang begitu hangat. Begitu damai batinnya setiap melihat mata kayla.
"Kay"
"Hmmm"
"Mata lu cantik"
"Biasa aja"
"Serius kay, gua suka mata lu" tanpa sadar Altha sudah mengeluskan sedikit senyuman
"Hmm"

Emang sudah banyak yang mengatakan mata kayla cantik. Ditambah bulu matanya yang begitu lentik. Tetapi bagi kayla sama saja matanya dengan yang lainnya

—-

Bel pulang sudah berbunyi dan kerumunan siswa berbondong-bondong menuju keparkiran.
Hari ini dimana kayla harus mengantarkan Altha pulang kerumahnya.
Selama perjalanan, begitu hening. Hanya suara motor orang berlalu lalang yang terdengar. Dikarenakan kayla orang yang ceria, kayla sangat tak menyukai keheningan.

"Alll" aku membuka percakapan

*Segitu dulu ya gais 
Besok aku update lagi kalo kalian kasih vote suara dan komen
Btw ini cerita aku sendiri loh, jangan dicopy paste yaa😊

Fire GrayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang