13. Ghost

86 7 0
                                    

"Kamu adalah penyemangatku disaat aku merasa sedih. Ya, penyemangat terbesarku."

***

Aurel melintasi papan pengunguman yang sedang ramai dengan siswa siswi SMA Tunas bangsa. Ketika Aurel berjalan melewati papan pengumuman seluruh siswa langsung menatapinya dengan aneh dan mulai menghindarinya. Mereka berbisik bisik ketika Aurel mendekati mereka.

"Kalian kenapa liatin Aurel seperti itu? Ada yang salah ya" ucap Aurel yang merasa dirinya sedang dibicarakan.

"Liat aja dipapan pengumuman" ucap salah seorang murid yang dari tadi membicarakannnya. Aurel berjalan pelan menyelip-nyelip celah-celah kecil untuk sampai pada barisan depan.

Aurel berhasil pada barisan pertama. Murid murid lain semuanya pada menghindar dari Aurel setelah membaca pengunguman itu. Aurel membacanya.
_____________________________________________________
Hai. Nama gue Rahasia dong.
Gue mau bilang ke kalian bahwa ada salah satu teman kalian yang bernama Aurel berasal dari kelas X Mipa 1, anak olimpiade sains itu.
Dia adalah pembunuh.
Pembunuh seseorang yang gue cintai.
Gara-gara dia.
Orang yang gue sayang jadi pergi untuk selamanya.
Jika kalian diposisi gue.
Betapa sabarnya hati kalian.
Dan trus dia itu pelakor.
Pelakor calon cowok rekan gue.
Rekan gue udah berjuang mati-matian biar cinta dia dibalas, tapi apa?
Ehh malah dia yang menang.
Nasib rekan gue sama kayak nasib gue ya.
Tolang jagain pacar kalian ya.
Awas pelakor.
____________________________________________________

Aurel menutup mulutnya tak percaya dengan pengunguman itu. Aurel mengambilnya dan mengepal kuat kertas itu. Baginya ini adalah penghinaan. Itu semuanya tidak benar.

Aurel berlari dengan cepat melewati krumunan siswa-siswi yang berada sana. Hatinya saat ini sangat hancur. Mood hari ini juga hancur. Hatinya kesal dengan pemilik kertas ini.

Airel berlari ke taman belakang sekolah dan duduk dikursi taman. Tangisannya pecah saat itu juga. Siapa yang biat seperti ini? Harga dirinya susah dicap buruk oleh teman-temannya.

Aurel menangis sekuat-kuatnya, tangisannya meluap saat itu juga. Biarkan orang lain melihatnya menangis seperti itu.

"Aa-aaurel bukan pembunuh"
"Aaaaa-aaurel juga bukan pelakor"

***

Galen prov.

"Wihh.. bakso mbok Susi mantap kalehh" puji Galen yang sedang menyantapi baksonya.

"Mbok Susi, buat Galen gratis ya. Kan kemaren Galen udah nyuciin piringnya. Jadi sebagai balas budi Mbok Susi pada Galen yang ganteng nan manis ini adalah berikan gratisan dong. Ya.. ya.. ya...." pinta Galen sambil memohon mohon meminta gratisan baksonya pada mbok Susi dan memperlihatkan matanya yang berkaca-kaca itu.

"Yaudah deh baksonya gratis, makasih ya bang Galen yang ganteng" ucap Mbok Susi setelah berfikir panjang akhirnya ia memberikan gratisan.

"Mimpi apa gue hari ini dapat gratisan padahal cuma becanda. Banyak-banyaklah gue cuci piring mbok Susi" ucapnya tak percaya ketika mbok Susi berikan gratisan padanya.

Galen langsung berdiri dari tempat duduknya dan berfikir untuk ke taman belakang sekolah dulu. Langkah Galen terhenti saat ia mendengar suara tangisan wanita. Galen menelan ludahnya banyak-banyak.

"Tak mungkin kan pagi-pagi ada kuntilanak nangis?"

Galen perlahan mendekati suara itu dan medapat sedikit perkataan yang aneh.

Cold Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang