"dari mana saja?" heechul menunggu jennie di lantai 1 kantor sekaligus tempat produksi clothing milik jennie.
jennie hanya menjawab singkat dan menaiki tangga untuk menuju ruang kantornya dan heechul mengekor dari belakang "makan siang dengan sehun"
"pihak label yg mengontrakmu untuk promosi produk make up mereka bisa membatalkan kontrakmu jika masalah ini tidak cepat diselesaikan"
Saat ini heechul yang duduk di sofa bersama jennie yang duduk di meja kerja di kantor kecil lantai duanya sedang mencoba membahas permasalahan jennie yang akan membahayakan karir modelnya.
"tidak apa, aku sudah memiliki label sendiri"
"jen.. Aku serius. Kau baru saja memulai perusahaanmu sendiri, ini juga akan mempengaruhinya"
Jennie memejamkan matanya, dan bersandar pada kursi kerjanya. Dia sunggu penat.
"lalu aku harus bagaimana? Menyeret ibuku ke kantor polisi? Bukankah itu lebih parah? Kim jennie seorang model dan CEO muda memenjarakan ibunya untuk melindungi diri sendiri"
Jennie menjawab tanpa membuka matanya"kau harus mencoba berdamai dengannya sebelum berkasnya di limpahkan ke kejaksaan"
Jennie tidak menjawab, tidak hanya jennie tapi heechul juga mulai lelah. Sebagai manager dia memikirkan jalan terbaik, mencoba berbicara dengan ibu jennie itu akan memperburuknya dan pihak korban yg tidak mau untuk diajak berdamai.
Dia khawatir bukan hanya untuk karir jennie, tapi juga kesehatan dan kebahagiaannya. Heechul sangat mengerti bagaimana keadaan jennie dari awal ketika gadis itu masih sangat bodoh untuk difoto dan berjalan di catwalk, heechul lah yang ditugasi oleh management model mereka untuk menghandle jennie. Bagaimana gadis itu terlihat sangat kuat dan sombong namun dalam dunia nyata sangat membuat heechul ingin melindunginya.
"aku tau jika kau lelah, semua orang sedang berusaha membantumu setidaknya jangan bersikap seperti kau sudah menyerah. selain itu aku juga akan berusaha menemui keluarga paman itu untuk berdamai"
jennie tetap tidak menjawab, karena ia tidak mempunyai jawaban. ya benar memang ia berusaha untuk menyerah. jennie berpikir untuk menerima dan menjalani semuanya, kemampuan berpikirnya sudah lenyap dihari ibunya menuduh dirinya.
heechul juga tidak tega untuk mendesak jennie terus-menerus tapi ia masih berusaha untuk berbicara dengannya agar setidaknya kewarasan jennie masih terjaga. "istirahatlah, hubungi aku kapan saja jika ada sesuatu" lelaki itu pamit tanpa jawaban dari jennie, setelah suara pintu yang dibuka dan ditutup kembali jennie membuka matanya dan mengangkat kepalanya dari kursi kerja yang ia sandari, berdiam sejenak lalu melipat tangannya ke meja dan memejamkan matanya lagi. ia tidak ingin memikirkan sesuatu sebentar saja.
mungkin sekitar 30 menit jennie tertidur sebelum ia terbangun karena suara decitan meja. jennie menegakkan tubuhnya sedikit kaget karena suara tersebut.
"maaf aku tidak bermaksut membangunkanmu" itu chanyeol yang sedikit mematung karna tidak mengira jennie akan bangun akibat ia menggeser meja didepan sofa yang akan di dudukinya.
"ahh tidak masalah, lagipula badanku akan sakit jika tertidur seperti itu terlalu lama. ada apa? duduklah"
"bukankah aku harus mencoba jasku?" ya tentu saja, jennie baru ingat kalau dia yang membuat pakaian pertunangan untuk chanyeol dan irene. masalahnya adalah dia belum sempat membuat bahkan memikirkan desain jas chanyeol. ini karna masalah keparat yang sedang dialaminya, semua pekerjaannya jadi berantakan.
"aku bahkan belum membuat desainnya, maafkan aku" jennie menunjukan rasa menyesalnya
"gaun irene?"
"karyawanku sedang mengerjakannya, bagaimana jika aku mencarikan jasmu dari desainer terkenal? sepertinya aku benar-benar tidak dapat melakukannya"
"tenanglah masih ada waktu untuk mengerjakannya, aku akan menunggu jika memang sudah tidak bisa diusahakan aku akan menyuruh seseorang untuk mencarikannya untukku"
"kau tidak perlu menungguku, nanti kau akan kerepotan"
"irene ingin kau yang membuatnya" benar jennie lupa jika irene yang memintanya untuk membuatkan baju pertunangan mereka. astaga jennie melupakan semua yang penting. dia menjambak rambutnya untuk merutuki dirinya sendiri.
"kau bisa mengerjakannya pelan-pelan sekarang, aku sudah menyelesaikan masalah ayah joy"
jennie tertegun
"maaf jika ikut campur, tapi aku tidak ingin pekerjaanmu terganggu irene juga sangat mengkhawatirkanmu"
"terimakasih" jennie menyadari sesuatu yang sebenarnya sudah berulang kali ia sadari, bahwa ia tidak bisa baik-baik saja jika tidak ada chanyeol. keadaan kacau akhir-akhir ini yang tidak bisa diselesaikan oleh dirinya sendiri atau bahkan orang lain. ia sempat sangat marah dengan chanyeol yang mencampuri urusannya sedangkan lelaki itu membuat jarak yaitu sebuah privasi diantara mereka, tapi pada akhirnya chanyeollah yang menyelamatkannya walaupun dikarenakan kekhawatiran irene kepadanya.
jennie benar-benar tidak tahu untuk berkata apalagi. ia berterimakasih, marah, sedih, bahagia atas bantuan chanyeol.
chanyeol juga terdiam, sedang kebingungan memilih sikap apa yang akan ia lakukan.
""""""""
past. the beggining?
"ya oppa? aku sudah sampai di kampus" jennie sedikit berlari menaiki anak tangga karna ia terlambat bangun seperti biasanya, saat ia berlarian jonghyun menelfonnya untuk memastikan saudaranya itu sudah berangkat ke kampus atau belum. +
"tidak tidak tentu aku tidak terlambat ini hari pertamaku memulai pelajaran kan mana mungkin aku terlambat hahahha sudah ya aku tutup dulu bye" tanpa menunggu jawaban jennie langsung mematikan panggilannya. ia sudah sampai di depan kelasnya, sudah ramai tapi ternyata dosen yang mengajar belum datang. untunglah, batin jennie. ia membetulkan rambutnya yang berantakan sebentar lalu masuk kekelasnya. +
seluruh mata menatapnya karna jennie terlihat asing, karna memang ia tak mengikuti masa orientasi karna baginya itu tidak penting toh tidak akan mempengaruhi nilainya kedepan. tapi konsekuensinya adalah kau tidak akan mempunyai teman diawal perkuliahan.
"hei siapa itu cantik" "aku tidak melihatnya saat orientasi" "apakah dia senior yang mengulang kelas?" seluruh kelas membicarakannya.
"hai" sapa jennie ke orang sebelah bangku ia duduk dan hanya ditanggapi senyuman. jennie memilih duduk disana karna hanya ia yang tidak memperdulikan kedatangan jennie, masih pagi dia malas menjawab banyak pertanyaan. tidak lama setelahnya dosen datang dan mereka memulai perkenalan basa-basi dan menjalankan perkuliahan. +
Saat makan siang jennie ke kantin sendirian, sebenarnya jennie termasuk orang yg mudah bergaul akan tetapi ia sedikit canggung memulai perkenalan. Yaaa jadi ia makan sendirian kali ini. +
"APA DIA CANTIK? JADI KAU MENAKSIRNYA?" teriak seorang lelaki pada temannya yg sengaja mengeraskan suaranya dan melihat ke arah jennie.
Jennie mengabaikannya dan tetap meneruskan makannya, tapi lelaki berisik itu malah menyapanya "hai nona! Temanku suka padamu! Namanya chanyeol! Chanyeol! Dia sekelas denganmu tadi pagi! Ingat ya chanyeol! " dia tetap berisik sampai akhirnya temannya membekap mulutnya dan menyeretnya pergi.SOON.
KAMU SEDANG MEMBACA
ribbon [End]
RomanceTie up a ribbon, so it won't come undone Tie up a ribbon, so we won't lose each other If it's still not too late If you feel the same way Tie up a ribbon