"Ketakutan, kebencian, kemarahan di bumbui ambisi tanpa bijaksana"
*
*
*
*Ini awal dari sebuah kisah gelap.
Disisi dunia yang bagi pemuda itu terlihat lain.
Awal dari kegelapan atas dirinya.Pemuda bersurai coklat itu membisu dengan lutut lemas hingga pada temponya ia jatuh terduduk.
Dewi kematian, moritas-kah yang melakukan semua ini? Tapi saat tanagannya menengadah, ia melihat persis telapak tangannya berlumuran darah ayahnya sendiri. Ini perbuatanku, salahku. Pikirnya.
Sang ibu, wajahnya penuh lebam kemudian dengan susah payah menyeret dirinya sendiri agar mendekat pada jasad suaminya yang tak pernah lagi bersikap lembut padanya.dapat ia lihat jelas luka serius yang menewaskan sang suami di sekujur dada dan perut karena pecahab botol soju yang berkali kali di tusukkan anaknya sendiri.
Ia menangis sesenggukan. Bukan karena kematian sang suami, melainkan aib besar yang melekat pada putra nya. Ia menatap putra nya itu denga wajah sendu namun yang ditatap mengartikan tatapan tersebut sebagai tatapan kebencian ibunya.
"Pergilah..". Lirih sang ibu.
Ini bukan kalimat kebencian, ini kalimat penuh harapan sang ibu. Namun sekali lagi sang anak salah mengartikan kalimat tersebut.Aduh, kenapa wanita tua itu mengusirmu? Dia tidak tahu kata terima kasih ya? Sebuah bisikan yang entah datang darimana muncul di kepalanya seakan ada yang berbicara di hadapannya.
"..pergilah." Dan setelah itu pemuda tersebut tersentak untuk berdiri, menghabur ke arah gantungan menemukan hodie hitamnya dan dengan gelagapan beranjak dari ruangan berdarah tersebut hingga ia benar benar meninggalkan 'rumah' yang menjadi tempatnya tumbuh besar.
Ia berlari tak tentu arah, pikirnya sejauh yang ia bisa kemudian ia sampai di rel kereta api yang sudah tak terpakai, menyusurinya dan berhenti pada sebuah genangan air yang bisa dibilang dalam. Ia menatap bayangannya di balik genangan tersebut. Di matanya hanya ada sosok pembunuh dengan wajah munafik yang lugu.
"Ini salahku." Lirihnya
Bukan, bodoh. Kau yang menjadi pahlawannya. Sebuah bisikan kembali hadir di benaknya.
"Ak-ku pembunuh.."
Tapi kau di jalan yang benar! Lihat, kau sudah menyelamatkan ibumu dari segala penderitaannya. Jawab bisikan itu lagi.Pemuda itu menggerang karena bisikan yang mulai meracau di kepalanya. Ia merunduk, mencelupkan tangannya pada genangan tersebut dan melunturkan noda darah.
Hey, ayo bangkit! Kau lebih kuat dari yang kau tahu!
Bisikan-bisikan tersebut mulai mengganggunya. Ia mengangkat tangan untuk menutup kedua telinganya berharap dapat meredam bisikan tersebut, namun usahanya sia-sia. Bisikan tersebut seakan memang tertanam di kepalanya.Ayolah pecundang, Kau pahlawannya! Ibumu pasti mati menderita jika kau tidak membunuh rakun busuk itu. Kau juga sama seperti ibumu kan? Harusnya kau bangga karena sudah menjadi penolong banyak orang..
Entah benar atau tidak, kali ini ia terdorong untuk percaya bisikan tersebut. Benar. Ia membunuh dan perihal tersebut demi kebaikan ibunya dan masa depannya. Terbesit rasa puas di dadanya mengingat ayahnya yang mati mengenaskan tadi.
"Ya, dia mati dan aku suka itu".
Ini kesalahan. Jiwa kecilnya berkali-kali berteriak untuk tidak mendengarkan bisikan tersebut tapi apa daya, jiwa kecil itu berubah menjadi benar-benar kecil seakan sudah lenyap.
Tangannya mengepal setelah ia berdiri tegak mengahadap matahari yang terbenam di ujung rel. sayup sayup warna oranye menggiring kegelapan senja ke hatinya.
Sesuatu di dadanya berdesir. Rasa ketakutan dan bersalah diselimuti sesuatu yang lebih tebal. Kebencian, yang jahat dan gelap. Nafsu pembawa amarah mambuat ambisi melambung tinggi melebihi langit. Dalam sekejap matanya mengilap saat langit mulai di dominasi warna yang gelap. Kilapan itu terlihat seperti warna darah. Ia menarik senyum di sudut bibirnya. Senyum yang berambisi namun penuh bahaya.
***
Hai haii... 🎉🎊🎊🎊🎉
I back with new story.. utututuuu
Jadi ini genrenya fantasi kaya sanfiction gitu, tentang dewa-malaikat.
Jadi gua terispirasi dari novel 'Midnight star' ceritanya bagus banget. Bahasanya ringan trus fantasinya nyampe banget ke otak. Emang sih novel newyork timelines, tapi yang paling gua suka disitu ada kisah cinta rafaelle. Dia itu seorang belati yang pekerjaannya pramuria-kaya pelacur gitu. Dia suka sama enzo, pangeran yang terbuang yang pada akhirnya ia harus mati di depan cewe yang dia cintai. Rafaelle itu cowok super elok dengan wajah cantik, rambut panjang yang halus dan wajah super tenang dan mampu menarik perhatian cowok maupun cewe.. gila .. gua ngebayangi kalo itu si kookie.. comel😻😻Oke okee.. stop curcolnya..
Wait for next chatper yaaaaa... ^^ see ya