~~
"Celine, temenin gue ke parkiran mobil yuk" ucap Glovy sembari berdiri dengan kunci mobil di tangan kanannya.
"Mau ngapaian? Mau cari makan?" Tanya Celine.
"Gue mau ambil charger"
"Ntar aja lah, males aku turun nya" kata Celine dan langsung fokus ke novel yang ia pegang.
"Ish lo mah! Ollaa, temenin yokk" rengek Glovy kepada Olla.
"Males gue ah Glov" jawab Olla tanpa mengalihkan pandangannya dari layar hp nya.
"Masa gue ngajak Anya" ucap Glovy sembari melirik Anya yang sedang tertidur pulas.
"Anya mana bisa lah ogeb gue mah" ucap Glovy sembari memukul jidatnya sendiri.
"Rain, kali ini aja lo temenin gue dong" ucap Glovy kepada harapan terakhirnya.
"Hm, yaudah"
.
."STOP!" Teriak Glovy yang sontak membuat Rain berhenti.
"Apaan dah"
"Gue mau ke toilet dulu" ucap Glovy dan langsung ngacir ke toilet tanpa persetujuan Rain.
Rain berdecak kesal lalu duduk di kursi yang berada tak jauh dari dirinya.
"Rain!" Sapa seseorang sembari melambaikan tangannya dari kejauhan.
Mendengar seperti ada seseorang yang memanggil namanya, Rain langsung mencari sumber suara itu.
Setelah mendapatkan keberadaan orang itu, Rain masih tidak dapat mengenali orang itu karna muka orang itu ditutupi dengan masker dan topi.
"Itu siapa ya? Jangan-jangan penjahat lagi" gumam Rain pelan menggunakan bahasa Indonesia.
Lalu orang itu pun berjalan menuju arah Rain, membuat Rain semakin takut dan ia langsung membalikan badan nya bermaksud untuk kabur.
Baru saja Rain ingin kabur tangannya sudah dicengkal oleh seseorang sontak membuat Rain menepis tangan orang itu.
"Ini aku" jawab orang itu dan ternyata orang itu adalah Park Jimin.
"Kau membuat ku takut Jimin oppa" ucap Rain bernafas lega.
"Kau saja yang penakut" sambung Suga.
"Maafkan aku hehe, oh ya Rain, kamar Anya berada dimana" tanya Jimin.
¤¤
"Rain, bantu cari kek!" Ucap Glovy yang kesal karena sudah 25 menit ia di dalam mobil mencari charger hp nya yang ntah ia taruh dimana.
"Cari sendiri lah, nyari charger di mobil segitu kecil aja ga dapet"
"Ayo lah Rain, lo cari di kursi belakang kek" pinta Glovy dan akhirnya Rain membantu Glovy juga.
.
."Udah, pake charger gue aja" usul Rain yang sudah pengap di dalam mobil.
"AAARGHH! kesel kesel kesel" jawab Glovy keluar mobil dan langsung membanting pintu mobil dengan keras.
"Kesel sih kesel, mainnya jangan ngerusak mobil juga kali"
Glovy lalu hanya terkekeh mendengar ucapan Rain.
.
."Rain, lo liat tuh" sembari berjalan menuju kamar Anya, Glovy selalu saja menyuruh Rain melihat sesuatu yang menurut ia unik dan keren.
"Tuh tuh Rain" ucap Glovy lagi dan lagi.
"Serah dah serah Glov" jawab Rain seadanya, mood nya buruk hari ini.
Tiba-tiba...
"Hey-hey, apa-apaan nih lepasin" berontak Rain karena ada seseorang yang mencekal tangan nya dan menarik Rain ke belakang.
YOU ARE READING
Miracle
Fanfiction~ "Kau disana aku disini. Aku menyukaimu(?) Mereka juga sama" "Bagaikan bulan dan matahari yg ga akan pernah bertemu" "Bagaikan minyak dan air yg ga akan pernah menyatu" "Mustahil.. Hanya keajaiban yg dapat mengubah itu semua" *Miracle