My First Kiss

1.5K 155 11
                                    

Sebuah bus berhenti tepat di depan halte. Para pegawai, siswa dan banyak lainnya antre masuk. Pagi yang sibuk Jihyo menatap jalanan yang ramai dari jendela bus. Ia menaruh tasnya di tempat duduk samping karena masih kosong. Ia akan menutup matanya dan tersenyum saat angin berhembus masuk dari jendela menerpa wajahnya. Kebahagian paginya sangat sederhana. Sampai di halte berikutnya. Seorang laki-laki berseragam sekolah yang sama dengannya melempar tas Jihyo dengan brutal dan duduk tanpa rasa bersalah. Tidak ada kata permisi. Jihyo menghela napas memandang wajah cuek laki-laki itu. Sesaat ia merasa sangat kesal karena memakai seragam yang sama dengan laki-laki bername tag Jeon Jungkook.

"kenapa kau membukanya? Dingin" ia menutup jendela bus di samping Jihyo. Lagi, tanpa permisi. Padahal gadis itu berjanji akan menutupnya dengan senang hati jika laki-laki itu memintanya dengan sopan. Jihyo merengut kesal. Ditatapnya lama jalanan ramai dari balik kaca jendela.

"hei kita satu sekolah" Jungkook menepuk lengan Jihyo keras membuat gadis itu terlonjak kaget. Jihyo tersenyum kaku pada Jungkook.

'kemana saja matamu dari tadi. Aku bahkan sudah berpikir pindah sekolah saat melihatmu memakai seragam itu' gumam Jihyo.

"kau kelas berapa?" Jungkook berusaha basa-basi. Namun Jihyo tidak berniat menjawabnya. Ia berpikiran 80% jawaban dari pertanyaan basa-basi tidak akan diingat penanya, karena pertanyaan basa-basi tidak benar-benar dibutuhkan. "hey, kau kelas berapa?" Jungkook berbisik di telinga Jihyo. sekali lagi, laki-laki itu membuatnya kaget.

"kelas 2 vocal! Kenapa?"

"oh, vocal. Kau sekelas dengan Park Jihyo. kalau begitu" Jihyo melirik name tag miliknya tertutup rambut. Ia tersenyum meski hatinya bertanya bagaimana laki-laki ini tahu nama tanpa tahu orangnya?

"oh, iya. Kau tahu Park Jihyo?"

"iya, kenalkan namaku Jeon Jungkook. Aku kapten basket Best."

"oh kau kapten basket itu? Bagaimana kau kenal dengan Jihyo?"

"tidak, nanti dulu namamu siapa?"

"aku, aku Park Jisoo"

"oh iya, dulu aku pernah dekat dengannya" ujar Jungkook serius. Jihyo justru mengernyit ia tidak ingat kapan dirinya dekat dengan Jungkook? "kenapa?"

"oh tidak apa-apa. Seberapa dekat kau dengannya?" tanya Jihyo penasaran.

"aku pernah menciumnya sekali saat kelas satu"

"hahaha" Jihyo tertawa lebar. Seberapa banyakkah Jungkook berciuman sampai Jihyo dikatakan telah diciumnya juga.

"kenapa kau tertawa?" Jungkook bertanya dengan kesal.

"ah, tidak maaf aku hanya tidak bisa percaya kau bisa menciumnya" ungkap Jihyo yang memang benar-benar tidak percaya ucapan Jungkook.

"ya, meski kedengarannya mustahil. Tapi, aku benar-benar menciumnya" tambah Jungkook meyakinkan.

"ya, aku percaya. Teman-temanku mengatakan bahwa kau playboy. Jadi itu mungkin terjadi. Memangnya dia yang keberapa?" Jihyo merasa kasihan pada mantan-mantan Jungkook. sudah barang pasti mereka tidak diingat Jungkook dengan baik.

"entahlah aku bahkan melupakan wajahnya" ujar Jungkook bingung.

"hahaha benar-benar"

***

Jihyo menatap buku sejarahnya kesal. Jung saem tidak bisa masuk dan memberi tugas merangkum. Tugas yang paling membosankan. Ia menatap temannya pindahan dari Jepang, Mina yang asyik menulis tanpa mengeluh sedikitpun.

"Mina-chan, tahu tidak tadi Jungkook kapten tim basket yang playboy itu bilang padaku di bus bahwa dia pernah mencium Park Jihyo. Hahaha Ia bahkan tidak tahu aku siapa, tapi ia yakin mengatakan itu. Hahaha" Jihyo bercerita sembari tertawa kembali mengingat kejadiannnya. Mina justru mengerutkan keningnya.

          

"mungkin saja itu benar" jawab Mina melepas bolpoinnya sebentar.

"hahaha dengar ya Mina-ri dekat dengannya pun aku belum pernah" terang Jihyo.

"siapa tau?" Jihyo semakin dibuat heran dengan jawaban temannya itu.

"aku, aku tentu akan tahu. Jika dia menciumku. Bagaimana bisa aku tidak tahu?" Jihyo sedikit menaikkan nadanya.

"tapi, btw oppamu tidak seplayboy Jungkook kan?" Mina mengalihkan pembicaraan melihat respon Jihyo.

"menurutmu?" Jihyo kembali tersenyum.

"dia paling kalem di best"

"kau lah yang paling tahu"

"apa dia sudah mendapatkan first kissnya?"

"apa kau ingin memberinya?"

"tentu, jika aku diberi kesempatan" Mina tersenyum membayangkannya.

"sejujurnya Jimin oppa pernah menciumku. Sebenarnya bukan mencium sih. Dia memberiku pertolongan pertama saat tenggelam di kolam renang. Aku sempat kesal karena selalu berharap first kissku terasa istimewa terkenang bersama laki-laki yang spesial selain dari Jimin oppa. Tapi, aku merasa bodoh, tidak seharusnya aku kesal padanya berkat tindakannya aku selamat. untuk mengobati lukaku akhirnya aku memutuskan tidak menganggap dia first kissku. Jika saja laki-laki yang menolongku saat itu bukan Jimin oppa aku ingin bisa menikah dengannya. Laki-laki lain dari keluargaku yang pertama kali menjamah bibirku dengan bibirnya"

"ya, aku tidak merasa cemburu. Lagi pula kau adik kandungnya. Ciuman dari oppa adalah hal yang biasa bagi dongsaengnya apalagi di saat darurat seperti itu. Meski sama laki-laki ciuman dengan orang yang tidak sedarah rasanya akan berbeda. Kalau Jungkook kira-kira siapa ya?"

"entahlah, mungkin aku? Hahaha"

"mwo-ya?!"

***

Latihan basket selalu menjadi hal yang menarik bagi para gadis di sekolah. Mereka akan dengan tulus menunda jam pulang sekolah untuk menyemangati para pemain idolanya. Salah satu yang menjadi pusat perhatian adalah sang kapten, Jeon Jungkook. Selain bermain bagus ia juga memiliki wajah yang bagus pula. Ketampanannya telah melegenda sampai ke luar sekolah. Hari-harinya dipenuhi dengan gadis-gadis cantik yang silih berganti mendampingi.

"semakin hari suasana latihan kita semakin ramai saja" ujar Jimin saat waktu istirahat. Jungkook melirik para penonton yang berteriak memanggilnya. Ia melambaikan tangan sebentar sampai seorang gadis mendatanginya. Yein, gadis itu tersenyum manis memberikan sebotol minuman. Para penonton berteriak histeris, sebagian merutuki.

"siapa lagi dia?" goda Rapmon.

"hanya sehari ini. Besok aku mau bebas dulu" ujar Jungkook.

"ngomong apa sih? Playboy tuh emang gitu. Ngomongnya mau insaf tapi diterusin." gerutu Taehyung karena tahu betul Jungkook telah banyak mengatakan hal itu.

"apa sih hyung? Kalau kamu mau selingkuh dari Nayeon noona ya silahkan" jawab Jungkook.

"No, she is my first kiss and always my first kiss" jawab Taehyung yang dikenal setia pada teman masa kecil sekaligus first kissnya, Im Nayeon.

"ya namanya first kiss ya bakalan terus jadi first kiss masa tiba-tiba jadi second kiss" komen Hoseok.

"eh enggak maksudnya. Selalu akan jadi yang pertama di hati aku" Taehyung menjelaskan dengan memegang dadanya seraya tersenyum.

"tapi, btw Jungkook inget gak sih siapa first kiss kamu?" celetuk Jimin.

"iyalah," jawab Jungkook mantap.

Flower JihyoDove le storie prendono vita. Scoprilo ora