Kaki mungilku melangkah mendekati sosok bocah laki-laki yang tengah terbaring di atas tumpukan salju. Bocah itu babak belur karena menolongku yang tadinya diganggu oleh bocah-bocah nakal. Aku berjongkok disisinya dan melihatnya prihatin.
"Apa kamu tidak apa-apa?"
Tanyaku khawatir, ia tersenyum begitu lebar dan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja. Tangan kecilku meraih syal merah miliknya yang kini sudah rusak parah.
"Syal mu rusak.." kataku sambil menunjukkan kerusakan syalnya, ia terduduk sambil tersenyum dengan lebar dan mengatakan bahwa itu bukan masalah.
Entah kenapa aku merasa ini seperti Dejavu. Kemudian aku teringat sesuatu, aku tau beberapa adegan setelah ini. Tapi aku takkan membiarkan hidupku diatur.
Aku pun melepaskan syal yang terpasang dileher ku dan memasangkannya dileher bocah itu.
"Terimakasih sudah menolong Hinata, tapi lain kali jangan bertindak seceroboh ini..."
Bocah itu menatapku bingung, ia tak mengerti apa yang ku maksud. Aku hanya menghela nafas lalu bangkit berdiri.
"Sampai jumpa, Uzumaki Naruto.." ungkapku sambil berbalik pergi. Aku melangkah pergi meninggalkan Naruto.
Butiran salju yang sebelumnya turun ke bumi kini perlahan bergerak naik keatas langit. Begitu juga langkah kaki mungil Hinata yang sebelumnya menjauhi Naruto kini bergerak mundur. Waktu bergerak seolah-olah berjalan mundur, perlahan kemudian semakin cepat.
"Bbllessz!!"
Tiba-tiba Kilauan cahaya menyilaukan mataku, karenanya aku pun menutup mataku. Setelah merasa semuanya normal, perlahan ku buka mataku.
"Siapa kau?"
Tanyaku pada sosok di hadapanku. Ia seorang wanita dengan gaun yang indah, tubuhnya bercahaya dengan cantiknya. Ia tersenyum tipis
"Sepertinya Kami-sama melakukan kesalahan dalam merenkarnasi jiwamu"
Aku menatapnya terkejut, ia tau. Ia tau bahwa ada yang salah dengan renkarnasiku. Jika kalian bingung, maka akan ku jelaskan secara singkat.
Dikehidupan sebelumnya, aku ada di dunia modern. Dimana anime Naruto begitu disukai anak-anak kecil di duniaku. Dan diriku sendiri adalah setitik noda dalam putihnya dunia.
Lalu dikehidupan sebelumnya lagi, aku menjadi sosok itu. Ya, Hyuga Hinata yang begitu mencintai Naruto sehingga mampu mengorbankan apapun untuk Naruto.
Dan entah kenapa, aku bisa mengingat semua detail kisah hidupku di setiap reinkarnasi. Jika kalian bertanya apa aku senang bisa mengingat semua itu? Maka jawabannya tidak!. Aku merasa sangat hancur! Melihat orang yang begitu berarti terus mati didepan mataku, di hianati oleh orang yang selalu ku percaya, membunuh sosok yang ternyata selalu melindunginya, dan masih banyak lagi. Jika diriku tidak berubah, maka itu lain halnya dengan orang-orang disekitar ku. Mereka berubah, dan aku tak bisa menebak seperti apa mereka di setiap kehidupannya.
Aku tidak bisa mempercayai siapapun begitu saja,dan aku pun mulai muak dengan hidup yang diatur oleh Kami-sama.
"Kalau begitu datanglah padaku.."
Aku menatapnya bingung, ia kembali tersenyum tipis.
"Kau muak dengannya kan? Kalau begitu, datanglah padaku.."
Ungkapnya penuh kepercayaan diri, aku pun menatapnya sinis.
"Memangnya kau siapa?"
"Biasanya orang memanggilku moon goddess"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate
FanfictionHinata yang mulai muak dengan semua renkarnasi nya, memutuskan untuk mempercayakan kehidupannya yang ini dengan moon goddes. Ia merasa sangat tertantang dengan kehidupannya ini, dan ia menjalaninya dengan penuh semangat. Bagaimana tidak? Baru lahir...