Slamet.... Udah
Suka banget kalo dibilang gagah. Padahal mah orangnya rada payah. Tingkahnya juga masih kaya bocah. Apa lagi kalo lagi main kesawah. Lupa kalo umurnya udah banyak bertambah. Dia itu punya banyak banget kisah. Paling banyak tentang bikin hati orang patah. Dalihnya, cuma bercanda laahhhh...... Kelebihannya itu, dia orang yang sangat amanah. Giat banget belajar dan hal lainnya yang menyangkut sekolah. Karena sekolah amanah dari mamah papah. Jadi dia bakal belajar tanpa lelah. Biar sukses dan bisa bawa orang tua liat kabah.
SLAMET.
Stop. Hanya itu saja, SLAMET dan tak ada penambahan apa lagi pengurangan. Mungkin maksud dari orang tuanya agar saat ujian sang anak tercinta mengisi kolom nama tidak terlalu ribet atau mungkin dengan adanya alasan lain yang mungkin lebih bersejarah. Karena usut punya usut, aku punya tetangga yang namanya IRFAN, tapi namanya harus diganti SLAMET karena suatu hal. Jadi ceritanya si Irfan itu anak umur 5 tahun yang lagi suka-sukanya main. Tanpa sepengetahuan siapapun dia main di pinggir kolam dan terjatuh.
Tidak ada satu orangpun yang tahu bagamaina kronologisnya. Ada yang beranggapan mungkin dia lagi bercermin dikolam terus nggak terima liat tampangnya dan berniat menonjok bayangannya dan terceburlah. Adapula yang beranggapan lain, bahwa Irfan niatnya cuma mau becandaan aja menyeburkan diri, tapi dia lupa kalau nggak bisa renang. Dan parahnya lagi ada anggapan lain berkata bahwa Irfan terlalu banyak nonton sinetron tentang Putri duyung, jadi dia berfikiran siapa tahu ia merupakan salah satu titisan putri duyung sehingga harus diuji kebenaran atas spekulasinya tersebut. Dan semua anggapan itu dari penulis pribadi, jadi jangan terlalu diperdulikan.
Irfan yang malang itu ditemukan dalam keadaan hampir tak bernyawa. Tapi Alhamdulillah walau sempat ditolak Puskesmas karena tidak mampu menangani, si Irfan ini berhasil selamat. Jadi bergantilah nama Irfan jadi Selamat atau yang orang Jawa sebut Slamet. Katanya sebagai rasa syukur karena anaknya sudah selamat.
Loh? Kok jadi Slamet yang lain ya?
Ok. Kita kembali ke Slamet sahabat atau personil The Kutils's yang ini.
Kalo mau ditanya fisik sih sebenernya mau ngomong lumayan ganteng, tapi takut anaknya GR pas baca, tapi kalo dibilang jelek takut kena kentutnya dia. Kan, serba salah kalau jadi cewek mah.
Jadi untuk masalah fisik kalian bisa menyimpulkan sendiri mau dimasukkan katagori mana. Tapi yang jelas di punya berat badan 69 kg , tinggi badan 179 cm, kulit kuning langsat, rambut cepak dan punya senyum mengembang tapi aku sih lebih suka menyebutnya senyum lebar yang dimanis-manisin.
Dan untuk masalah kepribadian................... Susah dijelaskan dengan tulisan, apalagi kata-kata. Tak terdefinisikanlah manusia yang satu ini.
Makhluk yang satu ini duduk di bangku paling depan nomor 2 dari arah kiri. Sedangkan The Kutils yang lain ngumpul di bangku paling belakang nomor empat dari kanan.
Dengan langkah yang dibuat cool, Slamet menghampiri kursiku dan duduk diujung meja bangku depanku yang kebetulan kosong.
"Kamu E-KTPnya udah jadi?" Tanya Slamet sambil garuk-garuk ketek kirinya dengan tangan kanan. Ceritanya nih ada pembuatan E-KTP serentak dan petugas mendatangi setiap sekolah.
"Udah dong." Sombongku. "Dianter langsung malah sama perangkat desanya." jelasku tanpa diminta.
"Wah baik banget. Diapain sama kamu tuh perangkat desanya sampe sebaik itu?"tanya Slamet heran. Matanya melirik seolah-olah aku telah menggoda perangkat desa untuk mengantarkan KTPku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kutils
Humor"Semua kisah sangatlah berharga. Jadi janganlah kita menjalaninya dengan sia-sia. Karena terkadang sesuatu yang istimewa diawali dari sesuatu yang amat sederhana." "Tidak ada moment yang tak penting. Bahkan moment ketika tak sengaja kita kele...