Extra Chapter (5)

518 50 2
                                    

Sama seperti kakak-kakak sulungnya yang lulus dari perguruan tinggi, Jeno juga telah menamatkan pendidikannya di SMP. Jeno berencana melanjutkan belajar di sekolah yang sama dengan Yein.

Banyak siswa dari sekolah lama Jeno yang ingin masuk ke sekolah Yein itu. Begitu juga dengan Park Siyeon. Jeno mengajak gadis itu mengurus berkas pendaftaran bersama-sama.

"Siyeon, kita ke supermarket dulu ya. Kakak cewekku nitip sesuatu nih," kata Jeno saat mengantar Siyeon pulang.

"Iya, mampir aja dulu," balas Siyeon.

Setelah memenuhi pesanan Mijoo, Jeno hendak mengajak Siyeon makan mie di supermarket. Tetapi Siyeon menolak.

"Kenapa tidak mau? Aku mau traktir kamu loh," kata Jeno.

"Gapapa kok. Aku cuma mau pulang cepet," ucap Siyeon.

Jeno mengiyakan. Ia lalu menyodorkan helm pada Siyeon dan menyuruh gadis itu naik ke motornya.

Ini sudah kali ke sekian Jeno mengantar gadis bermarga Park itu pulang. Jeno juga pernah bertemu orang tua gadis itu satu kali. Orang tua Siyeon baru turun dari mobil mereka saat itu.

"Jeno, masuk dulu yuk. Kamu kan belum pernah mampir ke rumahku," ajak Siyeon. "Aku buatin mie buat kamu. Tadi kamu mau makan mie kan?"

"Wah, tidak usah repot-repot, Siyeon" ujar Jeno yang memenuhi ajakan Siyeon.

"Duduk dulu ya. Aku mau naruh tas dulu,"

"Papa sama Mama kamu mana?" tanya Jeno.

"Mereka masih kerja," jawab Siyeon sebelum berlalu dari ruang tamu.

Jeno melihat-lihat ruang tamu rumah Siyeon yang rapi itu. Inilah kali pertama Jeno singgah di rumah Siyeon. Selama ini, Jeno selalu menolak dengan halus saat Siyeon mengajaknya mampir.

Di ruang tamu Siyeon terpajang foto keluarga kecil Park. Itu mengingatkan Jeno pada rumah Jungkook yang memasang foto keluarga mereka.

Ah, malam itu Sehun melamar Dahee. Malam itu juga Jungkook dan Yein nyaris mengakhiri hubungan spesial mereka. Menguak segala rahasia yang selama ini yang disimpan erat oleh kedua orang tuanya.

"Jeno, maaf ya kalau aku lama,"

Lamunan Jeno buyar ketika mendengar suara Siyeon. Gadis itu membawa nampan yang berisi dua gelas teh hangat dan dua mangkuk mie.

"Siyeon, harusnya kamu nggak usah--"

"Gapapa kok. Ayo dimakan, nanti keburu dingin," Siyeon mendekatkan salah satu mangkuk pada Jeno.

Mereka menikmati hidangan tanpa ada pembicaraan. Jeno tau kalau Siyeon tidak suka diajak bicara saat makan.

"Kalau sudah selesai biar aku cuci mangkuknya ya," ucap Siyeon setelah menyeruput sedikit teh.

"Aku bantu ya,"

Siyeon menggeleng, "Nggak usah. Aku bisa sendiri kok,"

Jeno menghabiskan mie dalam mangkuknya. Setelah itu ia membiarkan Siyeon mencucinya di dapur.

Jeno kembali melihat-lihat ruang tamu keluarga Park. Tidak hanya foto keluarga Park, tapi Jeno juga menemukan sebuah album foto di atas meja kecil di samping kursinya.

Jeno membuka album foto tersebut dan menemukan foto keluarga Park. Namun foto itu tidak sama dengan yang dipajang di dinding ruang tamu. Senyum Jeno mengembang saat memandang foto Siyeon bersama kedua orang tuanya itu.

Lee FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang