21. Permintaan

25.5K 668 35
                                    

Sepi ku menemani kesedihan ku....

(2 hari kemudian)

Waktu begitu cepat berlalu, sehingga tak terasa 2 hari sudah berlalu. Setelah kejadian waktu itu, membuat Arisha hanya mengurung diri dikamar nya dan tidak mau keluar bahkan pergi ke sekolah. Hal ini membuat keluarga nya menjadi sangat khawatir terhadap Arisha. Hal ini juga membuat Adira gelisah, karna Arisha belum juga mau keluar dari kamar nya. Untuk yang kesekian kalinya, Adira mencoba untuk menemui Arisha dikamar nya. Tetapi tetap saja Arisha tidak mau membukakan pintu. Tetapi hal ini tidak membuat Adira menyerah, ia terus berusaha agar Arisha mau membukanya pintu nya.

___(di depan kamar Arisha)

Di depan kamar Arisha, Adira berdiri disana dengan wajah yang penuh harapan agar Arisha mau membukakan pintu kamar nya.

"Kak Arisha?? Kak... Tolong buka pintu nya?! Kak Arisha juga belum ada makan 2 hari ini?? Apa kak Arisha akan terus didalam kamar itu?? " Kata Adira sambil mengetuk pintu.

Namun, tetap tidak ada jawaban dari Arisha.

"Kak Arisha? Tolong buka pintu nya... Kak... Adira mohon Kak.... Tolong buka pintu nya kak..... " Pinta Adira dengan wajah yang sedih.

Tak lama kemudian, pintu kamar Arisha pun terbuka. Adira sangat bahagia karna Arisha mau membukakan pintu untuknya.

".... Kenapa lo nggak bisa diam sedetik saja?!! " Tanya Arisha dengan wajah yang sedikit kesal.

"Maaf kak.... Adira nggak ada maksud untuk membuat kak Arisha sedih... Maaf kak... " Kata Adira dengan wajah sedih.

Mendengar Adira mengatakan hal itu, membuat Arisha semakin kesal.

"Lo belum puas?? Kenapa lo selalu membahas tentang itu ,hah??!! Lo mau merendahkan kan gue dengan mengingat kan gue tentang hal itu!?? " Jawab Arisha marah.

"Adira nggak ada maksud untuk semua itu Kak... Adira hanya mau Kak Arisha tersenyum... Itu saja... Dan.... 4 hari lagi kita.... Ulang tahun kan?? Jadi... Adira mau, sebelum hari ulang tahun kita... Melihat Kak Arisha tersenyum..... " Pinta Adira kepada Arisha.

"Tersenyum?!! Justru lo malah membuat gue sedih tau nggak lo?!! Karna dari dulu sampai sekarang, lo hanya membuat gue sengsara...! " Jawab Arisha sambil menangis.

"Kak Arisha...... "

Pada saat Arisha menangis, tiba-tiba ia merintih kesakitan. Adira pun menjadi sangat panik melihat Arisha tiba-tiba kesakitan seperti itu.

"Ughh!! Akhh!!! Sa-sakit.... " Rintih Arisha.

"Kak?! " Kata Adira panik sambil menahan tubuh Arisha yang melemah.

Tiba-tiba Arisha menjadi sangat lemah, lalu....

*BRUK!!!!

Arisha pingsan. Adira sangat terkejut dan panik. Ia memanggil papa, mama dan juga Kak Adit. Mereka sangat terkejut saat melihat Arisha jatuh pingsan tidak sadarkan diri. Wajah nya sangat pucat.

"Arisha?!! Arisha!!? " Kata mama panik.

"Ma... Pa.... Kak Adit...Seperti nya penyakit Kak Arisha kambuh lagi... " Kata Adira.

"Ayo, cepat kita bawa Arisha kerumah sakit!! " Kata papa.

Mereka pun segera pergi membawa Arisha kerumah sakit.

___(di rumah sakit)

Suasana didepan ruangan Arisha dirawat sangat lah menegangkan. Mama tidak kuasa menahan rasa sedihnya. Tak lama kemudian, dokter pun keluar dari ruangan Arisha.

"D-dokter?!! Ba-bagaimana keadaan Arisha??? " Tanya mama sambil menangis.

".... Buk, ginjal Arisha sudah tidak dapat difungsikan lagi... Dan hal ini membuat keadaan nya sangat buruk.... Jika, seperti ini terus.... Maka Arisha..... "

Dokter Ika tidak melanjutkan penjelasan nya. Mendengar hal tersebut, membuat mama semakin merasa sangat sedih. Ia tak mampu membendung air matanya lagi...

"Ta-tapi dok... Pasti ada cara lain untuk menyembuhkan Anak kami kan dok??! " Tanya papa dengan wajah penuh harapan.

"Iya... Ada, dengan... Pencakokan ginjal..... " Kata dokter Ika.

"Benarkah ada dok?! Syukur lah... Arisha... Hiks..!!Anak kami harus sembuh dok... Kami tidak mau melihat nya menderita seperti ini... " Kata mama sambil menangis.

"Tapi..... Kalian tau bukan? Bahwa sangat sulit sekali mencari orang yang ingin mendonorkan ginjal mereka..." Kata dokter dengan wajah sedih.

Keluarga Arisha sangat terkejut mendengar pernyataan dari dokter ika.

"Jika kalian ingin Arisha melakukan pencakokan ginjal, maka kalian harus menentukan siapa yang ingin mendonorkan ginjal nya untuk Arisha.. Saya akan kembali lagi.... " Dokter Ika pun pergi keruangan nya.

"Bagaimana ini.... Hiks..!! Arisha... Sekarang Arisha dalam bahaya... Hiks!! Bagaimana ini...... " Kata mama sambil menangis.

Melihat mama nya menangis seperti itu, membuat Adira menjadi sangat sedih.

"Ma... Jangan menangis seperti ini.... Kak Arisha pasti baik-baik saja... " Kata Adira menenangkan mamanya yang menangis.

"A-adira??!! Adira.... Ka-kamu saudara nya Arisha kan?? Kamu... Pasti mau mendonorkan ginjal mu untuk Arisha kan??? " Kata mama sambil memegang bahu Adira.

"Iya Adira... Kamu mau kan?? Arisha sangat membutuhkan donor ginjal.... Kamu mau kan Adira?? " Kata papa menghampiri Adira.

"A-apa? " Adira sangat terkejut mendengar permintaan papa dan mamanya.

"Adira?! Kamu lihat kan?! Arisha terbaring lemah disana... Kamu ini kan saudara kembar Arisha.. Pasti kamu nggak tega melihat Arisha seperti ini kan?? Apalagi dia saudara mu sendiri... " Kata Kak Adit.

"Kami mohon padamu Adira... Kamu mau kan?? Apa kamu tidak ingin merayakan ulang tahun mu bersama Arisha??! " Tanya papa Adira.

"Adira.... Kamu mau kan?? " Tanya mama.

Namun, Adira hanya diam saja dan tidak merespon pertanyaan keluarga nya itu.

"Ke-kenapa kamu diam saja?? Ayo jawab....kamu mau kan??!" Tanya mama.

".... Tapi ma... Adira..... "

Belum selesai Adira menjawab mamanya langsung memotong perkataan Adira.

"Kamu tega sekali ya?!! Arisha itu saudara mu!! Kenapa kamu susah sekali untuk menolong kakakmu sendiri hah?!!! " Kata mama marah kepada Adira.

Adira sangat terkejut mendengar perkataan mamanya.
"Ma.... Adira.... "

"Kami nggak nyangka kamu setega ini kepada Arisha! Dia sedang memperjuangkan hidup nya... Kenapa kamu tidak mau mendonorkan satu ginjal mu untuk Arisha??! " Kata papa marah kepada Adira.

"Hiks!!!.... " Namun Adira pergi sambil menangis meninggalkan keluarga nya tanpa menjawab pertanyaan mereka.

"Tega sekali dia!! Dia bahkan sama sekali tidak peduli dan Meninggal kan kakaknya yang tengah memperjuangkan hidup nya!! Hiks!! Hiks....!! " Kata mama nya sambil menangis.

Meskipun papa dan mamanya meminta agar Adira mau mendonorkan ginjal nya untuk Arisha, namun Adira hanya pergi meninggalkan mereka tanpa menjawab apapun. Hal ini membuat keluarga Adira menjadi kesal terhadap nya.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya???
(Nanti kan kelanjutan nya ya... 😁)

Biar Aku yang pergi[End]✔Where stories live. Discover now