BAGIAN 7

11 4 0
                                    

"Gibran berangkat dulu bu,Assalamualaikum"ucap Gibran setelah selesai sarapan

"Eh bentar dulu Gib,itu sekalian berangkatnya bareng sama adek kamu" ucap Ellena sambil menghampiri Gibran di meja makan

"Kenapa nggak sama ayah aja bu" Gibran mengeluh

"Kan ayahmu itu sudah berangkat Gib,ayolah masa mengantar adek mu saja kamu nggak mau" Ellena membujuk Gibran

Gibran hanya menghela nafasnya panjang,lalu mengambil jaket yang ada di kursi dan mulai berdiri meninggakan meja makan

"Adira ayo cepat nak" teriak Ellena

"Iya bu,bentar"

"Cepetan dong,lama banget" protes Gibran

"Iya ini kok,bang Gibran gak sabaran amat sih" ucap Adira sambil buru buru keluar dari kamarnya

Kemudian mereka pamit kepada Ellena dan menyalimi tangannya,Gibran pun mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju sekolah Adira

"Abang lagi suka sama cewek ya" tanya Adira tiba tiba

"Apansih anak kecil mau tau aja" Gibran mengelak

"Aku udah SMP bang,bukan anak kecil lagi" protes Adira

"Sama aja masih kecil itu,udah ah jangan bahasa masalah anak dewasa" ucap Gibran.

*****
"Selamat pagi pak Dadang" sapa Gibran pada pak Dadang yang sedang menyapu dekat parkiran

"Good morning den Gibran" ujarnya sambil tersenyum

"Wihhhhh,pake bahasa inggris segala nih pak Dadang,keren deh" Gibran tertawa disertai pak Dadang

"Doain saya ya pak,saya mau nyoba ikut lomba sastra nanti,sekalian saya juga mau nunjukin sama ayah saya pak" Gibran berbicara pada pak Dadang dengan serius

"Wah bagus itu den,pak Dadang setuju,lagian kan pak Dadang juga tau kok kalau den Gibran itu pinter sastra,pokoknya nanti pak Dadang doain deh" pak Dadang menyemangati Gibran sambil menepuk bahunya

Saat bel istirahat berbunyi,Gibran hendak pergi ke kantin bersama Afrizal,tapi dia ingin pergi ke ruang OSIS untuk mengambil formulir

"Kita ke ruang osis dulu Zal"

"Lo serius Gib,mau ikutan tuh perlombaan?"Afrizal masih tidak percaya

"Gue serius zal,lagian gue juga mau ikut di bidang sastra,ya kali gue ikut di bidang Fisika"

Mereka pun pergi ke ruang Osis dan bertemu dengan Alletha dan Putri disana

"Minta formulirnya satu kak,bidang Ekonomi" ucap Alletha kepada pengurus Osis disana

"Satu ya kak,bidang sastra" ucap Gibran

Gibran dan Alletha saling pandang sejenak

"Apa lo Al,lo kira gue gak bisa apa buat ikutan ni lomba,terus lo doang gitu" ucap Gibran kepada Alletha yang tengah memperhatikannya

"Gue gak yakin lo bisa Gib,secara lo kan berantakan,rese" Alletha meremehkan

"Gue bakalan buktiin kalau gue juga bisa All,lo kenapa sih gak suka gitu sama gue,gue emang punya salah sama lo?" Tanya Gibran

"Karena lo itu rese,lo selalu gangguin,hidup lo gal pernah berubah,lo selalu aja berantakan" ucap Alletha

"Gue tau lo pinter All,tapi lo gak bisa ngeremehin seseorang gitu aja,semua orang punya keistimewaan nya masing masing dan lo,lo boleh gak suka sama gue karena gue yang selalu berantakan,tapi asal lo tau,gue pasti bisa ngalahin lo,dan nunjukin sama lo bahwa gue juga bisa" ucap Gibran lalu pergi meninggalkan Alletha

"Gue akan bantuin lo Gib,tenang aja" Afrizal menyemangati

"Thanks Zal" Gibran tersenyum pada Afrizal,lalu mereka pergi ke kantin untuk membeli makanan.








Assalamualaikum
Maaf klo ceritanya gk bagus karena saya masih belajar
Jangan lupa voment yaa;)
Idline: rikalistiaa_

Terimakasihh



#VOMMENT

Alletha's PerfectionistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang