Tak terasa sudah dua tahun aku berada di kota Malang, disini aku benar-benar sibuk dengan kegiatan baruku. Kursus mendesign baju aku ikuti hanya selama satu tahun, dari situ aku mulai mencoba membuat beberapa design baju, menjahit sendiri dengan bantuan Kakak ipar lalu kami menjual nya di toko online.Awal nya ini adalah usaha kedua Kakak ipar ku, Mbak Intan lebih ke baju-baju muslimah sedangkan Mbak Melati lebih ke baju-baju biasa. Aku yang ingin dapat uang lebih pun mulai bantu-bantu di saat lenggang , dari mengemas paket, mengantar ke kurir, mendata pesanan dan sekarang mendesign sendiri produk yang kami jual.
Hasil nya lumayan loh ternyata, aku bisa ke korea bulan lalu dan memborong skincare dan permake up-an dengan hasil berjualan online. Tapi setelah itu uang di tabungan ku hanya tersisa satu juta.
Di sini aku pun belajar merawat dan mengembangbiakkan tanaman, ada tanaman hias, tanaman obat-obatan, menanam sayur dan buah. Nagita sekarang sudah jadi Bu tani, dan tanaman yang berhasil aku jual, uang nya diberikan pada ku.
Tadi malam ponsel ku di serang oleh para pasukan yang ada di Bandung, kali ini mereka benar-benar memaksa ku untuk pulang. Karena memang dua tahun ini sama sekali aku tidak pulang ke Bandung, Papa Mama dan Nefal mengunjungi ku enam bulan sekali macam minum obat cacing. Kak Nau yang sedang sibuk-sibuk nya untuk menjadi dokter spesialis sulit sekali mempunyai waktu luang, paling kita hanya video call satu bulan sekali.
Bener deh aku masih gak mau pulang tapi Pakde Hasyim dan yang lain juga akan ke Bandung, satu minggu lagi adalah hari bersejarah bagi Mbak Kalila. Ya ampun aku benar-benar ketinggalan cerita, ini bagaimana Mbak Kalila yang kalem dan anggun pulang dari S2 langsung nikah. Siapa gerangan pria yang bisa meluluhkan hati Mbak Kalila?
Tuhkan baru juga di omongin ponsel ku bergetar tanda ada pesan masuk dari Mbak Kalila.
Nagita!! Mbak gamau tau kamu harus ada di nikahan Mbak!! Kalo enggak, Mbak gamau kenal lagi.
Ckckck Mbak Kalila mulai ngancem nih, untung aku sayang.
Iya Mbak aku pulang deh, DEMI MBAK!!!
Bukde Dewi masuk ke kamar yang selama dua tahun ini aku tempati, lalu duduk di samping ranjang menatapku dengan lembut.
"Besok pagi Bukde sama yang lain berangkat naik pesawat, kamu mau ikut ndak?"
Aku menggeleng "Nagit nanti nyusul sendiri aja Bukde, belum beres-beres sama sekali soal nya"
"Yasudah kalau gitu, tapi kamu pulang kan?"
"Iya, Bukde sama yang lain jangan bilang siapa-siapa yah kalo Nagit mau balik kesana lagi!!" pinta ku.
"Oke! Kamu mau buat kejutan yah!?"
Aku mengangguk dengan semangat, aku akan membuat kejutan untuk semua keluarga ku dan juga si calon pengantin yang minggu ini sedang di pingit.
***
Selamat datang kembali Bandung!!!
Aku merentangkan tangan sambil menghirup dalam-dalam aroma Bandung yang tidak beraroma sebenarnya, hanya biar lebih mendrama saja sih. Seseorang langsung menurunkan kedua tangan ku dengan keras, ini nih kekerasan dalam adik kakak. Hanya Kak Nau yang tau aku pulang , biar aku ada yang jemput di stasiun sih tujuan utama nya.
"Malu ih pake rentangin tangan segala " cibir Kak Nau.
"Ya biarin lah tangan Nagit ini bukan tangan Kakak!!"
"Yaudah cepet ayo barang lo mana?"
Aku menunjukkan dengan dagu ke arah dua koper besar yang ada di samping ku. Kak Nau tepuk jidat lihat barang bawaan ku "Dek banyak amat sih!! Gue aja yang udah enam tahun di Semarang gak gini-gini amat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Somplak
Humor[COMPLETED] Nagita terbangun di sebuah kamar yang terlihat asing, ia yakin ini bukan kamar nya. Kepala nya pusing, rambut panjang nya awut-awutan dan matanya bengkak. Semalaman Nagita menangis, meratapi nasib nya yang sangat malang ini. Mungkin ini...