Episode 3 : Misteri

5 1 0
                                    

Kau tau ibuku pergi ke rumah paman kan? Yep, dia masih disana setelah ngaret sampai 2 hari, sepertinya dia masih ngegosip bersama tante olive disana, duh dasar tante tante

Ngomong ngomong soal tante tante, kemarin ada seorang wanita yang sedikit mencurigakan datang mengetuk rumahku yang tak bersalah, penampilannya begitu misterius, dia mencari ibuku, lantas sebab ibuku pergi ku usirlah dia dengan bahasa yang halus

"Siapa itu?" Tanya Sunny yang sedang asyik memandang TV

"Bukan siapa siapa"

"Oh ya lupa, ibu kemarin berpesan kalau ada wanita yang datang dan mencari ibu, beri dia koper yang ada dibawah lemari"

"Eh"

Lantas ku berlari ke kamar ibuku, menunduk untuk memastikan koper di bawah lemari, dan ternyata eh kok ga ada ajg ilang gblk, ku mencari kesana kemari dan tertawa tapi NIHIL tidak ada sama sekali koper itu

"Kau bohong ya?" Tuduhku kepada Sunny

"Bohong? Bagaimana?"

"Ibu tak berpesan sebelum pergi kemarin kan?"

"Ku tak berbohong, ibu sungguh berpesan seperti itu kemarin" ucap Sunny meyakinkan

"Baiklah, jika itu benar, bagaimana bisa tidak ada koper di bawah lemari, disana kosong, seperti hatiku"

"Mana ku tempe, tanya ibu sendiri, lagian aku tidak cek dahulu kemarin setelah ibu berpesan"

Diriku terdiam, berniat ingin menelfon ibu tapi ku urungkan niat itu, salah ibu sendiri kan, kenapa tidak letakkan di belakang pintu atau di tempat yang mudah dilihat

~~~~~~~~~

Sore setelah ashar aku berniat memanjakan mataku dengan pergi ke mall alun alun yang agak dekat dengan rumahku, menggunakan sepeda pastinya, orang waras pastinya tidak membiarkan anak berusia 12 tahun pergi menggunakan motor kan? Tak lupa juga membawa uang untuk pegangan saja, ngomong-ngomong soal mall, dengar-dengar ada game baru yang rilis disana, weh ku bersemangat. Saking semangatnya, aku sampai hampir membanting sepedaku.

Helm... Cek
Sarung tangan... Cek
Pelindung lutut... Cek
Uang... Cek 20.000 saja cukup
Tongkat kecil untuk ku pasang di roda saat jalannya cepat... Cek? E bentar, untuk apa ku bawa tongkat? Dan lebih anehnya lagi, kenapa ada koper di halaman rumah?

Hm? Ku terdiam untuk beberapa saat, sampai mobil paman datang ke rumah, akhirnya ibu pulang, yey!

"Ma!" Panggilku kepada ibu

"koper siapa ini yang di halaman rumah?"

Ibu terlihat terkejut dari ekspresinya, dan sontak mengambil koper tersebut

"Oh bukan apa apa kok" ucap ibu sambil berlagak mencurigakan

Diriku berpikir apa yang ibu sembunyikan, tapi, siapa peduli, acara cuci mataku jangan sampai cancel dong

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OLD BOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang