Bab 17

25 5 0
                                    

     Sesampainya di rumah Oliv. Mereka semua turun dari mobilnya Oliv. Dengan tampang tak berdosa miliknya, Vava langsung melenggang ke teras rumah Oliv.

"Ayo masuk! jangan malu-malu anggap rumah sendiri." ujar Vava berlagak seperti pemilik rumah.

"Cih, berasa gue tamunya." seru Oliv.

Mereka yang mendengarnya terkekeh karena tingkah Vava dan Oliv. Dengan sigap Vava merebut kunci rumah yang berada di tangan Oliv dan langsung membuka pintu.

Ruang tamu yang besar nan gelap, membuat Vava ragu melangkah masuk. Sedangkan Oliv lagi-lagi terkekeh dengan tingkah aneh Vava.

Tangan Oliv terjulur menekan saklar lampu. Mereka yang lain langsung berlari dan menghempaskan tubuh ke sofa besar di ruang tamu.

"Sebagai pemilik rumah, lo siapin minum gih untuk kita!" perintah Vava mengibas-ngibaskan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebagai pemilik rumah, lo siapin minum gih untuk kita!" perintah Vava mengibas-ngibaskan tangannya.

"Makin kurang ajar aja lo ya! gue cemplungin ke kolam renang juga lo!" seru Oliv.

"Aduh Oliv, gak boleh gitu sama tamu!" seru Caca.

"Terserah kalian aja lah! Kalo mau minum noh di kulkas ada!" ujar Oliv seraya melenggang ke arah tangga.

"Woy mau kemana?" teriak Mina.

"Kamar!" sahut Oliv yang sudah berada di tangga.

Mereka memang menganggap rumah Oliv layaknya rumah sendiri. Bahkan dapurnya pun sudah menjadi kapal pecah saat Oliv kembali ke bawah.

Vava dan Rena sedang bereksperimen membuat pancake coklat. Mina yang sibuk dengan eskrim, sedangkan Caca sibuk dengan ponselnya sendiri.

Oliv sendiri hanya mampu menggeleng pasrah saat rumah nya menjadi hancur begini. Namun mata Oliv menangkap Vava dan Rena yang mengambil coklatnya di kulkas untuk topping pancake mereka.

"Topping nya jangan pake coklat gue bege!" teriak Oliv dari ruang tamu.

"Bodo Liv bodo!" seru Vava dan Rena serempak.

Mina dan Caca tertawa terpingkal-pingkal melihat wajah Oliv yang sudah sangat pasrah. Oliv menggosok dada nya layaknya orang pasrah terkena musibah.

Vava melenggang membawa piring yang berisi pancake, dan Rena membawa nampan yang berisi eskrim serta beberapa gelas orange juice.

Kini benar-benar terlihat seperti Oliv adalah tamu dan mereka adalah tuan rumah. Oliv hanya menggeleng pasrah melihat cengiran yang di berikan Vava dan Rena.

•••

     Mereka pamit pulang kepada Oliv. Hari semakin gelap, senja muncul kembali. Dan mereka pun tak mau berlama-lama di rumah Oliv yang sepi.

Brother? [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang