(38).Memang mirip

14.3K 716 8
                                    

NINDY POV

"Kamu yakin nganterin mas sampe bandara?"

"Yakin"jawab gue simple

Sekarang kita perjalanan menuju ke bandara buat nganterin mas Dani,kalo ada yang tanya kenapa dianterin?jawabannya biar gak diculik sama cabe-cabean because hari ini suami gue keliatan ganteng banget sumpah,mentang-mentang mau pergi gayanya kek masih perjaka aja padahal juga udah mau punya anak

"Kenapa liatin mas?ada yang salah sama penampilan mas?" sepertinya dia tau kalau gue menatapnya dari tadi

"Mas itu mau pergi seminar atau mau liburan sih?tumben banget ganteng" ucap gue sambil melirihkan kata  'ganteng' takutnya pede nya makin berlebihan

"Kan emang ganteng" sudah gue duga dia bakal jawab seperti ini

"Pede sekali ya" sindir gue

"Ya harus,kann kamu yang bilang tadi kalau mas ganteng"

"Iya tapi cuma hari ini aja sih,jangan-jangan buat ngegoda cewek bule dibali"ucap gue dengan menatap intens ke mas dani

"Mode cemburu ya?gabakal,mas itu cinta mati sama kamu jadi gabakal bisa beralih dari kamu"

Jangan baper,jangan baper,jangan baper..

"Modus"

Sesampainya di bandara gue sama mas dani pun melangkah menuju area keberangkatan

"Mas masuk dulu ya,Langsung pulang ke mama ya,jangan mampir-mampir"pamitnya,gue pun segera mencium punggung tangannya

"Ati-ati,kalo sudah nyampe kabarin"

"Siap sayang" ucapnya sambil mengacak rambut gue,ini nih yang gue keselin udah bener-bener rapi kek gini malah diacak-acak

Mas dani pun jongkok dan bicara sambil usap perut gue "Buat anak papa yang disini jangan nakal-nakal ya sama mama,jagain mama buat papa ya"

Diapun berdiri "jaga diri,yaudah mas berangkat assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Diapun menjauh dari hadapan gue sambil melambaikan tangan gue pun membalas persis dengannya,hanya ditinggal tiga hari kok rasanya gatega buat ditinggalin,setelah melihatnya menghilang dari pandangan gue,gue pun berjalan keluar untuk mencari taksi

"Nindy?"

Sontak gue menoleh

Dan dia?

"Vino?"

"Vano"diapun membenarkan,sadar nindy dia vano bukan vino

"Oh sorry van sorry"

Dia pun tertawa dan untuk yang kedua kali gue mengingat sosok seseorang yang dulu pernah dihati,Vino

"Ngapain di bandara?sendirian?"tanyanya

Gue menggeleng "barusan anter suami"

"Ciee sampe dianterin"

Gue pun cuma tersenyum

"Lu sendiri?ngapain disini?"tanya gue balik

"Tadi anter mama,mama mau ke surabaya"jelasnya

Gue mengangguk mengiyakan

"Sibuk?"

"Ha?"

"Lu sibuk?makan yuk,sekalian ngobrol berdua"tawar nya

"Boleh"

Kami pun berjalan menuju salah satu kafe yang ada di bandara,meskipun hanya kembaran nya mengapa gue serasa cangung berjalan sebelahan dengan vano

Assalamualaikum Dokter Dani (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang