Chapter 22- Kabur

1K 149 44
                                    

Author POV

Di malam harinya, seorang penjaga yang memiliki ukuran tubuh seperti A-Yao datang memeriksa penjara. Saat penjaga itu memasuki penjara milik A-Yao dan yang lainnya, A-Yao berpura-pura tertidur. Begitu juga dengan yang lainnya. Perlahan-lahan penjaga itu melewati Wei Wuxian dan Jiang Cheng di belakangnya. Ia memeriksa A-Yao. Jiang Cheng bangun, ia juga pura-pura tidur. Ia mendekati penjaga itu dengan pelan dan menotok pundaknya hingga ia pingsan. A-Yao segera bangun.

Ia memeriksa sebentar penjaga itu dan akhirnya yakin ia pingsan. A-Yao memberi isyarat supaya para Alpha dan wanita menutup matanya.

Semuanya menutup matanya. A-Yao menukar bajunya dengan penjaga itu. Ia tak lupa memakai kantung mint.

"Selesai," ujar A-Yao.

Para Alpha dan wanita membuka matanya. A-Yao menggunakan sihir dan mukanya persis dengan penjaga itu.

Karena pintu penjara masih terbuka, ia keluar. Jiang Cheng dan Wei Wuxian segera memindahkan penjaga itu ke tempat lain, dan balik ke penjaranya dengan cepat. Mereka tidak mungkin bisa kabur malam ini. Karena jika terlalu banyak orang, meskipun di bagian belakang Sekte Wen jarang sekali diperiksa pada malam hari, kita tidak tahu hal apa yang akan terjadi. Di saat seperti ini,
Sekte Wen kemungkinan besar mengetatkan penjagaan.

Dan benar, penjagaan Sekte Wen tidak teratur, kadang ketat, kadang renggang. Sekarang Sekte Wen sedang dijaga dengan ketat. A-Yao berusaha untuk tidak dicurigai, dan akhirnya berhasil kabur lewat dinding belakang.

A-Yao lari sekencang mungkin, menuju Sekte Jiang. Tak berguna untuk pergi ke Sekte Jin. Zixuan sebagai pemimpin saja ditangkap, ke sana hanya membuang-buang waktu. Ia menggunakan sihir teleportasi saat jauh dari Sekte Wen.

Sesampainya di Sekte Jiang, A-Yao mengganti kembali wajahnya ke yang asli. Ia mendapatkan izin untuk masuk ke Sekte Jiang. Segera ia bertanya dimana kamar Fengmian dan Ziyuan. Di depan kamarnya, ia menggedor-gedor pintu dengan liar.

"PAMAN JIANG BIBI YU BANGUN INI AKU JIN GUANGYAO! INI TENTANG ANAK-ANAKMU YANG MASIH BELUM PULANG BESERTA SUAMI-SUAMINYA! PENTING!PENTING!"

Pintu tersebut dibuka dengan cara dibanting. Yu Ziyuan dengan penampilan yang berantakan, mata merah, dan marah menatapnya.

"Apa....?"

"Bibi, ini tentang Jiang Yanli dan Jiang WanYin, oh! Wuxian juga! Dan juga suami-suami mereka, dan uhh... su- ah bukan... ChiFeng-Zun," ujar A-Yao.

A-Yao dipersilahkan masuk. Fengmian juga tak kalah berantakannya. Hancur sudah imagenya sebagai pemimpin sekte. HAHA.

"Apa yang terjadi?" tanya Fengmian.

"Wen Chao memberontak. Ia menculik para generasi penerus sekte dan segera membunuh mereka! Jiang Cheng, Wei Ying, YanliJie, DaGe, ChiFengZun, Xichen dan WangJi telah ditangkap! Aku datang kemari untuk meminta bantuanmu," ujar A-Yao.

Fengmian terkejut, begitu juga dengan Ziyuan.

"Aku ada rencana untuk membebaskan mereka," lanjut A-Yao.

"Apa rencanamu?" tanya Ziyuan.

"Pertama-tama, kita buat kekacauan sebanyak mungkin pada Sekte Wen, ledakan, apa pun itu. Lalu, setelah Sekte Wen sedang sibuk sendiri, kita bomkan penjara belakang Sekte Wen. Bawa juga kuda-kuda sebanyak... delapan kuda. Ini untuk mempercepat rencana bisa kabur...."

Fengmian memeriksa setiap kalimatnya. Takut ada kekeliruan dalam strategi perang ini. Setelah lama memeriksa, tidak ada kesalahan fatal. Fengmian mengangguk.

"Baiklah aku akan mengurus ini. Terima kasih sudah memberi tahu," ujar Fengmian.

"En!"

Keesokan harinya...

"ADA LEDAKAN BESAR! ADA LEDAKAN BESAR DIMANA-MANA!"

Sekte Wen telah diserang oleh Sekte Jiang di berbagai arah. Membuat Wen Chao kalang kabut dan lalai terhadap penjara belakang. A-Yao dengan jimat peledak, meledakkan dinding belakang Sekte Wen, ia dan para tentara sekte jiang lainnya membawa kuda-kuda masuk. Dan mereka meledakkan penjara dimana Jiang Cheng dan yang lainnya dikurung.

A-Yao sudah berada di atas kuda. Ia berteriak, "KABUR!"

Mereka semua segera menaiki kuda. Dan mereka berhasil keluar dari Sekte Wen.

A-Yao melepaskan kembang api, sebagai penanda sudah kabur. Fengmian yang melihat tanda itu segera menarik tentara kembali.

"BUBAR SEMUA!"

Mereka semua kembali dengan mulusnya. Wen Chao marah.

"JIANG FENGMIAN!"

Di tempat A-Yao....

"CHA! CHA! CHA!"

Mereka terus memukul kuda mereka untuk mempercepat pelarian. Setelah jauh dari Sekte Wen, mereka segera berhenti. Karena mereka membawa kuda, mereka tidak bisa memotong jalan. Apalagi Sekte Wen sangat berbahaya, bahkan seorang penyewa kapal tidak bisa dipercaya. Jadi, mereka melewati hutan. A-Yao cepat sampai itu pun berkat ia bisa menggunakan sihir teleportasi saat ke Sekte Jiang.

"Baiklah semuanya! Istirahat!" teriak Jiang Fengmian.

Mereka segera turun dari kuda mereka. Tentara-tentara juga turun untuk istirahat. Mereka membuat sebuah perkemahan.

Para Alpha segera mencari hewan buruan. Dan setelah mereka semuanya kembali ke perkemahan, mereka memanggang daging-daging hewan itu. Xichen dan Wangji terpaksa memakannya. Karena di hutan, tak ada tanaman yang bisa dipanggang. Tanaman dipanggang kau hanya memakan debu hitam. Tak ada panci untuk merebusnya.

A-Yao terbatuk saat sedang memakan dagingnya, ia tersedak. Mingjue dan Xichen segera menyodorkan botol minum pada A-Yao. Batuk A-Yao semakin melemah dan terdiam. Ia melihat kedua botol minum itu. Dan melihat pemilik-pemilik botol minum itu. Xichen dan Mingjue saling menatap.

Seperti berkata apa maksudmu? Kau ingin merebutnya?

A-Yao mengeluarkan botol minumnya di kantung QianKun dan minum. Mingjue dan Xichen merasa kecewa. Lalu, mereka memasukkan kembali botol minum mereka. Fengmian merasa tidak nyaman.

"Aku merasakan emosi kecemburuan dari sampingku," gumam Fengmian.

Jiang Cheng... yang berada di samping Fengmian, menatap tajam A-Yao.

"Seperti ibunya," bisik Fengmian.

-to be continue-

You [mdzs fanfic bl]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang