"Om mati itu orangnya pergi lamakan om?" Tanya danish iqbaal mengangguk
"Tadi aku liat di fotonya ada tulisan namakamu harus mati om" ucap danish
Danish tau tulisan itu karena danish sudah masuk sekolan Nol kecil sejak umurnya 5 tahun dan sekarang umur danish sudah menginjak taun ke enam.
Semua yang ada disana menatap danish bingung.
"Ale jelasin sama bunda" ucap bunda
"Ale ga tau bund" ucap iqbaal menggeleng
"Aku mau jelasin bund"
"Iyaa cantik"
"Jadi tadi tuh danish main ditaman sama elena ga jauh dari tempat aku sama iqbaal duduk danish lari-larian sebentar dan ga lama balik lagi ke aku terus ngomong sama aku mau ngomong sama aunty tapi ga disini, terus danish bisikin aku disini ga baik aunty danish liat orang terus aku bingung yang dimaksud orang sama danish itu siapa dan danish bisikin aku lagi danish takut aunty ga mau apa-apa kata danish gitu bund tapi aku ga liat ada orang"
"Terus dua hari lalu akukan keluar sama teh ody dari cafe yang ga jauh dari grandmed pas itu aleka baru aja dateng dan langsung hampirin kita pas udah ngobrol banyak dia bilang sama aku katanya tadi dia liat orang mau keluar dari cafe tapi ga jadi orang itu balik lagi"
"Ale rasa si bund ini tuh emang udah ada yang ngerencanain"
"Udah kalian jangan dipikirin ntar ayah yang cari tau siapa pelakunya" ucap ayah herry
Iqbaal mengangguk "Baal tolong bawa elena ke kamar kamu ya dia udah ngantuk nih" kata teh ajeng
Iqbaal mengangguk "Iya teh"
"Danish ngantuk om" ucap danish yang ada di pangkuan iqbaal
"Yaudah kamu sama aunty ya om mau gendong elena"
"Iyaa om"
Iqbaal memberikan danish ke nk.
"Sayang kamu kalo cape tidur aja ya dikamar ale" ucap bunda ke nk dan mengusap surainya
Namakamu tersenyum dan mengangguk "iyaa bund"
Mereka berdua berjalan menaiki tangga dan kekamar iqbaal.
Iqbaal membaringkan elena di ranjangnya dan membiarkan agar elena tidur sedangkan nk sendiri ia mengelus surai keduanya dengan lembut agar keduanya cepet tidur.
Iqbaal sedang duduk di sofa kamarnya dan memperhatikan nk.
"Aunty temenin danish ya jangan kemana-mana" ucap danish yang matanya sudah mulai terpejam
"Iyaa sayang"
Iqbaal menghampiri nk "kamu tidur aja"
"Ngga baal ga enak sama yang lain"
"Aku tau kamu cape udah tidur aja"
"Kamu?"
"Aku tungguin di sofa"
Nk mengangguk "Aku tidur yak"
"Iyaa"
~~
Hari ini iqbaal dan namakamu akan menjemput elena di tempat les mewarnai untuk anak yang usianya baru 3-6 tahun."Yuk masuk" ajak iqbaal sambil membukakan sealbelt namakamu
"Yuk"
"Teh ajeng kemana baal?"
"Lagi nemenin mas ke acara temennya"
Namakamu hanya mengangguk dan mereka berdua masuk kedalam menjemput elena.
Iqbaal menggandeng tangan nk dan mereka berjalan beringan.
"Ada yang bisa di bantu mas mbak?" Tanya pegawai disitu
"Saya mau jemput keponaka saya elena"
"Ohh anda omnya, mari saya antar ke kelasnya mas mbak"
Iqbaal dan namakamu mengikuti pegawai itu untuk kekelas elena.
"Temennya yang lain sudah pada pulang mbak mas" ucap guru elena
"Ohh iyaa maaf saya jadi merepotkan"
"Gapapa mas, maaf saya ga tau kalo kalian om dan tantenya elena biasanya yang jemput bu ajeng"
"Iyaa bu makasih ya teh ajengnya lagi ada urusan" ucap namakamu
Iqbaal dan namakamu masuk kedalam kelas yang sudah sepi hanya ada beberapa anak lagi yang belum pulang.
"Elena" panggil iqbaal
Elena menengok ke arah pintu "Aunty" teriaknya berlati ke nk
"Iyaa sayang" nk langsung menggendong elena
Iqbaal membawa tas elena dan beberapa alat tulisnya.
"Makasih ya bu sudah menjaga elana" ucap nk
"Iyaa mbak"
"Kalo begitu mari bu kami pamit pulang" kata iqbaal
"Iyaa mas"
Iqbaal dan namakamu keluar dari kelas elena dan mereka berjalan beriringan dengan namakamu yang menggendong elena sedangkan iqbaal membawa tasnya.
Saat ini iqbaal dan namakamu sedang berada di restoran yang ada didalam mall.
"Elena mau makan apa sayang?"
"Elena mau makan sama aunty aja"
Namakamu mengangguk iqbaal sudah memesak makanan untuk dirinya dan juga nk.
Sembari menunggu pesanan mereka datang, namakamu terus mengobrol dengan elena sedangkan iqbaal hanya memperhatikan keduanya saja.
Pesanan mereka telah datang dan nk sekarang sedang menyuapi eleana dengan telaten.
Selesai makan mereka berjalan mengelilingi mall dengan elena yang digandeng oleh keduanya.
"Aunty elena mau main" ucapnya
"Main apa sayang?"
"Mandi bola aunty"
Namakamu menatap iqbaal sekilas dan iqbaal mengangguk "Elena gendong sama om yuk biar cepet main"
"Mau sama aunty"
"Auntynya berat sayang"
"Baal gapa-"
"Yaudah sama om"
Iqbaal mengangguk dan langsung menggendong elena dengan satu tangannya, tangan yang satu lagi merangkul pinggang nk.
Sekarang mereka sudah ada di timezone iqbaal dan nk sedang memperhatikan elena yang sedang main.
"Abang sama andy mau kesini baal"
Iqbaal msngangguk
"Udah kaya ayah sama bunda yang lagi nungguin anaknya" ucap sandy yang baru tiba
"Apasih andy" ucap nk
"Hahha mbak pipinya merah"
"Udah ah"
Iqbaal mengacak rambut nk "Baal ke cafe yuk gue mau ada yang diomongin sama lu" kata rizky
"Sekarang?"
"Taun depan, ya sekarang lah"
"Yaudah yuk"
"Kamu ikut ngga?"
"Mau ikut tapi elena lagi main"
"Yaudah tunggu disini aja aku juga sebentar kok"
Namkamu mengangguk "Aku dikafe sebelah ga jauh dari sini" kata iqbaal
"Iyaa bawel"
Iqbaal tersenyum dan mulai pergi dari timezone.
Namakamu terus memperhatikan elena yang sedang bermain tiba-tiba ada orang yang datang menghampirinya.
Namkamu mentapa orang itu namun orang itu memakai masker dan juga topi membuat nk sulit untuk mengetahui siapa orang itu.
"Ikuti saya sekarang, atau anda mau anak itu mati" Nk mulai panik karena perempuan yang ada di depannya sekarang menunjuk elana yang tengah bermain
"I-iyaa" ucap nk
"Ayo cepat" ucap permepuan itu menarik tangan nk
"Jangan teriak" ucapnya
Dicafe sebelah yang tak jauh dari timezone iqbaal sandy dan juga rizky sedang membahas siapa orang yang waktu itu menelornya dan sandy menunjukan sebuah video kepada iqbaal "Gue tau siapa orangnya" kata iqbaal
"Siapa?"
"Frederike"
"Siapa lu?"
"Dia temennya mika san mantan gue"
"Terus?"
"Gue yakin dia disuruh mika, kalo ga disuruh buat apa dia dari amerika jauh-jauh kesini gue yakin pasti mika juga ada di-"
"Itu ditimezone rame kenapa ya" kata rizky
"Kesana sekarang takut ada apa-apa bang" kata sandy
Rizky langsung beranjak dari duduknya dan pergi ke timezone diikuti dengan iqbaal dan juga sandy.
"Elena" pekik iqbaal yang melihat elana menangis
Iqbaal langsung menggendong elena yang masih menangis "Aunty mana sayang?" Tanya iqbaal
Elena menggeleng "Aunty ga ada om elena takut"
"Takut apa?"
"Elana ada ini dibangku aunty duduk"
Elena memberikan foto kepada iqbaal.
Iqbaal yang melihatnya langsung membuang foto itu.
Diambil lagi oleh sandy "Sialan" umpat sandy
"Udah kamu jangan nangis ya kita pulang sekarang" kata iqbaal
Elena menggelang "Aunty om"
"Iyaa ntar om cari aunty kamu pulang dulu ya" bujuk iqbaal namun elena menggeleng lagi
"Lu telpon bunda sama ayah baal suruh kesini, kita titipin elena ke bunda dulu terus liat cctv" ucap rizky
Iqbaal mengangguk dan langsung mengabari bunda.