"be yourself."
.
.
.
Hari ini Dirga berangkat ke kampus dengan perasaan terburu-buru. Sejak mimpi nya tadi pagi, Dirga jadi tak sabar bertemu dengan gadis bersinar nya. Dirga menyusuri koridor kelas dengan sedikit berlari. Meski kelasnya di mulai pada siang ini, tapi Dirga tahu kelas Elvina akan mulai pagi ini.
Sebelumnya Dirga ingat waktunya mengajar pada hari Rabu di kelas Elvina jam pertama. Jadi sebelum kelas mulai, Dirga harus bertemu dengan gadis bersinarnya itu.
Sampai di lantai tiga, Dirga melihat gadis bersinar nya itu tengah tersenyum lebar pada seseorang disana. Meski Dirga tak bisa melihat jelas siapa orang itu, tapi raut wajah bahagia Elvina terlihat jelas. Untuk pertama kali nya Dirga tersenyum lebar sekali dengan melihat kehadiran Elvina disana.
Saat Dirga mulai berlari beberapa langkah, mahasiswa yang menutupi orang yang tengah tertawa bahagia bersama Elvina pergi. Langkah Dirga tentu saja berhenti, setelah tahu siapa orang yang bersama Elvina saat ini. Alvano, dosen sekaligus sahabat nya sendiri.
Mereka berdua sedang menertawakan sesuatu pagi ini. Dan Alvano berhasil membuat Elvina mengibarkan senyuman nya pada dunia di pagi hari. Dirga merasa gagal. Selama ia kenal Elvina, Elvina tak pernah tertawa lepas seperti itu. Hati Dirga hancur. Bahkan sampai tak berbentuk.
Dirga pun mengalihkan pandangan nya. Tiba-tiba kepalanya terasa pusing sekali setelah melihat kedua sejoli itu tertawa bahagia. Dirga memijat antara kedua alisnya yang terasa sakit sembari memejamkan mata.
"Kak Dirga!" panggil Elvina setelah manik matanya menangkap kehadiran Dirga disana.
Dirga membuka mata, dan terlihat Elvina yang tersenyum padanya sembari menggoyangkan telapak tangan kanan nya. Elvina menyapa, tapi justru perasaan Dirga semakin kacau dibuat nya. Tanpa menyapa balik, Dirga berbalik pergi menuruni lantai tiga.
Elvina yang kebingungan dengan respon tak baik dari Dirga pun, merasa sesuatu yang aneh telah di alami lelaki yang menyelamatkan nyawanya itu.
Selesai kelas, Elvina berjalan keluar ruangan bersama sang dosen, Alvino yang sehabis mengajar kelasnya. Tadi pagi, Alvano bercerita pertemuan pertamanya dengan Key hari itu. Dan yang mereka tertawakan adalah ekspresi Alvano ketika melongo menatap Key. Muka Alvano tak bisa ia kondisikan saat itu, jadi Elvina tertawa keras setelah melihat Alvano mempraktekan bagaimana eskpresinya.
"Tadi kak Dirga kenapaya?" tanya Elvina pada Alvano. Siapa tahu, sebagai seorang teman, Alvano tahu.
"Dia cemburu kali kita lagi ketawa bareng tadi pagi." tebak Alvano.
KAMU SEDANG MEMBACA
uniqueness//hunlisa✔
Teen Fiction[24 Feb 2019] ㅡ#2 Elvina [07 Maret 2019] ㅡ#551 Devan [13 Maret 2019] ㅡ#1 Elvina Percayalah, mentari menyinari bumi karena ia sayang pada penduduk bumi. Begitu pula dengan rembulan, ia menutupi sinar matahari untuk penduduk bumi agar beristirahat. Sa...