Upit yang mendengar permintaan sang bunda langsung terperangah.
"B-bun..aca kan gak bisa masak" ringis upit. Menatap ibunya, seakan meminta sang bunda mengerti maksudnya.
"Gak! Bunda maunya masakan upit.." rengek aca.
"Bun.."
"Titik!" Potong aca, tak ingin kemauannya ditolak. Bagaimanapun juga ini adalah permintaan anaknya, bukan ia.
Upit menghela nafasnya melihat sifat sang bunda yang berbanding terbalik dengan aca yang ia kenal. Ibunya sangatlah manja saat ini, tetapi ia memakluminya. Bukankah ini permintaan sang adik? Ia tidak akan menolaknya.
Upit langsung menyeret langkahnya menuju dapur, memasak untuk pertama kalinya.
'Semangat upit! Demi Ami (adik mini)' batinnya sambil terkekeh mengingat panggilan sayangnya untuk sang adik tercintanya.
***
Upit sekarang tengah sibuk dengan berbagai macam alat dapur, berusaha menciptakan nasi goreng spesial ala Upit buat bunda tercinta.
Upit tengah asik memasak, sambil bersenandung kecil. Tak menyadari jika ada sepasang mata yang tengah menatapnya kesal.
"Upitt!" Teriak aca, sambil melihat sekelilingnya. Tak percaya dengan apa yang ia lihat.
Bagaimana tidak, jika dapurnya kini sudah seperti kapal pecah. Semua bahan masakan berserakan.
Upit segera membalikkan badannya, melihat kearah aca. Melihat ibunya yang kesal upit langsung nyengir.
"Hehe..maaf bun, entar upit beresin"
Aca mendengus kesal "cepat upit, bunda lapar" adu aca.
" sip, ini udah siap kok" upit segera mematikan kompor dan langsung menghidangkan masakannya.
"Taraaaa...nasi goreng spesial ala chef upit" kata upit.
Mata aca berbinar menatap nasi goreng buatan upit, tak sabar untuk segera mencicipinya.
Aca segera mengambil kursi untuk duduk. Dan langsung menyantap masakan upit.
"Nyam..nyam.." aca memakannya begitu lahap seakan akan upit akan memintanya.
"Bagaimana bun?" Tanya upit, berharap jika masakannya tak akan membunuh ibu dan adiknya.
"Enak"
Upit langsung tersenyum mendengarnya, akhirnya ia berhasil memasak makanan yang layak untuk sang bunda.
"Syukur deh kalo enak" upit berdiri untuk mengambilkan air minum untuk aca.
"Pelan-pelan bunda, tenang aja upit gak akan minta kok" ucap upit yang kini meletakkan air minum untuk aca.
"Abis masakan kamu enak banget" perkataan aca membuat upit mengernyitkan dahinya, 'enak banget?' Batinnya.
"Masa sih bun?" Tanya upit ragu.
"Iya, nih coba kamu rasain" aca menyodorkan sesendok nasi gorengnya pada upit.
Upit langsung membuka mulutnya, memakan hasil masakannya. Dalam hati ia meringis merasakan rasa nasi goreng buatannya. 'Apanya yang enak, ini mah rasanya aneh' batinnya.
"Hehehe iya bun, enak yaa" katanya tertawa palsu.
Aca hanya mengangguk sebagai jawaban.
'Tok tok'
Suara ketukan pintu menginterupsi keduanya. Upit berinisiatif untuk membukanya.
"Ayahhh" pekiknya ketika melihat seseorang yang sedang berdiri di depan pintu.