Jangan lupa vote & comment yaa
Pagi hari yang cerah membuat siapapun bersemangat untuk melakukan aktivitasnya, sama seperti gadis cantik yang sedang duduk dimeja rias ini. Ia adalah Fira.
Fira sangat bersemangat pagi ini karena hari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah barunya.
Seragam dengan atasan putih dan rok selutut berwarna navy dengan dua garis silver melingkarinya terkesan elegan melekat ditubuhnya.
Ia sedang menggunakan bedak bayi dan lipbalm agar bibirnya tidak kering, lalu ia menyisir rambutnya. Ia tidak mau terlihat berlebihan, begini saja sudah cukup menurutnya. Setelah menurutnya cukup rapi, ia pun memakai sepatunya dan menyambar tas yang semalam sudah ia siapkan lengkap dengan buku-bukunya.
Ia bergegas menuruni tangga. Samar-samar ia mendengar suara tawa yang tak asing baginya. Ia mempercepat langkahnya ke dapur untuk sarapan, dan benar saja, dimeja makan sudah ada Papa dan Prince yang duduk sembari ngobrol tertawa bersama, entah apa yang mereka bicarakan.
"Cepet banget kalian datengnya. Gak mandi ya" cibir Fira dan duduk disebelah Raka.
"Enak aja, wangi gini" balas Raka.
"Ih bau, Raka mandi bebek" Fira menjulurkan lidahnya mengejek kearah Raka.
"Udah-udah, nih sarapan dulu" Ara menyodorkan nasi goreng buatannya.
"Fir, ambilin dong" ucap Rendy yang duduk disebrangnya.
"Manja banget sih lo" Reyhan mengambilkan nasi goreng untuk Rendy.
"Kok malah abang sih" Rendy mengerucutkan bibirnya.
"Udah cepet makan nanti telat" Rendy hanya menurut dan mimik wajahnya terlihat kesal. Hal itu membuat yang ada dimeja makan pun tertawa melihat bagaimana menggemaskannya Rendy kepada abangnya Reyhan.
"Fira berangkat ya ma" Fira menyalimi tangan papa dan mamanya lalu mencium pipinya.
"Berangkat dulu ya tan, makasih banget loh udah dibolehin sarapan disini" ucap Dave tulus.
"Sama-sama sayang. Hatihati ya" mereka menyalimi tangan Ara dan Feral. Ara memang telah menganggap mereka seperti anaknya sendiri. Bagaimana tidak, dulu tiap hari mereka selalu bersama anaknya yang otomatis Ara ikut dekat dengan Prince. Ia sangat hafal dengan sifat sahabat anaknya itu.
Sepanjang perjalanan menuju sekolah, Fano tampak sesekali melirik Fira yang ada disampingnya. Ia memang semobil dengan Fira. Karena Reyhan bersama Rendy dan Dave dengan Raka.
"Kenapa?"
"Apanya?" Fano menoleh kearah Fira.
"Daritadi Fano ngliatin Fira mulu, kenapa?"
"Siapa yang ngeliatin lo"
"Fano lah, tadi"
"Pede banget" cibir Fano.
"Ish, orang tadi Fira liat"
"Liat apa?"
"Liat Fano lah"
"Oh jadi lo yang liatin gue" Fano tertawa terbahak-bahak karena berhasil mengerjai Fira dengan kata-katanya.
"Apa lo suka sama gue? Jangan-jangan lo mendem perasaan ke gue"
"Fano ih" ia memukuli lengan kiri Fano. Ia sangat malu, sungguh.
"Eh eh udah Fir, stop gue lagi nyetir nih"
"Bodo! Fano nyebelin" ia terus memukuli lengan Fano, walaupun sebenarnya tak berasa sakit untuknya.
"Kok lo bete sih, jangan-jangan bener ya lo suka sama gue"
Fira berhenti memukuli lengan Fano. Mata Fira melotot dan pipinya memerah. Fano tertawa renyah melihat ekspresinya.
Fira sangat kesal setengah mati pada Fano. Sejak mereka bertemu kemarin Fano emang selalu membuatnya kesal dan malu.
Ia duduk dengan tenang karena tak mau melihat Fano yang terus menjahilinya."Fira cantik"
Baru saja ia menormalkan detak jantung dan ekspresinya, ia kembali dibuat merah padam oleh Fano. Cowok itu selalu membuatnya blushing. Ia menggigit bibir bawahnya agar senyumnya tidak terlalu lebar, jika Fano melihatnya bisa digodain habis-habisan pikirnya.
Dan apa tadi ia bilang? Ia memanggil Fira bukan dengan kata Lo tapi Fira.
Apa-apaan sih Fano. Awas aja kalo gue baper. Pokoknya dia harus tanggung jawab ngebaperin anak orang batinnya.
"Fir"
"Fira" panggil Fano sedikit menggoyangkan bahu Fira.
"Ha? apa Fano?"
"Udah sampe, yuk turun"
"Eh iya" ternyata ia sudah sampai disekolah, ia tak menyadarinya karena melamun. Fira keluar mobil dan berjalan beriringan dengan Prince.
Fira memegang erat seragam Fano. Fano melirik kearah Fira. Nampaknya ia malu ditatap seperti itu oleh penghuni sekolah.
"Em, guys kalian masuk aja duluan nanti Fira masuk paling dianter sama guru kok" Prince memang mengantarkannya keruang kepsek.
"Gapapa Fir?"
"Gapapa" Fira tersenyum simpul.
"Yaudah kita duluan ya Fir" kata Dave lalu mengacak gemas rambut Fira.
"Wew, gercep nih si Dave" bisik Rendy kepada Fano.
Fano melenggang pergi, Fira melihat Fano dengan bingung.
"Bye Fir" ucap Raka dan mereka kembali kekelasnya.
^^
"Permisi bu" ucap bu Yulia.
"Eh bu Yulia, masuk bu" bu Yulia pun masuk menghampiri bu Marni yang sedang mengajar.
Seisi kelas nampak bingung memperhatikan bu Yulia dan bu Marni yang sedang mengobrol. Namun mereka tetap melanjutkan kegiatannya mencatat yang ada dipapan tulis.
"Anak-anak. Jadi hari ini kalian kedatangan teman baru. Sini masuk" ucap bu Yulia melihat kearah pintu.
Tak lama seorang gadis memasuki kelas XI IPA 2. Seisi kelas langsung heboh melihatnya terutama anak laki-laki. Sedangkan perempuan ada yang iri dan adapula yang senang dengan kehadirannya.