29 - Bullying

1.7K 198 0
                                    

---

Nara dan Hyunjin terus menunggu sampai Jihyo siuman. Hari sudah mulai pagi, semalaman mereka gak tidur demi menjaga Jihyo.

"Kenapa gak pulang, jin? Ibumu baik-baik saja. Kasian Nara gak tidur semaleman kayak gini." ucap Minhyun baru masuk ruangan.

"Gak papa, yah. Nara yang maksa buat nunggu ibu sampai siuman." balas Nara dengan senyuman.

Gak lama setelah itu, Jihyo membuka matanya. "Ibu?" kata Hyunjin antusias.

"Hyunjin-ah!" ucap Jihyo pelan. "Oh... Nara-ya! Kalian menginap disini?" tanya Jihyo melihat kedua anaknya itu disini.

"Maaf bu. Ibu seperti ini karena Nara. Maafin Nara bu." ucap Nara pelan, menghampiri Jihyo yang terbaring.

"Jangan nyalahin diri sendiri. Ibu seneng banget karena kamu udah repot-repot ngebuat sesuatu buat ibu. Sayangnya ibunya aja yang udah tua. Jadinya gini deh."

"Tapi bu--"

Jihyo berusaha untuk duduk, memeluk Nara yang menangis di sampingnya. "Jangan nangis. Bukan salahmu ibu disini, ibu baik-baik aja kok." kata Jihyo mengelus punggung Nara.

Nara melepas pelukannya dan Jihyo menghapus air mata Nara. "Nah gitu dong. Kan cantik kalo gini." kata Jihyo memuji, membuat Nara di depannya tersenyum tipis.

"Mm..." balas Nara mengangguk-angguk.

"Kalian pulang gih. Ibu gak papa kok." ucap Jihyo ke Nara dan Hyunjin.

"Gak bu--" jawab Hyunjin cepat.

"Hyunjin! Kasian Nara gak tidur semaleman. Kalian pulang istirahat gih."

"Nara gak papa kok bu." balas Nara.

"Gak Nara. Lagian disini ada ayahmu yang jagain ibu. Jadi kalian gak usah khawatir."

"Iya bu." balas Hyunjin mengangguk lalu berpamitan pulang.

---

Sampai di rumah, bukannya istirahat Nara malah bersih-bersih, memasak, lalu bersiap ke kampus. Hyunjin sudah melarangnya, tapi Nara masih bersikeras.

"Ra... Kamu seriusan mau ke kampus lagi?" tanya Hyunjin yang di jawab anggukan oleh Nara.

"Kamu gak tidur semalem, skip aja deh. Kasian kamunya kan."

"Aku gak papa kok. Aku udah gak masuk berapa hari, jin. Kalo aku gak masuk lagi, mungkin jadi masalah nantinya."

"Kalo gitu aku anter ya."

"Gak usah, kamu istirahat aja."

"Gak! Pokoknya aku mau nganter kamu, aku juga bakal jemput kamu nanti. Kalau perlu aku nungguin kamu sampai pulang."

Gak ada yang bisa nolak kemauan Hyunjin.

"Baiklah."

Hyunjin pun mengantar Nara ke kampus. Sebenarnya Hyunjin gak tega ninggalin Nara di kampus kek gini, apalagi dia gak tidur semaleman. Tapi Nara justru mengancam Hyunjin kalau sampai Hyunjin menunggu Nara sampai pulang. Ancaman Nara selalu membuat Hyunjin kesal.

También te gustarán

          

So, Hyunjin pulang. Seperti kata Nara.

---

Di lorong dekat kelas Nara, dia berpapasan dengan Somi.

"Lo sendirian?" tanya Somi sambil nengok kanan kiri.

"Gak. Tadi di anter Hyunjin."

"Oh. Terus mana Hyunjinnya?"

"Gue suruh balik."

"Oh yaudah. Gue kira dia ikut kesini."

Canggung banget!

Nara gak pernah berbasa-basi dengan Somi sebelumnya, maybe this is the first time.

Nara berjalan ke toilet, berhubung kelas maish belum di mulai.

"Jung Nara!" di belakang seseorang memanggil nama Nara. Nara pun menoleh.

"Kenapa?"

"Lo beneran nikah sama Hyunjin?"

Batin Nara, masalah apalagi yang akan menimpanya kali ini.

"Mmm... Kenapa nanya gitu?"

"Gak kok. Cuma nanya doang."

Momo, nama gadis yang baru saja bertanya ke Nara. Dia terkenal dengan kepo alias tertarik dengan urusan orang lain.

Nara keluar toilet setelah selesai. Tak jauh dari toilet, terdengar suara di lorong yang menyebut nama Hyunjin.

Nara yang penasaran pun mendekat, berusaha menguping pembicaraan mereka.

"Gak nyangka aja gue. Kok bisa sih si Hyunjin mau sama Nara? Aneh aja gitu."

"Hm... Gue juga mikir gitu. Yang gue denger nih ya, si Hyunjin batalin pertunangan dia dengan Nancy karena Nara."

"Seriusan lo? Apa Nara guna-guna Hyunjin kali ya?"

"Gak tau dah. Bego banget si Hyunjin, batalin pertunangan dengan cewek secantik Nancy demi belain nikah sama cewek udik kayak Nara."

"Itu dah. Gue juga gak habis pikir."

Nara mendengar semua percakapan mereka, tanpa menutup telinga atau pun melangkahkan kakinya pergi.

Nara terpaku, jantungnya seakan berhenti berdetak. Pikirnya, kenapa semua orang berfikir kalau dia mengguna-guna Hyunjin. Padahal Hyunjin sendiri yang mau menikahinya.

Nara berusaha tak mengambil pusing perkataan mereka. Mencoba untuk terus berfikir positif seperti kata Hyunjin.

BRAK!

Seseorang menabrak Nara dan tak sengaja menumpahkan minuman di baju Nara.

"Eh sorry. Gue gak sengaja." kata Momo yang menabrak Nara barusan. Iya, Momo!

Nara tak tahu harus menanggapi seperti apa. Di lain sisi, seluruh orang dalam kelas sedang memperhatikannya.

"Mm... Gak papa." balas Nara, lalu keluar kelas menuju toilet, lagi.

Who are you? | Hwang Hyunjin Donde viven las historias. Descúbrelo ahora