Ada yang bilang, kita pantas untuk bersama. Bahkan dia mendukung kita, disaat kita sama-sama ada yang memiliki. Aku hanya tertawa saja mendengarnya. Karna pikirku, tidak mungkin hal itu terjadi. Kita hanyalah sebatas teman. Berbagi cerita, saling meringankan beban.
Dan sekarang, kita sama-sama sudah sendiri. Tak ada lagi tali yang mengikat kita. Dan aku pun kembali mengingat ucapannya, lalu timbul pertanyaan, "apa iya, aku dan kamu pantas untuk bersama?". Rasanya ingin aku buktikan perkataannya itu.
Sungguh aku tidak tahu, apa jawaban dari pertanyaan ku itu. Namun siapa yang tidak akan suka padamu, setelah mengetahui sisi baik mu? Kamu dengan rela mengesampingkan kebahagianmu, demi kebahagian orang lain.
Oh boy, you deserve to be happy.
And self love isn't selfish.
Namun setelah ku pikir-pikir lagi, biarkan saja pertanyaan ini mengggantung tanpa adanya jawaban. Seiring waktu berjalan, aku yakin pertanyaan ku akan terjawab dengan sendirinya. Biarkan waktu yang menjawab, apa sebenarnya kita ini.
Dan selagi menunggu jawaban itu, aku hanya akan berada di sini. Tidak selalu disampingmu memang, namun bisa ku pastikan bahwa aku akan selalu ada untukmu. Just call me when you need me.
Because that's what friends are for, right?《 18 Februari 2019 》
KAMU SEDANG MEMBACA
Letter to You.
Poetry"Buku ini akan berisi surat - surat yang ingin sekali disampaikan. Namun karena terhalang malu, surat - surat ini tak aku sampaikan kepadamu. Aku tak tahu apakah suatu saat nanti kamu akan membacanya atau tidak. Aku tak memintamu untuk memahami isi...