Bagian 03

46 9 1
                                    

Happy Reading🌈
Jangan Lupa Meninggalkan Jejak🤗

Musik Teralun Alun Memenuhi Ruangan,Tepat Malam Dipenuhi Lampu Kelap kelip,dimana terdapat seorang gadis yang sedang memainkan Piano dengan Fasih.

Tangannya Berayun ayun memenuhi melodi melodi yang ia tekan,memejamkan mata,dan merasakan suatu ketiadaan.

Gadis itu mulai menangis secara perlahan,menikmati yang ia rasakan selama ini,Jika Dibilang Dia Kuat,sebenarnya dia rapuh sangat rapuh.

Dibalik si gadis yang memainkan piano terlihat seorang lelaki yang senyum,lebih tepatnya senyum terpaksa dengan raut khawatir,merasakan kesedihan sigadis.

Lelaki tersebut mulai mendekati sigadis,menepuk pundaknya,sigadis berhenti memainkan piano,dan mengusap kasar airmata,agar tidak terlihat seperti menangis.

"Ehh Kak arkhan,Kaget aku" Dengan tawa kekehan khas Fiona.

"Jangan nutupin kesedihan lo de,gue paham perasaan lo,Lo sedihkan?gue juga sama seperti lo de,sedih.Tapi kita harus kuat,yang udah lalu biarlah berlalu,kita harus mikirin kedepannya akan gimana kalo kita terpuruk terus begini,Mama sama papa akan khawatirin kita disana,mama sama papa udah tenang de disana"Tutur arkhan dengan lembut,mengusap puncak kepala Fiona.

Fiona Termenung Mencerna Semua Ucapan Arkhan.

"Fiona Kangen Kak,sama mama papa"ucap fiona jujur akan perasaan yang ia sedang alami.

"Kakak juga sama de,rindu mama papa,Gimana kalo hari pekan besok
kita ke makam mama papa?"

"Ide bagus ka,Fiona udah rindu banget sama mama papa,lagipula kita belum ngunjungi lagi makam nya".

"Yaudah,jangan cengeng cengeng ngan lagi,jelek tau lo de,kaya kambing" balas Arkhan dengan Tertawa.

"Ih sialan banget sihh,Kalo Fiona Kambing,berarti kakak ga jauh beda sama Banteng" Ucap Fiona Tak kalah tertawa keras.

"Sialan!!Gue ganteng kayak gini dimirip mirippin kayak banteng,adek durhaka lo emang de"Marah Arkhan.

Fiona Tertawa terbahak bahak,Seketika Ia melupakan rasa kesedihannya,ini yang ia butuhkan.tertawa,tersenyum,sebuah kehangatan yang menjalar kehatinya.

"Euh btw tadi pagi lo kemana de?kok ga ada dikamar"Tanya arkhan menilik nilik,seperti menginterogasi.

Seketika Fiona Menegang.

"Eumm....itu..Fiona..Anu.."Jawab Fiona terbata bata.

"Una Anu Una Anu,jawab yang bener Fiona!" Tegas arkhan.

"Fiona cuma lari pagi kok hee"Jawab Fiona Cengengesan,wajah Tak berdosanya.

"Astaga gue khawatirin lo de,lo kok sih ga bilang bilang mau lari pagi,kan taunya kalo bilang,gue kan bisa nemenin lo".Arkhan Mengusap wajahnya gusar,adiknya ini memang keras kepala.

"Ya maaf,tapi kalo fiona bilang ke ka arkhan Fiona mau lari pagi,takutnya nanti ga dibolehin lari pagi."

"Terserah lo deh,tapi kalo mau ngapa ngapain lagi,lo harus bilang sama gue,okeh?lo ga boleh terlalu kecapean."

"Okeh Kak,iya fiona tau"Jawab Fiona Tersenyum.

"Udah ah Fiona mau kekamar dulu" Pamit Fiona.

"Lah lo kekamar aja curhat dulu de".

"Biarin dong,Assalamualaikum jangan kak?"

"Lah Emangnya ini tahun 90 an? assalamualaikum itu jangan izin dulu Fiona,lama lama gereget deh gue ama lu"Jawab Arkhan Dengan Gemas.

AnjarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang