Chapter 1

229 5 3
                                    

Janganlah ragu untuk bermimpi! Dekatkanlah impian itu di hatimu!

Dalam hidup pasti semua orang pernah mengalami apa itu dream. Sebuah mimpi dan impian pasti selalu hadir di setiap langkah kita melangkah. Tak terkecuali mimpi kecil atau mimpi sederhana dan sebuah mimpi besar dalam hidup. Jika mengatakan tentang mimpi, pasti orang ingin mencapai sebuah mimpi itu dengan caranya sendiri dan dengan bagaimanapun itu. Lalu bagaimana jika orang belum menemukan mimpinya? Di hatinya belum ada sebuah mimpi?

*****

(9 tahun yang lalu)

Pagi begitu cerah dengan sambutan kicauan burung di ranting dekat jendela ruang tamu yang terus saja berkicauan dengan merdunya. Sang mentaripun telah menyambut pagi ini tak kalah cerianya dengan Nabilla kecil hari ini, seorang gadis kecil yang cantik dan lucu. Nabilla ternyata sangat ceria menyambut pagi ini dengan bahagia. Mama papanya pun tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan gadis kecilnya hari ini. Gadis kecilnya sekarang sedang berbeda, dia dari pagi tersenyum bahagia mengeluarkan gigi ompongnya, karena hobi makan permen itu. Mamanya yang sedang menyiapkan makanan di ruang makanpun, ikut bahagia melihat gadis kecilnya bahagia seperti itu, walaupun tidak ada yang tahu apa yang menyebabkan dia sebahagia ini.

"Nabilla sayang.. mama kasih tahu dong. Hari ini kenapa kok Billa kaya lagi bahagia banget? Hayooo kenapa?" tanya mamanya penasaran.

"Hali ini kan ulang tahunnya Falzan mah.. masa mamah lupa siih?" jawabnya dengan suara cadelnya sambil tersenyum-senyum.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, ketika Farzan teman dekatnya dari kecil itu ulang tahun, Nabilla selalu ikut bahagia dan mengucapkan selamat ulang tahun dengan mencium Farzan jahil. Ketika Nabilla ultang tahun, Farzan juga akan melakukan hal sama. Mereka berdua sudah seperti lem dan prangko, yang setiap saat selalu bersama. Berangkat sekolah bersama, main sepeda bersama, main layang-layang bersama, lari-larian bersama, kadang tidurpun bersama. Karena kebetulan rumah mereka memang berdekatan, jadi tak heran jika apapun yang mereka lakukan pasti selalu bersama. Dan kedua mamah papa mereka juga berteman sehingga mereka selalu akrab.

"Oh iyaa mamah lupa.. pantes aja anak mamah dari tadi senyum-senyum terus.. udah nyiapin kado belum sayang?"

"Iya dong mah. Oh iya kado mah.. Billa belum nyiapin apa-apa mah, gimana ini mah?" Nabilla bingung karena dia ternyata belum menyiapkan kado apapun untuk Farzan. Dan karena mamahnya itu, Nabilla disuruh mamahnya untuk memberikan sebuah jam tangan untuk Farzan. Karena kebetulan mamahnya mempunyai jam tangan kecil yang waktu itu tidak jadi diberikan kepada anak tantenya.

"Billa belangkat cekolah dulu mamah.." ucapnya ketika Farzan sudah menjemputnya di depan gerbang rumahnya.

"Okee sayang. Hati hati yaa.." ucap mamahnya sambil melambaikan tangannya dengan bahagia.

*****

Seharian Farzan dan Nabilla kecil berlari-larian dan bermain layang-layang di lapangan dekat rumahnya. Ketika sedang asyik bermain layang-layang, tiba-tiba layang-layang milik Nabilla putus. Dan Nabilla mengejar layang-layang itu sambil merasa kebingungan. Farzan pun mengejar Nabilla agar tidak mengejar layang-layang yang sudah putus itu. Ketika Nabilla sedang mengejar layang-layang itu, dia jatuh terkena batu yang ada di depannya, lututnya berdarah dan dia menangis kesakitan. Melihat Nabilla jatuh, Farzan berlari mengejarnya karena khawatir.

"Kamu gak papa Bill?" tanya Farzan pada Nabilla dengan khawatir. Nabilla tidak menjawab pertanyaan Farzan, dia tetap menangis dan semakin lama tangisannya semakin keras, hingga membuat Farzan tampak bingung dengan tingkah Nabilla yang seperti itu.

"Udah dong jangan nangis terus.. jelek tauu kalau kamu nangis. Ayo sini tak obatin"

Farzan pun mengobati luka yang ada di lutut Nabilla dengan membersihkan darah itu dengan baju yang dikenakan Farzan. Nabillapun hanya melihat Farzan dengan masih menangis sambil menggoyangkan rambutnya yang diikat 2 itu.

"Udah sembuh kok. Udah jangan nangis terus! Udah dibilangin kok kalau Nabilla nangis itu jelek. Tuh jelek banget.. hahaha" ucap Farzan sambil meledeknya dan tertawa-tawa, karena dia suka meledek Nabilla.

"kamu juga jelek kok! Falzan mah nyebelin" ucap nabilla sambil memanyunkan bibirnya satu senti ke depan. Karena kalo dia sedang ngambek dia selalu memanyunkan bibirnya, dan farzan selalu tertawa ketika melihat nabilla sedang ngambek seperti itu. Tetapi dialah yang selalu melindungi nabilla dimanapun itu. Dia paling sebel kalo melihat nabilla menangis, dan kalo dia melihat nabilla menangis dia pasti akan menyuruhnya untuk diam. Tetapi farzan selalu membuat nabilla bahagia terus walaupun kadang suka jail dan meledek nabilla.

"kamu bodoh banget tau! Ngapain coba layang-layang yang udah putus dikejar? Aku kan udah pernah bilang nabilla, jangan melakukan hal yang bodoh! Kalo tadi kamu gak ngejar layang-layang kamu gak akan jatuh.. kamu kan cengeng bangett.. Cuma jatoh aja nangis.. hehe" nasehat farzan sambil sedikit meledek nabilla.

Nabilla masih saja memanyunkan bibirnya, dan dia tiba-tiba tersadar bahwa dia belum mengucapkan ulang tahun ke farzan, dan belum ngasih kadonya yang ada di kantong celananya. Gara-gara seharian keasyikan bermain dia jadi lupa bahwa hari ini ulang tahun farzan, diapun berhenti memanyunkan bibirnya, dan langsung tersenyum pada farzan.

"nabilla mau ngasih sesuatu ke falzan. Ayoo tutup matanya dong." ucap nabilla pada farzan.

Dreams  And Love (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang